03. Detektif Conan
Sonoko : "Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasa bersyukur bahwa aku terlahir sebagai manusia."
Ran : "Ya. Meski kedengarannya luarbiasa menjadi elf atau semacamnya, tapi itu ternyata tidak seindah kelihatannya."
Karena umur mereka yang panjang justru membuat hidup mereka terasa seperti sebuah kutukan.
Menjadi bosan terus menerus, siapa yang bisa tahan ?
Di titik ini, bahkan beberapa anggota dari organisasi hitam pun mulai mempertanyakan tujuan dari organisasi yang menginginkan keabadian.
Apakah keabadian benar-benar adalah hal yang luar biasa ?
[ Jinpei : "....... Begitu...... Aku tidak menyangka bahwa manusia benar-benar bisa mendapatkan penilaian yang begitu tinggi dari ras lain."
Bahkan bisa membuat mereka iri ....
Seberapa anehnya ini ?
Jika itu adalah dia yang dulu sebelum bertemu monster dan nona elf, dia pasti tidak akan mempercayai siapapun yang mengatakan hal itu.
Taluna : "Tapi.... Setidaknya, dibandingkan dengan seseorang tertentu, kami masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan akhir perjalanan dan beristirahat dengan tenang."
Jinpei : "........."
Jangan bilang .... Abadi ?
Bukan hanya rentang usia yang panjang, kini bahkan kata abadi pun benar-benar digunakan ?
Taluna : "Dan dia lah alasan perpindahan ras unggul dari dunia yang kini hanya diduduki oleh manusia." ]
Yusaku: "Menilai dari perkembangan cerita ini, dia yang dimaksud oleh nona elf, pastilah nona Ophelia Delarosa."
Kogoro : "Wanita kejam itu !?"
Mengingat kembali bagaimana wanita berambut putih itu bisa berpikir untuk membunuh seseorang dengan mudah, Kogoro Mouri menjadi skeptis terhadap nona elf yang sebelumnya dia harapkan akan menjadi penyelamat bagi dunia.
Jinpei : "Menilai seseorang dengan mudah hanya dari pertemuan pertama, bukanlah hal yang bijak untuk dilakukan." Jelas Matsuda Jinpei, yang tidak menyukai penilaian Kogoro Mouri yang terlalu cepat.
Kogoro : "Jangan bilang kamu lupa bahwa dia berpikir untuk membunuh seseorang dengan mudah sebelumnya !?"
Jinpei : "Jika yang dimaksud oleh nona elf, Taluna, adalah nona Ophelia, maka tidak mengejutkan bahwa kepribadiannya telah terdistorsi."
Kogoro : "Bukankah ini lebih berbahaya !?"
Jinpei : "Tapi kita belum mengetahui masa lalunya. Jika alasan perpindahan ras non manusia dari dunia kita memang disebabkan olehnya, bukankah wanita itu adalah seorang pahlawan ?"
Kogoro : "Siapa yang tahu apakah dia melakukannya dengan niat baik atau lainnya."
Kali ini Jinpei memilih untuk diam, karena bagaimanapun, memang benar bahwa masalalu wanita itu belum ditunjukkan, dan alasannya masih tidak diketahui.
Baik atau buruknya dia, penilaian mereka akan ditentukan oleh masa lalunya.
Untuk saat ini, lebih baik fokus pada hal yang sudah jelas daripada berspekulasi mengenai kebenaran yang akan dijelaskan nanti.
Tapi adegan yang tadi tiba-tiba berubah lagi di saat serius.
[ Di udara, wanita seksi dengan topi khas penyihir itu, sedang terbang menggunakan tongkat sihir yang memancarkan aura gelap tak mengenakkan.
Wajahnya yang cantik dan menggoda, tersenyum dengan sorot mata penuh rasa ingin tahu.
Seperti anak kecil, wanita itu terus menerus menoleh kesana-kemari dan memperhatikan setiap hal yang tidak dia ketahui.
Sampai–
Ker : "Lia–"
Ophelia : "Ya."
Ekspresi ceria yang kekanak-kanakan tadi berubah menjadi keseriusan saat monster besar tiba-tiba muncul di atas gedung yang tinggi.
Dan tidak butuh waktu lama, gedung yang begitu besar itu segera menjadi reruntuhan, hingga bentuk awal pun sulit diperkirakan. ]
Melihat gumpalan daging yang dapat membentuk dirinya sendiri menjadi bola berdiameter sekitar 15 kaki, dengan banyak mata, mulut, dan pseudopodia, bahkan para penyihir yang telah terbiasa dengan wujud jelek dan menjijikan dari roh kutukan pun merasa sedikit mual saat melihatnya.
Maki : "Apa apaan...... Ugh.... Benda ini !?"
Zenin Maki menutup mulutnya karena merasa tidak nyaman dengan perasaan mual di perutnya.
Conan : "Hancur..... Gedung yang sebesar itu..... Hancur ?"
Megure : "Jepang.... Tidak, sepertinya dunia akan benar-benar kacau."
Hagiwara : "....... Ku harap, Jepang tidak akan disalahkan, lagipula hal itu muncul pertama kali di negara kita."
Conan : "Seharusnya..... Negara lain tidak sekejam itu untuk melakukannya kan ?"
Jinpei : "Entahlah."
Mengingat sejarah panjang Jepang di perang dunia dahulu, dia ragu bahwa negara-negara yang pernah mengalami penderitaan akan membiarkan hal ini berlalu.
[ Ker : "Shoggoth......"
Mendengar teriakan "Tekeli-li! Tekeli-li!" Yang berulang-ulang dari makhluk itu, Ophelia menjadi sangat kesal.
Ophelia : "Tsk, bahkan shoggoth pun datang, sepertinya benda di tubuh anak itu bukan hanya perasaanku saja." ]
Kudo Shinichi dan ayah, ibunya, menjadi semakin khawatir saat mendengarnya.
Lagipula ini dia/anaknya, mana mungkin mereka bisa tetap tenang.
[ Merasakan bahwa mereka terbang semakin dekat, Ker menjadi panik.
Ker : "Jangan bilang, kamu berniat untuk melawan shoggoth ?"
Ophelia : "Lagipula..... Aku tidak bisa mati. Kamu bisa pergi dulu Ker, aku akan mengurus ini."
Ker : "...... Jangan sampai terbelah, aku tidak bisa membantu jika tubuhmu sampai terpisah karena dibawa olehnya !"
Ophelia tersenyum, hatinya merasakan kehangatan saat kepedulian terhadapnya ditunjukkan oleh kucing itu.
Ophelia : "Ya~ tunggu aku."
Setelah kucing itu berubah menjadi asap, Ophelia melaju semakin cepat, dan hanya dalam waktu lima menit saja, dia sudah mencapai tempat dimana monster itu sedang memangsa beberapa manusia di sekitarnya.
Ophelia : "Cara makan yang sangat tidak elegan~"
Shoggoth : "Tekeli-li! Tekeli-li !"
Ophelia : "Dan juga tidak punya otak....." ]
Kogoro : "Dia ! Dia masih sempat-sempatnya bercanda di saat seperti in–"
Namun suara hati Ophelia berikutnya, langsung membungkam mulut Kogoro Mouri yang belum selesai mengucapkan kalimatnya.
[ Bertarung di sini hanya akan membuat korban jiwa menjadi lebih banyak lagi, tapi .... Bagaimana caranya membawa hal itu pergi ? ]
Kogoro : ".........."
Ini memalukan, wajahnya serasa ditampar.
Satoru : "Hahahaha......."
Kogoro : "Ho– hormatilah yang lebih tua !"
Satoru : "Hahahaha...... !"
Gojo Satoru yang tidak mengenal kata menghormati yang lebih tua, tertawa lebih lepas dan keras saat mendengarnya.
Kisa : "Satoru-san. Itu sudah cukup, jangan terlalu berlebihan."
Satoru : "Hai hai. Apa boleh buat jika Kisa-chan sampai bicara begitu~"
Mouri Ran yang juga ikut malu karena kelakuan ayahnya pun dengan tegas berkata pada ayahnya :
Ran : "Ayah. Itulah sebabnya lebih baik bagimu untuk sedikit bicara untuk saat ini."
Kogoro : "..... Diamlah. Aku tahu."
[ Ophelia : "Uh ?"
Mati.
Siapapun yang telah ditelan oleh shoggoth, seharusnya telah mati.
Tapi ....
Ophelia : "Apa yang terjadi ?"
Dia bisa merasakan kehidupan dari dalam tubuh monster itu.
Jenis kehidupan yang berbeda dari monster didepannya yang dipenuhi oleh keburukan.
Ini adalah kehidupan yang, meski tidak baik dan terasa kejam, namun masih memiliki sedikit kehangatan yang samar.
Ophelia : "....... Mungkinkah !?"
Sudut pandang berubah ke perut monster yang berlendir dan menjijikan.
Disana terlihat seorang pria berambut putih yang sedang berjuang untuk tidak tertelan semakin jauh kedalam.
Dan pria ini adalah .... ]
Vodka : "Aniki !?"
Vermouth : "Ara~ itu terlihat sangat berbahaya sekali, Gin~"
Gin : "Itu bukan urusanmu."
Comments
Post a Comment