36. Terkadang Penampilan Bukan Segalanya




Setelah Roro memasuki ruangan, Xu Luofei yang sebelumnya telah menunjukkan betapa khawatir dan takutnya dia, langsung melupakan semua perasaan serta pemikiran negatif sebelumnya.

Bagaimana dia bisa mengingat hal-hal yang tidak relevan itu, saat dia sendiri sedang terpesona oleh pemandangan memukau dihadapannya ini.

"Selamat siang nona. Ini pasti mengejutkan bagi anda, tapi demi keamanan, orang-orang harus mengawasi serta mengisolasi anda di tempat ini. Mengingat anda adalah orang asing yang tiba-tiba muncul, perlakuan semacam ini tidak bisa dihindari, jadi mohon pengertiannya. Tapi tenang saja, ini hanya sementara sampai orang-orang penting yakin anda tidak berbahaya." (Roro)

"..... um..... ya..... ya..... tentu....."

Satu-satunya yang menjadi fokusnya saat ini hanyalah berusaha untuk tidak menunjukkan postur atau reaksi memalukan yang tidak sopan. Tapi sayangnya, semakin gugup dia, semakin kacau pula isi kepalanya.

Hampir terlihat seperti orang linglung.

Namun Roro yang menjadi alasan utama mengapa Xu Luofei bereaksi seperti itu, dengan polosnya hanya berpikir bahwa gadis menyedihkan yang ada dihadapannya masih syok akibat bangun di tempat asing, dan bahkan memperoleh informasi bahwa dia akan mendapatkan penahanan.

Meski hanya sementara, tapi siapa yang tahu. Lagipula hal yang tidak pasti, apalagi jika mengenai kebebasannya, semua orang akan terkejut dan merasa tertekan.

Roro bersyukur gadis itu tidak memberontak atau membuat masalah setelah mendengarnya.

"Namaku Roro Dyah. Anda bisa memanggilku Roro atau Dyah, sebut saja yang paling mudah bagi anda."

".........."

Melihat keheningan gadis dihadapannya, Roro mulai ragu apakah dia telah melakukan hal dengan benar.

"N-nona ?"

Xu Luofei benar-benar tenggelam dalam pikirannya.

Bagaimanapun juga ini adalah kali pertamanya dia bertemu seseorang yang memiliki aura mulia dan keanggunan dari sosok seorang bangsawan.

Dengan fitur wajah yang jelas dan temperamen yang mulia. Dia tampak seperti seorang wanita bangsawan yang berjalan keluar dari sebuah lukisan

Tidak tahu apakah nama samaran Adelia membawa bonus atribut. Meskipun dia bukanlah seorang bangsawan sejati, namun ia memiliki aura aristokrat dan wibawa yang cocok untuk identitasnya yang mulia.

"Apakah ada yang salah ?"

Suara menenangkan dan lembut yang seperti angin musim semi terdengar kembali, dan Xu Luofei segera dibawa kembali ke dunia nyata.

"Ma-maaf. Aku, namaku Xu Luofei. Orang tua dan teman-temanku memanggilku Feifei."

Untuk pertama kali dalam hidupnya dia merasa menyesal karena tidak melihat serial tv drama kerajaan dengan serius untuk mempelajari tata krama dan etiket kerajaan didalamnya.

Meski beda tempat beda juga aturannya, namun setidaknya dengan begitu dia tidak terlihat memalukan seperti sekarang.

Disamping, dua penjaga melirik gadis yang wajah berubah setelah bertemu Roro, dua semakin yakin bahwa identitas Roro di dunianya haruslah kuat.

Yashamaru tertegun sejenak, melihat ke arah gadis yang terlihat sopan dan bertindak seperti kucing yang mencari perhatian pada wanita yang dia suka.

"Feifei, bolehkah aku memanggilmu seperti itu ?"

"Tentu ! Tentu saja ! Roro-sama !"

"Pa-panggil saja aku dengan nama. Tidak perlu gelar kehormatan."

"Itu..... terlalu tidak sopan."

"...... baiklah. Lakukan sesukamu Feifei-chan."

"Chan ?!"

Dia pikir wajah yang menawan sudah cukup mempesona dirinya, namun siapa sangka bahwa suara yang dihasilkan oleh kecantikan saat memanggil namanya lebih berdamage.

Menutupi wajahnya yang terasa panas, Feifei ingin mengubur kepalanya seperti burung unta karena malu.

Disisi lain, ketiga orang lainnya yang membatu saat menjadi penonton sebelumnya tiba-tiba sadar.

Otaknya langsung mengarang adegan cinta pada pandangan pertama yang tidak cocok untuk anak-anak karena wajah memerah Feifei yang terlalu mencurigakan.

Ini tidak baik.

***

Di negri air, tepatnya di desa Kirigakure, seorang gadis dengan rambut platinum blonde dan mata biru laut terbangun di sel penjara dengan linglung.

"Ini..... bagaimana aku bisa berada di tempat semacam ini ?"

Hao Xinyi, sebagai pemilik sistem pelarian yang gagal, dia selalu memperhatikan ekspresi wajahnya. Bahkan, meski rasa takut dan khawatir dengan lingkungan baru yang aneh memenuhi dirinya, gadis itu tetap memiliki sorot mata bangga yang tidak biasa.

Dan semua kepercayaan diri itu karena dia memiliki-

'Sistem ! Kamu mendengarku ? Dimana ini ?'

Suara mekanisme anorganik, menjawabnya dengan transmisi suara yang diarahkan langsung ke otaknya.

[Menjawab tuan rumah. Terjadi keretakan dimensi dan anda berpindah tempat ke dunia kecil lainnya.]

'Apa ?! Bagaimana dengan para ikan milikku yang sudah ku jaga dengan susah payah ?!'

[Beberapa dari para pria itu juga terbawa ke dunia yang sama dengan anda, namun jaraknya terlalu jauh.]

'Sial ! Apa gunanya mereka jika tidak bisa membantu saat aku sedang memerlukannya ?!'

[Tenanglah tuan rumah. Sekarang jauh lebih baik bagi anda untuk mencari ikan lain yang berkualitas untuk menjaga anda saat ini.]

'.... Benar......'

Mengambil cermin dari sakunya, wanita yang kecantikannya seperti boneka itu, memperhatikan dengan cermat setiap sudut dirinya untuk memastikan penampilan yang sempurna.

Saat lecet terlihat pada kulit, dia segera mengambil krim kecantikan tingkat tinggi dari dalam penyimpanan sistem dan mengaplikasikannya dengan lembut.

'Sial ! Kulit cantikku ! Semua ikan akan menangisi kulitku yang terluka jika mereka berada di sini saat ini.'

Membersihkan debu yang menggangu dan menyisakan sedikit untuk memberikan efek lemah, lembut, dan menyedihkan, Xinyi hanya perlu memberikan sentuhan akhir dengan membuka sepasang mata besar yang berkaca-kaca yang terlihat manis namun menyedihkan.

Lalu seorang gadis cantik, yang seksi namun juga murni dan polos pada saat yang bersamaan terlahir begitu saja di sel penjara, menunggu siapapun datang dan menyelamatkannya.

Entah karena rasa keadilan atau penampilan, hati semua orang biasanya akan langsung tertuju ke sisi Xinyi.

Dan dia terbiasa menindas para gadis serta menggoda pria dengan terlihat lemah dan berpura-pura dianiaya.

Biasanya memang berhasil, tapi bagaimana jika hal itu di tempatkan di dunia yang penuh pertarungan dan berisikan orang-orang paranoid yang bahkan sulit untuk mempercayai seseorang ?

Hal yang ditawarkan terlalu tidak berguna bagi shinobi kuat yang paranoid, saat merek berjuang untuk mempertahankan hidup mereka sendiri.

Dan keunggulannya yang dibanggakan, serta selalu membantu gadis itu selama ini tidak lebih dari sampul indah yang mudah terkoyak di dunia dimana yang kuat adalah pemenang, dan yang lemah adalah pecundang.

Lalu ....

Apakah bahkan mungkin untuk bertahan ?

Sepertinya ini tidak akan mudah ....

╔═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╗
✧*。 see you later 。*✧
╚═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╝

╔═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╗✧*。 see you later 。*✧╚═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╝

Note : Roro Dyah

Roro (ꦫꦺꦴꦫꦺꦴ) memiliki arti : Seorang bangsawan

Dyah (ꦢꦾꦃ) diambil dari gelar bangsawan yang berarti "bangsawan, putri, gadis" dalam bahasa Jawa.

Awalnya aku cuman mau memberi nama Roro saja, namun sepertinya aneh karena hanya memiliki satu suku kata, jadi aku menambahkan Dyah.

Dan akhirnya namanya menjadi Roro Dyah, yang berarti seorang bangsawan putri.

Aku harap kalian merasa nama ini bagus.


Bab sebelumnya 

Daftar bab 

Bab berikutnya 

Comments

Popular posts from this blog

24. Hanya Hari-hari Biasa 2

23. Seseorang Yang Bisa Memberikan Rasa Nyaman

01. Detektif Conan