13. Detektif Conan
Melihat perjuangan Kudo Shinichi, Mouri Ran merasa sangat masam dan manis di hati.
Lagipula, meski dia kuat dan selalu berusaha untuk bisa melakukan segalanya sendiri, adalah sebuah kebohongan jika dia mengatakan bahwa dia tidak ingin dikhawatirkan dan dilindungi.
Namun, semua luka, rasa sakit, dan darah disitu ....
Ran : "Shinichi......."
Dia tidak ingin melihatnya menderita seperti itu.
Shoko : "Yeah..... Harus ku akui, Kudo sangat luar biasa disana saat melindungi mu."
Ran : "Benar....."
Bahkan Kogoro yang tidak pernah mengatakan hal baik mengenai anak laki-laki yang ingin mencuri putrinya pun, tidak bisa tidak memujinya dengan beberapa kata.
Namun di sisi lain, ayah dan ibu dari pemuda itu hanya merasa sedih.
Meski mereka bangga, namun kebanggaan yang mereka rasakan tidak sebanding dengan rasa sakit di hati mereka.
Takagi : "Bisa membuat bom sonik hanya dari telepon genggam yang mati, batu baterai, dan beberapa peralatan kecil, benar-benar sangat mengagumkan. Tapi, apakah anak sekolah menengah di zaman ini memang sehebat itu !?"
Megure : "Untuk yang kesekian kalinya, aku benar-benar bersyukur bahwa Kudo Shinichi adalah anak yang baik."
Jika pemuda itu memiliki pemikiran kriminal, entah seberapa besar kekacauan yang bisa dia timbulkan.
Sungguh, dia tidak ingin memikirkannya sedikitpun.
Ran : "Eh !?"
Sonoko : "Ada apa Ran ?"
Ran : "Kenapa Shinichi..... Tidak ada di bioskop ini bersama kita ?"
Semua orang : ".........."
Edogawa Ranpo menengadahkan kepalanya untuk melihat Kudo Shinichi yang berpura-pura menjadi anak-anak, dan mata yang selalu menyipit pun terbuka, menunjukkan warna hijau zamrud yang indah.
Merasa tidak nyaman, Kudo Shinichi, atau dengan identitas saat ini yang adalah Edogawa Conan, mengelus bagian belakang kepalanya, berusaha mengabaikan tatapan panas dari seseorang dibelakangnya.
Meski dia tidak mau, atau sebenarnya tidak bisa, mengingat tinggi badannya yang akan membuatnya terlalu menonjolkan diri, Edogawa Conan bisa menebak dari siapa tatapan itu berasal.
Orang yang mengaku sebagai detektif nomor satu di dunia.
Ranpo ....
Ranpo : "Penakut."
Kudo Shinichi si penakut : "........"
Ok ....
Dia akui, dia memang takut bahwa rahasianya akan terungkap.
Tapi bukan berarti dia adalah orang yang penakut !
Dengan asumsi bahwa orang-orang disekitarnya akan terseret masalah organisasi hitam karenanya, apa yang dia lakukan jelas harus disebut sebagai kehati-hatian. Intinya, dia tidak penakut seperti yang orang itu katakan !
Yusaku : "Jangan khawatir. Sebelum tiba-tiba datang ke tempat ini, kami sedang sarapan bersama, jadi seharusnya anak itu tidak apa-apa."
Ran : "Begitukah ?"
Yukiko : "Ya~"
[ Percakapan orang-orang di bioskop pun berhenti, saat Kudo Shinichi yang sejak beberapa saat tadi terengah-engah dan terkapar di tanah seperti akan pingsan kapanpun, tiba-tiba terlonjak duduk saat melihat gadis yang disukainya perlahan-lahan menyusut dan berubah menjadi anak serigala kecil.
Shinichi : "Bagaimana sains menjelaskan fenomena ini ?"
Meski sudah banyak monster aneh yang muncul entah darimana di seluruh dunia, tapi apa yang terjadi sekarang terlalu di luar nalar !
Jika monster itu diindentifikasi sebagai alien, lalu bagaimana cara menjelaskan peristiwa yang baru saja terjadi ?
Manusia yang berubah menjadi anak serigala, bahkan sains pun tidak bisa menjelaskannya !
Film fiksi ilmiah pun tidak akan melakukannya !
Shinichi : "Ran..... Ran.... Kamu, baik-baik saja ?"
Membuka matanya, anak serigala itu menatap pemuda yang memeluknya dengan mata yang sayu, sebelumnya akhirnya terbuka lebar di detik berikutnya.
Ran : "Woo..... Awu........ Wu....."
Kepala kecil berbulu itu menoleh kesana-kemari dengan bingung, dan telinga runcingnya terus bergerak-gerak tanpa henti sepanjang waktu.
I– imut ....
Meski ini bukan waktu yang tepat, tapi Kudo Shinichi tidak tahan dengan keimutannya.
Rasanya, seperti dia mengidap takikardia, dimana detak jantungnya lebih dari 100 denyut per menit, yang hampir membuatnya mengira dia akhirnya memiliki masalah mental karena kejadian sebelumnya.
Lagipula, takikardia bisa terjadi akibat stres, dan stres jelas masuk dalam daftar gangguan mental, jadi tidak ada bedanya.
Shinichi : "Bagaimana jika, kita kembali dulu ?"
Ran : "Woo.... Woof..... Awu....."
Shinichi : "Maaf Ran, tapi aku benar-benar tidak mengerti apa yang sedang kamu biarkan. Bagaimana jika mengangguk dan menggelengkan kepala untuk memberikan jawaban ?"
Akhirnya, anak serigala pun mengangguk-anggukkan kepalanya dengan cara yang lucu, membuat Kudo Shinichi yang menontonnya dari dekat tidak bisa menahan senyum saat melihatnya.
Ran : "........."
Setidaknya, tolong jangan terlalu kentara.
Dia masih bingung dan sedih, jadi bagaimana bisa kamu menunjukkan kebahagiaan seperti itu tepat didepannya ?
Lalu tiba-tiba, puluhan slime muncul disekitar mereka, dan adegan sebelumnya, dimana pemuda yang sedang membawa serigala kecil di pelukannya, dan berlarian dengan panik pun terulang. ]
Kogoro : "Anjing..... Ran berubah menjadi anjing !?"
Eri : "Itu serigala, bukan anjing. Dari segi ras, keduanya jelas berbeda."
Kogoro : "Sialan ! Siapa yang akan peduli pada hal semacam itu sekarang !?"
Kogoro Mouri merasa sangat ingin meraih kerah mantan istrinya, dan mengguncangnya kuat-kuat.
Kogoro : "Mengingat ada benih apapun itu, di tubuh bocah itu, bagaimana jika ada sesuatu juga di tubuh Ran, yang membuatnya menjadi sesuatu seperti itu !?"
Ranpo : "Persilangan."
Kogoro : "Hah ?"
Ranpo tidak memiliki kebiasaan untuk menjelaskan sesuatu secara panjang lebar, tapi .... Mengingat bahwa dia cukup bersenang-senang menonton film ini sekarang, dia akhirnya dengan baik hati, menjelaskan apa yang berhasil dia temukan.
Ranpo : "Meski ini masih berupa dugaan, tapi ada kemungkinan bahwa salah satu dari kalian memiliki darah campuran dari ras yang berbeda, dan menurunkannya ke putri kalian."
Ranpo : "Darah detektif kecil itu, yang memiliki benih Yangdrasill, sepertinya mungkin telah merangsang kemampuan ras yang berbeda di tubuh gadis itu, karena aku melihatnya menyentuh kulit gadis berambut aneh itu sebelum perubahan dimulai, dan kemampuan dari darah yang belum dijelaskan, membuat alasan ini memiliki kemungkinan yang tinggi untuk menjadi kebenaran."
Sebenarnya, yang bisa berpikir ke arah sana bukan hanya Edogawa Ranpo saja, karena orang lain yang memiliki cukup IQ juga sudah mempertimbangkannya. Tapi Ranpo adalah satu-satunya yang mau menjelaskannya pada pak tua lambat Kogoro Mouri, karena dia kesal mendengar ketidaktahuannya yang berulang-ulang lagi dan lagi.
[ Taluna : "Jika begitu, aku akan pergi mencari anak itu sekarang."
Ophelia : "Eh ? Memangnya kamu tahu dia ada dimana ?"
Ophelia : "Kamu bahkan tidak tahu seperti apa rupanya......"
Taluna berjalan kearah pintu keluar, dan mulai memakai sepatunya.
Taluna : "Aku bisa tanyakan hal itu ke pohon atau hewan dijalan."
Dan setelah pamit untuk pergi pada tuan rumah Matsuda Jinpei, gadis elf pun langsung melompat-lompat diatas atap dengan kecepatan yang sangat tinggi, seperti ninja di film-film.
Tiga orang yang tersisa di dalam ruangan : "........"
Sekarang, ini mulai terasa sangat canggung.
Bagaimana jika kita sudahi saja ?
Lalu, akhirnya Ophelia menjadi yang pertama bicara, dia ikut pamit juga dan pergi menyeret serta pembunuh berambut putih bersamanya.
Ophelia : "Padahal aku masih ingin memakan manisan. Sayang sekali......"
Melihat kesedihan wanita itu yang tidak terlihat seperti berpura-pura, Gin yang entah kenapa merasa kesal, dengan kasar menyuruhnya pergi ke toko makanan penutup agar penyihir ini berhenti membuat ekspresi yang menyebalkan.
Gin : "Aku yang bayar."
Ophelia : "Oh~ terimakasih Gin-kun~"
Meski dia tidak kekurangan uang, tapi menjual koin emas terus-menerus pasti akan menarik banyak perhatian, jadi dia senang ada yang mau menawarkan diri untuk pembayaran, karena dengan begitu, dia bisa menghemat lebih banyak uang untuk membeli hal lainnya yang dia suka.
Sepertinya ungkapan cinta itu dibeli ada benarnya, karena kesukaannya sedikit meningkat setelahnya. ]
Comments
Post a Comment