17. Jujutsu Kaisen
[ Setelah Masamichi Kisa mendapati dirinya secara tidak sengaja terseret ke dalam persaingan antar Gojo Satoru dan Geto Suguru yang tidak bisa dijelaskan, dia pun berusaha bertindak sebagai pembawa damai, namun gagal, dan akhirnya memutuskan untuk menyerah, membiarkan dua orang itu untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri.
Sampai suatu hari, Gojo Satoru mendatanginya dengan coklat ditangannya.
Satoru : “Balasan untuk coklat valentine yang sebelumnya lupa ku berikan.”
Karena revolusi baru saja dimulai saat itu, dan semua orang sangat sibuk hingga istirahat pun masih akan terganggu beberapakali akibat waktu yang kurang, Gojo Satoru pun akhirnya melupakan tanggal white day tanpa sengaja.
Dan baru hari ini lah dia mengingatnya setelah sekian lama.
Meski sangat terlambat, tapi coklat ini dipelajarinya dan dibuat sendiri olehnya demi menunjukkan ketulusannya pada wanita itu.
Kisa : "Eh ? Terimakasih."
Jadi white day adalah kebalikan dari hari valentine ?
Dia baru mengetahuinya, ini informasi yang menarik. ]
Nicoline : "Tidak ! Tidak ! Aku jelas tahu ini dan tidak pernah berpikir seperti itu !"
Siapa sebenarnya yang membuat video palsu ini !?
[ Lalu flashback pembuatan coklat pun diputar.
Didalam dapur yang berantakan, Gojo Satoru mencicipi coklat di jarinya dan alisnya berkerut tidak senang.
Satoru : "Hm..... ? Resep ini cacat, rasanya masih kurang manis. Ayo tambahkan sedikit gula~"
Lalu hampir satu kilogram gula dimasukkan oleh pria berambut putih itu kedalamnya. ]
Melihat hal tersebut, hampir semua orang merasa gigi mereka sakit.
Jika mereka tidak tahu bahwa Gojo Satoru benar-benar menyukai Masamichi Kisa, mereka mungkin akan berpikir bahwa orang di layar berniat membuat wanita itu mati diabetes karena kadar gula yang sangat tinggi.
Yaga : "Satoru ! Apa kamu mau membunuhnya !?"
Satoru : "Itu takaran yang pas ! Aku selalu makan dengan tingkat manis yang sama dan itu enak !"
Shoko : "Kisa berbeda darimu bodoh !"
[ Setelah mendapatkan coklat white day dari Gojo Satoru, Kisa pun akhirnya bertemu dengan Geto Suguru di taman, dan mendapatkan balasan untuk coklat valentine nya yang juga terlambat, tapi ....
Suguru : "Aku tidak pandai mengatakan kata-kata manis yang menyentuh, dan aku juga khawatir bahwa aku mungkin akan merusak suasananya, jadi.... ini–"
Mengeluarkan kotak kecil yang terlihat mahal, Geto Suguru membukanya, dan menunjukkan cincin dengan batu rubi berbentuk hati yang indah, menghiasinya.
Suguru : "Aku akan langsung memberikannya padamu saja. Hadiah white day." ]
Sonoko : "Tanpa bunga !? Tanpa makan malam romantis !? Apa kamu bercanda !?"
Nanako dan Mimiko juga terkejut, dan mulai khawatir bahwa Geto-sama mereka yang tidak memiliki persiapan yang matang akan ditolak.
Meski alasan pemberian cincin ini adalah balasan hari valentine, tapi orang yang memiliki cukup IQ bisa langsung tahu bahwa ini bukanlah hanya sekedar hadiah balasan biasa.
[ Masamichi Kisa tertegun untuk beberapa saat, dan ekspresinya pun melembut.
Geto Suguru terdiam, senyuman yang indah ini secara bersamaan membingungkannya dan menyalakan bara harapan.
Kisa : “Senpai."
Suguru : "Ya ?"
Kisa : "Apakah ini adalah hadiah biasa, atau memiliki maksud yang lain ?"
Masamichi Kisa tidaklah bodoh, dia bisa merasakan bahwa pertengkaran Geto Suguru dan Gojo Satoru terjadi karena dirinya.
Dan alasan dari pertengkaran itu adalah, sesuatu yang sudah sangat jelas.
Cinta ....
Tapi ini hanya sekedar asumsinya saja, jadi dia masih memerlukan kepastian untuk menentukan salah atau benarnya tebakannya, dan dia menanyakannya untuk memperjelas hal ini.
Dan ternyata–
Suguru : "........ Suka. Aku menyukaimu !"
Dia benar, tapi–
Satoru : "Aku juga menyukaimu, Kisa !"
Dari mana asalnya suara tambahan ini !?
Melihat Gojo Satoru yang jatuh dari langit dan langsung mengungkapkan perasaanya, Geto Suguru tetap tenang, yang menunjukkan bahwa pria berambut hitam itu tahu sejak awal bahwa percakapan mereka sedang diawasi oleh pihak lain.
Dan beban dari pernyataan cinta itu pun menggantung di udara, mendorong pikiran Masamichi Kisa untuk bergulat dengan keinginan melarikan diri.
Tapi dia tahu bahwa itu adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab, dan menekan nalurinya yang terbiasa menghindari masalah yang bersangkutan dengan perasaan. ]
Nicoline : "Jelas aku hanya terkejut dan tidak percaya karena dua orang itu benar-benar menyukai ku !"
Intinya !
Dia tidak pernah berpikir untuk melarikan diri !
Ini fitnah !
Dia jelas adalah orang yang selalu tegas pada perasaannya !
Sonoko : "Ini menegangkan. Rasanya seperti sesuatu yang hanya ada di drama idola !"
Ran : "Itu benar."
Xanxus yang sempat tertarik pada film, kini telah kehilangan minatnya karena perubahan genre yang terlalu tiba-tiba.
Siapa yang tertarik pada kisah cinta ?
Xanxus : "Membosankan."
[ Geto Suguru terdiam sejenak, mengamati Gojo Satoru sebelum tertawa pelan.
Dengan matanya melengkung seperti senyum rubah, Geto Suguru menyisir poni panjangnya ke belakang dan bicara pada teman berambut putihnya dengan nada mengejek.
Suguru ; “Kupikir kau tidak akan pernah menunjukkan dirimu.”
Satoru : "Aku heran kenapa aku tidak bisa menghubungimu lewat telepon. Ternyata kamu benar-benar menyatakan perasaan pada Kisa di belakangku ! Dasar rubah licik !"
Dan kedua orang itu pun mulai bertengkar.
Masamichi Kisa yang tiba-tiba terabaikan : "........"
Haruskah dia pergi ? ]
Shoko : "Kedua orang itu benar-benar mengabaikan Kisa-san setelah menyatakan perasaan !?"
Ran : "Sangat kasar !"
Shoko : "Ya~ akan lebih baik jika Kisa menolak keduanya karena kesal."
Mengabaikan tatapan maut dua teman hitam dan putihnya, Ieiri Shoko terus menatap layar dengan penuh minat.
[ Kemudian, Geto Suguru mengeluarkan cincin rubi yang dibuat dengan indah dari kotaknya, dan dengan hati-hati memasangkannya di jari manis kanan Masamichi Kisa.
Setelah melihat cincin yang dipilihnya dengan hati-hati, Geto Suguru menyipitkan matanya, menatap Masamichi Kisa dengan saksama, dan berkata sambil tersenyum.
Suguru : "Aku akan menunggu jawaban darimu, dan jika tidak suka, kamu bisa langsung membuang saja cincin itu. Jangan mengembalikannya padaku."
Geto Suguru berkata tanpa berpikir, yang bahkan mengejutkan dirinya sendiri.
Di sisi lain, mata biru indah di balik kacamata hitam Gojo Satoru membelalak kaget.
Dan tepat disaat Gojo Satoru hendak berbicara, Geto Suguru langsung menutup mulutnya terlebih dahulu dan menyeretnya pergi dari taman, menyisakan Masamichi Kisa yang ditinggal dengan kebingungan.
Jadi .... Jawaban itu ternyata bisa ditunda ? ]
Sonoko : "...... Jadi...... Bisa begitu ?"
Satoru : "Benar-benar rubah yang licik. Kisa-chan sangat baik, dia pasti tidak tega untuk membuang cincin itu meski tidak menyukainya."
Suguru : "Kamu punya masalah dengan cincin itu ?"
Satoru : "Ya ! Aku tidak menyukainya !"
Meski Gojo Satoru memang sangat bahagia bisa bertemu kembali dengan sahabatnya lagi, namun sahabatnya ini sekarang adalah saingan cinta nya.
Meski perkara ini ada didunia lainnya, namun dia tetap tidak mau menyerah begitu saja.
Suguru : "Aku benar-benar ingin memukul wajahmu."
Satoru : "Kebetulan, aku juga."
Shoko : "Benar-benar tidak berubah."
[ Kesunyian menguasai Masamichi Kisa sesaat, saat ia mencerna kata-kata pria itu, dan jari-jarinya menelusuri cincin yang diberikan olehnya.
Namun–
Kucing putih yang bersemangat itu berhasil kembali.
Lagipula ini Gojo Satoru, jangankan menyeretnya pergi dari taman, bahkan jika dia diseret ke dalam ruang isolasi, dia pasti punya cara untuk kembali.
Kemudian, Gojo Satoru melangkah ke arah Masamichi Kisa dengan langkah lebar sambil bernapas dengan berat.
Tidak diketahui apakah karena terburu-buru pulang ataupun alasan lainnya, tapi yang jelas, telinganya terlihat agak merah.
Di balik kacamata hitamnya, mata biru murni dan cerah yang sewarna dengan langit, menatap Masamichi Kisa dengan sikap serius yang jarang.
Lalu, beberapa detik kemudian, pria itu mengeluarkan sesuatu dari sakunya, membuka kotak yang terlihat akrab, dan langsung mengambil cincin bertatahkan batu permata red garnet dengan warna dan kejernihan yang luar biasa, dan memasangkannya di jari manis kiri Masamichi Kisa. ]
Suguru : "Apa kamu tidak punya kreatifitas ? Benar-benar meniru cara orang lain, hanya membuatnya terlihat menyedihkan."
Satoru : "Kamu tidak mempunyai hak cipta atas penggunaan cara lamaran itu. Jadi siapapun bisa melamar dengan cara yang sama."
Shoko : "........."
Dua orang bodoh, pikir Ieiri Shoko.
Melihat ke arah gurunya, dia bisa melihat urat menonjol di pelipis Masamichi Yaga yang seperti akan meledak kapan saja.
Ayah tua itu jelas sangat marah pada dua muridnya ....
[ Di layar, daun telinga Gojo Satoru menjadi semakin merah, lalu dia berjalan pergi tanpa menoleh ke belakang sambil berkata, "Aku menunggu jawabanmu !"
Tidak memberikan waktu untuk berbicara atau bertanya, dan Masamichi Kisa hanya bisa melihat Gojo Satoru pergi secepat dia kembali.
Menyentuh dua cincin di jari manisnya secara bergantian, wanita itu baru saja ingin menunduk untuk melihatnya.
Namun–
Kisa : "Ah !" ]
Satoru : "Kisa !"
Suguru : "Hal itu lagi !?"
Shoko : "Kenapa !?"
[ Fluktuasi energi berwarna ungu di udara yang akrab berangsur-angsur memadat, dan menyatu secara gila-gilaan membentuk portal yang bersinar, dan langsung menyedot tubuh Masamichi Kisa dengan cepat. ]
Kugisaki : "Ini– Kisa-san–"
Satoru : "Kembali !"
Kugisaki : "Sensei ?"
Satoru : "Dia pasti akan memiliki cara untuk kembali lagi."
Ucap Gojo Satoru yakin, namun tangannya yang meremas pegangan kursi membuatnya terasa tidak terlalu bisa diandalkan.
Jelas pria itu juga sama cemasnya, tapi dia masih bisa mengatakan sesuatu yang begitu percaya diri seperti itu.
Tapi ....
Meski orang-orang disekitarnya menyadari hal ini, mereka tetap diam, karena mereka juga ingin mempercayainya, dan khawatir akan kehilangan wanita yang begitu berharga bagi dunia lain yang sama seperti dunia mereka.
Comments
Post a Comment