37. Tawaran Diterima




Berbaring miring di atas karpet rumput hijau yang segar, wanita cantik dengan mata coklat berkedip perlahan.

Rambut merahnya yang panjang tergerai indah dan berkilau layaknya satin berkualitas tinggi. Dengan cahaya matahari yang menembus celah dedaunan pohon, ia mengerutkan dahi dan menutup matanya kembali untuk sementara waktu demi beradaptasi.

"...... Ini....."

Setelah membuka matanya kembali, wanita yang berusaha berdiri dan membersihkan rok mini dan armor di tubuhnya menatap heran pada tempat yang terasa sangat asing.

Dia mungkin belum pernah melihat dan berpergian ke seluruh dunia, namun dia menyadari ada yang salah dengan tempatnya berdiri saat ini.

Dan bahkan dia bisa merasakan jenis kekuatan baru, kekuatan yang luar biasa. Hampir seperti sihir namun terasa jauh lebih kuat, lebih hebat.

Seketika, instingnya membunyikan alarm, dan sekarang dia merasa tempatnya saat ini menjadi lebih berbahaya !

"Siapa disana ?!"

Suara helaan nafas terdengar seakan menjawabnya, dan sosok wanita yang membuatnya merasakan tekanan yang tinggi muncul dari udara kosong.

"Itu insting yang sangat bagus."

"Kamu..... Siapa ? Apa ?"

Jelas memiliki wujud manusia, namun dia yakin bahwa sosok itu bukanlah manusia sama sepertinya.

Sosok tertentu tiba-tiba terlintas di otaknya, exceed.

Mengingat bagaimana Carla bisa menggunakan Sihir Transformasi dan berubah menyerupai manusia, bukannya tidak mungkin wanita itu juga sama.

Tapi–

"Apa yang kamu cari ?"

Tidak ada telinga dan ekor kucing.

"Ma–maaf, bukan apa-apa."

Wanita itu merasa suasananya agak canggung, jadi dia tidak mengatakan sepatah kata pun, sampai sosok misterius itu mengangkat kakinya dan hendak pergi, namun dia bergegas untuk menghentikannya.

Berhubung dia tidak memiliki ide mengenai tempat dimana dia sekarang dan apa yang sebenarnya terjadi padanya, dia ingin mendapatkan lebih banyak informasi dari wanita tersebut.

Setidaknya informasi umum untuk mempermudahkannya dalam mencari teman-temannya, dan kembali.

"Namaku Erza Scarlett. Tolong, apakah kamu bisa memberitahuku dimana tempat ini ? Aku tersesat, dan ingin mencari teman-temanku."

Mengedipkan mata violet yang mengingatkanmu pada batu amethyst, Erza menunggu dengan sabar saat wanita itu terus terdiam sambil menatap kearahnya.

Dia pikir bahwa lawan bicara sedang mempertimbangkan apakah membantunya menguntungkan atau tidak, dan akhirnya memikirkan bayaran apa yang bisa dia berikan sebagai gantinya.

Namun tanpa dia ketahui, wanita yang saat ini sedang terdiam bukanlah sedang memikirkan hal umum seperti untung dan rugi, dia justru sedang mendengarkan instruksi dari sutradara tercinta kita, Adelia.

Ya, benar sekali.

Wanita misterius itu adalah Tia yang sedang menyamar.

Setelah merasakan fluktuasi energi dari retakan dimensi di sekitar tempat itu, dia segera bergegas pergi untuk memantau situasi, namun tanpa persiapan yang matang dia justru bertemu dengan karakter dari anime lain dan bahkan ketahuan olehnya. Jadi, untuk amannya dia bertanya pada Adelia tentang apa yang harus dilakukannya.

'Dia dari anime fairy tail, dan sihir adalah kemampuan yang ada di anime itu. Gunakan sihir lebih jarang, kalau bisa bahkan jangan gunakan. Bagaimanapun kita sudah menentukan siapa saja yang berasal dari dunia lain, dan selebihnya kita menggunakan identitas sebagai warga lokal, jadi bertindaklah seperti kamu adalah orang dari dunia ini.'

'Mudah mengatakannya, tapi bagaimana aku harus melakukannya !?'

'...... Selama kamu tidak menunjukkan tanda-tanda mengetahui sihir atau hal-hal yang tidak ada di dunia ini, seharusnya baik-baik saja.'

'Adel, apa boleh membawanya ke pihak kita ?'

'Kenapa kamu berpikir untuk merekrutnya ?'

'Jika dia adalah villain, kamu pasti sudah menyuruhku untuk mengurusnya, tapi karena kamu tidak memberikan instruksi untuk itu, berarti wanita ini baik kan ?'

Mengingat bagaimana Adelia yang memintanya untuk mengurus penjahat dari dimensi yang berbeda sebelumnya, Tia menjadi sedikit sedih akan perubahan temannya.

'Selama kamu bisa, kamu bisa ajak dia bergabung. Tapi jika tidak, biarkan saja. Mengingat Erza berada di pihak yang baik, dia seharusnya tidak akan mengganggu rencana kita.'

'....... Un..... Ku harap wanita ini, Erza, bisa banyak membantu kita.'

'........ Ya......'

Setelah terluka dan membunuh untuk pertama kalinya, Adelia yang tahu betapa berbahayanya musuh yang mereka berdua miliki, menjadi sedikit dingin dan menjauh dari orang luar selain mereka yang masuk dalam daftar orang-orangnya.

Karena dia tahu, semakin banyak yang perlu dijaga akan semakin besar pula dia mungkin akan kehilangan mereka.

Bagaimanapun juga kekuatannya terbatas, dan itu memang benar ....

Tapi ....

Hasil ini sangat bertolak belakang dengan apa yang Tia inginkan.

Alih-alih kuat, Tia justru merasakan bahwa suhu matahari menjadi semakin rendah, dan kehangatan yang sebelumnya dia kagumi telah menjadi semakin jauh, hasil yang berbeda dari apa yang diharapkan telah membuat Tia sangat menyesalinya.

Andai saja dia tahu bahwa Adelia bisa menjadi sosok yang begitu penting bagi hidupnya, Tia pasti memilih cara lain, atau bahkan menjadi bayang-bayang tanpa memberikan kesempatan kepada rekannya untuk merasakan hujan badai demi akhir yang tidak pasti terdengar jauh lebih baik baginya.

Tapi ....

"Um......"

Mengandai andai adalah kata paling tak berguna di dunia.

Mengedipkan matanya, pupil violet Tia berkilau dengan sorot mata yang memancarkan sedikit harapan.

"Tempat ini berada di negri air. Aku tidak tahu apakah aku bisa membantumu menemukan teman mu, tapi kamu bisa mengikuti ku jika kamu mau. Aku bisa menceritakan beberapa hal mengenai tempat ini."

"Benarkah ?! Terimakasih !"

"Tidak..... Tidak perlu....."

Karena bagi Tia dia tidak lebih dari mencoba membawa lebih banyak sekutu ke pihaknya, dia bukan relawan yang suka membantu orang, jadi apa yang dia katakan sebenarnya adalah hal yang sangat tulus datang dari lubuh hati terdalam.

Namun sayangnya.... selalu sayangnya, manusia tidak bisa mengetahui apa yang ada di dalam hati orang lain, dan Erza dengan tulus merasa berterima kasih pada seseorang yang dia kira mau membantunya tanpa meminta bayaran apapun padanya.

***

Di tempat lain, retakan dimensi yang sama juga muncul di reruntuhan uzushiogakure yang masih dibiarkan apa adanya tanpa tanda-tanda akan ada perbaikan.

"Wah..... Apa itu ?!"

"Luffy ! Hati-hati !"

"Paman Lukas ! Tempat ini aneh sekali......"

"Kamu– berhenti berlarian !"

Lukas Walsh, terlahir di Amerika dan seorang guru olahraga di SMA dekat rumahnya. Pria biasa yang sangat biasa, setidaknya begitulah yang dia kira sampai dia diculik oleh entitas yang menyebut dirinya sistem dunia.

Tapi disinilah dia, harus menjadi babysitter dari protagonis anime yang bahkan mungkin tidak bisa disebut sebagai protagonis lagi.

Awalnya hanya perlu membuat Shirohige dan Ace bertahan hidup, tapi sayangnya, bahkan sebelum dia bisa memikirkan perubahan apa yang akan terjadi dalam jalan cerita, dia harus mendapatkan fakta bahwa–

"Paman !!! Lihat !!! Ada manusia berkepala merah !!!"

"Tunggu !!! Hati-hati dengan orang asing !!!"

Seseorang dari dunia lain seperti dirinya telah mencuri Gomu Gomu no Mi atau Hito Hito no Mi: Nika dari protagonis !

Dengan kata lain, cerita sudah rusak bahkan sebelum dimulai.

Mungkin tidak, awal cerita tidak dimulai dari sana, tapi siapa yang peduli.

Tidak ada kesenangan dalam melakukan perjalanan ke dunia lain seperti yang dibayangkan, dia sangat dipenuhi dengan stress dan hanya ingin kembali ke dunia asalnya.

Keluh pria spesial yang hanya ingin menjadi biasa.

"Luffy !!! Kembali !!!"

***

Setelah beberapa pertemuan diadakan oleh pemimpin klan uchiha, akhirnya mereka memilih untuk merelakan tempat tinggal mereka di desa Konoha yang sudah menyerah pada mereka, dan memutuskan untuk berkerja sama dengan Hasina untuk menghentikan musuh masa depan yang ada dalam ramalan.

Meski mereka harus belajar begitu banyak dari berbagai aspek untuk menunjang kehidupan mereka, namun ini memang adalah yang terbaik.

Mereka adalah Uchiha.

Uchiha tidak mencintai dengan santai, mereka tidak bisa begitu saja dekat dengan orang lain, menjadi sekelompok orang yang memisahkan dari mungkin adalah pilihan yang tepat bagi mereka.

"Hasina-san, bisakah kami melihat-lihat tempat ini ?"

Meski Fugaku percaya bahwa Hasina bisa dipercaya, tapi dia lebih memilih untuk melihatnya secara pribadi daripada menyesalinya diakhir.

Berhati-hati dan selalu waspada adalah kebiasaannya.

"Tentu saja."

"Terimakasih."

Tanpa basa-basi lagi, Fugaku langsung memberikan instruksi pada tiga orang kepercayaannya untuk berpencar dan pergi menilai kelayakan pulau itu sebagai tempat tinggal.

'Kamu tidak akan menyesalinya ?'

Tia yang memiliki wujud kucing hitam standar nya, sedang berjemur dengan nyaman di bawah sinar matahari yang dibuat bersuhu pas oleh rune di sekitar pulau apung.

'Entahlah...... Aku tidak tahu apakah aku akan menyesalinya dimasa depan, tapi setidaknya aku tahu bahwa aku tidak menyesalinya saat ini.'

'Padahal kamu tidak memiliki anak asuh dari klan uchiha, kenapa mereka begitu penting sampai kamu akan dengan mudah memberikan benda berharga semacam ini ?'

'...... Karena......'

Mengingat pria dan wanita lain di ranjang yang mereka berdua pilih bersama, disaat itulah Adelia baru menyadari bahwa hal yang paling mudah hilang adalah kepercayaan dan cinta.

'Clan Uchiha terkenal sebagai orang yang sangat setia pada pasangannya. Karena mereka sangat menghargai kesetiaan, aku tidak ingin Gen yang begitu bagus harus punah.'

'....... Apakah itu benar-benar masalah Gen ? Bukan perseorangan ?'

'Setidaknya itulah yang ku tahu dan lihat setelah mengawasi mereka.'

'........  Kamu cukup perhatian untuk mencaritahu hal semacam itu.'

Di tempat lain, dimana Fugaku sedang berjalan-jalan mengawasi sekitarnya, dia semakin merasa tidak pernah melihat dunia.

"Ini..... Apa ini.... Itu.... Dan itu....."

Terlalu banyak tumbuhan dan benda-benda asing yang tidak dia ketahui apa kegunaan dan tujuannya ada.

Sebelum dia mencoba mencari tahu sendiri tanpa pengawasan yang ahli, burung elang besar membawa buku yang dicengkeram erat oleh cakarnya.

"Ini ?"

Garis lurus bibir Fugaku sedikit naik keatas.

"Dia benar-benar orang yang perhatian."

Itu adalah buku yang mengenalkan semua benda dan tumbuhan yang misterius, dari fungsi hingga bagaimana cara menggunakannya tertulis dengan detail diatasnya.

"Fugaku-sama !"

"Ada apa ? Apakah kamu sudah selesai ?"

"Maafkan saya, saya belum selesai melihat-lihat dan berniat untuk menunjukkan anda sesuatu."

"Apa ?"

Mengikuti bawahannya masuk menuju semakin dalam kearah hutan, Fugaku mengernyitkan dahinya.

"Ini....."

Berhenti di depan gua besar yang terlihat sangat istimewa, Fugaku mulai membuka buku untuk melihat sebelum–

"Penjelasan mengenai gua ini ada di halaman 82."

Bawahannya memberi tahu nomor pastinya apa yang dia cari.

"I–ini ?!"

Fugaku bisa mengatakan bahwa dia bukanlah orang yang serakah.

Setidaknya dia selalu berusaha untuk menjadi pemimpin yang murah hati, namun untuk pertama kalinya dia benar-benar berpikir bahwa jika hal semacam ini diketahui oleh orang lain .... Bahkan orang paling dermawan sekalipun akan menjadi serakah karenanya.

"Hasina..... Dia.... Benar-benar mengerikan."

Bisa memberikan sesuatu yang sangat berharga semacam ini ....

Seberapa banyak rahasia yang dia miliki ?

"Ayo kita terima tawarannya."

╔═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╗
✧*。 see you later 。*✧
╚═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╝

Author note : aku benar-benar kebingungan sampai hiatus cukup lama

Author note : aku benar-benar kebingungan sampai hiatus cukup lama. Ku harap kalian belum lupa sama cerita ini~⁠♡


Bab sebelumnya 

Daftar bab 

Bab berikutnya 

Comments

Popular posts from this blog

24. Hanya Hari-hari Biasa 2

23. Seseorang Yang Bisa Memberikan Rasa Nyaman

01. Detektif Conan