03. Masuk Kedalam Dunia Mimpi Buatan




"Sekarang jelaskan darimana asalmu dan alasan kamu bisa jatuh dari langit ?"

Morino Ibiki, dengan sosoknya yang besar dan mengesankan yang terlihat cukup mengesankan, dia bertanya dengan suara tegas menggunakan nada yang tidak dapat menerima sedikitpun penolakan.

Wajah menakutkannya yang ditutupi oleh bekas luka, memberikan efek penindasan tambahan saat dia sedang mengintrogasi tahanan.

Namun sayangnya, acting Adelia masih tidak tergoyahkan dihadapan sosok menakutkan, dan dia masih mempertahankan sosok berwibawanya yang sesuai dengan latarbelakang yang sudah dia persiapkan.

Beberapa minggu sebelum Adelia jatuh dari langit. Masih di hutan yang sama seperti diawal dia tiba, dia akhirnya telah berhasil mempelajari semua dalam hitungan hari.

Setelah yakin mampu menjaga dirinya sendiri, dia akhirnya mulai merancang rencana untuk menyelesaikan misinya.

Namun ....

'Jelas protagonis akan menjadi yang pertama, tapi bagaimana caranya aku mendekati Naruto yang dijaga ketat oleh desa ?'

Sebagai jinchūriki kyūbi, jelas orang asing yang mendekatinya akan langsung dicap sebagai ancaman.

Harus ada alasan baginya untuk bisa dekat dengan Naruto, alasan yang cukup masuk akal dan bisa diterima oleh orang-orang disekitar.

Dan dia juga harus berguna, agar desa mau menerimanya yang tidak memiliki identitas.

"Haruskah aku berpura-pura menjadi seorang Dewi dengan sayap malaikat di punggungku agar bisa diterima ?"

Dewi ....

Meski terdengar tidak masuk akal, tapi jika sosok Dewi diganti dengan sosok yang lain.

'Sepertinya ada set rubah berekor sembilan di game.'

Merubah penampilannya menjadi rubah berekor sembilan yang cantik, Adelia tersenyum semakin lebar saat dia mulai merencanakan skenario didalam kepalanya.

Wanita cantik dengan telinga dan ekor sembilan yang sama dengan kyūbi didalam Naruto. Wanita itu bukan dari desa manapun, dan merupakan makhluk yang berasal dari dunia lain. Dia menyadari bahwa salahsatu dari rasnya tersegel dalam tubuh seorang anak, namun anak malang itu ternyata tidak mendapatkan perlakuan yang baik di desa. Alhasil, sang wanita berinisiatif untuk menjaga anak yang diabaikan sebagai anak angkatnya.

Meski idenya terlalu melamun, namun cara itu tidak bisa disangkal merupakan cara yang paling cepat dan efektif.

Tanpa ikatan dengan desa manapun, selama dia bukanlah penjahat, kemungkinan diterima sangatlah tinggi. Selama desa mau menerimanya, dan melabelinya sebagai warga desa, dia bisa mendekati Naruto dengan bermartabat.

Akhirnya Adelia memakai set rubah berekor sembilan, hanya saja dia mengganti kimononya dengan dream creator dress yang mampu menciptakan mimpi bagi orang-orang yang bersentuhan dengannya, demi berjaga-jaga terhadap clan Yamanaka yang mungkin saja akan diperintahkan untuk membaca ingatannya.

Pergi menuju desa mengikuti arahan map, Adelia yang sekarang sudah berada di atas desa sambil melayang menggunakan wing necklace, merasa miris saat dia menyadari dirinya terlihat seperti pain yang sedang berniat untuk menghancurkan desa.

Namun tiba-tiba dia mendapatkan sebuah ide karenanya.

Dia mengambil Pillar of time, dan berniat menggunakannya untuk menciptakan langit malam di siang hari demi membuat efek lebih dramatis.

'Aku tidak boleh kalah dari Nagato !'

Bagaimanapun, Adelia sangat suka bermain-main.

Namun, untuk berbagai alasan, dia gagal dan hanya sebagian kecil saja dari langit luas itu yang berubah menjadi malam.

Sesaat kemudian, tiba-tiba Adelia menjadi oleng, sebelum akhirnya jatuh bebas karena kesulitan mengendalikan dua benda sekaligus.

Kurang lebih, begitulah kejadian sebelumya.

Kembali ke waktu saat ini.

"Namaku Hasina."

Tidak bohong.

Itu adalah salah satu nama Avatar dari akun gamenya.

"Aku berasal dari hasheim wood."

Masih tidak berbohong.

Hasheim wood adalah tempat dimana set rubah berekor sembilan bisa kamu dapatkan dengan mengumpulkan pecahan-pecahan memori saat berpetualang, sambil menghabiskan uang asli karena waktu singkat event yang terlalu tidak masuk akal. Dengan kata lain, itu merupakan tempat dimana rubah berekor sembilan berasal.

Ibiki tidak melihat kesalahan dari ekspresinya, dengan kata lain wanita itu tidaklah berbohong. Tapi dia merasa ada yang salah meski tidak tahu apa tepatnya.

"Dimana itu hasheim wood ?"

"Tentu saja di The Echo Domain."

"Apa itu ?"

Merasa pertanyaan akan terus berdatangan tanpa akhir, Adelia atau yang sekarang adalah Hasina, berusaha menuntun menuju ke arah yang lebih menguntungkan baginya.

"Rasanya tidak adil dengan bagaimana hanya aku yang terus ditanya. Jika kamu ingin aku terus bekerja sama, setidaknya biarkan aku juga bertanya kembali. Sekarang, dimana tempat ini jika aku boleh tahu ?"

Meski mengernyitkan dahi, Ibiki tetap menjawabnya. "Desa Konoha."

"Dimana itu ?"

"Tepatnya di Hi no Kuni (Negara Api)"

"Aku sudah menghafal map dan aku sangat yakin tidak ada Hi no Kuni di The Echo Domain."

The Echo Domain adalah nama dari dunia yang ada di game my dress up. Meski Hasina tidak menjawab dengan akal sehat sesuai pembicaraan normal, tapi dia juga sebenarnya tidak mengatakan hal yang salah, karena apa yang dia katakan adalah kebenaran.

Setelah mendengar jawaban, kerutan di dahi Ibiki semakin dalam, saat dia merasa semakin tidak mengerti dengan alur pembicaraan.

Akhirnya, setelah memutuskan dia tidak bisa mengintrogasi tahanan dengan baik, dia menyerahkan tahanan pada pemimpin clan Yamanaka.

Beberapa saat kemudian.

Pintu terbuka dan sesosok pria masuk ke dalam ruang interogasi dengan senyum ramahnya.

Pria itu memiliki rambut berwarna pirang abu panjang yang mencapai punggung bagian bawahnya. Dengan gaya rambut runcing di bagian atas dan diakhiri dengan kuncir kuda panjang. Dia memiliki mata berwarna hijau muda dan fitur wajah yang kuat, termasuk garis rahang yang tegas.

'Di anime dia terlihat biasa-biasa saja. Tapi di dunia ini, dimana gambar anime itu telah berubah menjadi semi realistic, sosok Inoichi sebenarnya terbilang cukup tampan.'

Inoichi yang melihat Hasina begitu tenang dan bahkan membalas senyumannya, menjadi lebih waspada.

Hanya ada dua kemungkinan bagi mereka yang tetap bisa tenang saat berada diposisi seperti ini. Dia yang bodoh dan tidak bisa menilai situasi, atau dia yang sangat kuat hingga bisa begitu percaya diri.

'Wanita ini jelas adalah yang kedua. Dia tidak terlihat bodoh. Justru sebaliknya, dilihat dari aura wibawa yang terpancar dari dirinya, wanita itu pastilah pintar.'

Mengambil tempat duduk Ibiki yang sekarang telah menjadi pengawas disamping, Inoichi mengajaknya mengobrol selayaknya seorang teman.

'Begitu...... Dia sedang berusaha menurunkan kewaspadaanku padanya, ya ?'

Perlahan-lahan, dia memperkecil efek domain dari cincin yang dia gunakan, dan membuat Inoichi mengira dia akhirnya telah berhasil membuatnya lebih santai.

Setelah rencana mengobrol dengan asyik berhasil, akhirnya Inoichi menunjukkan tujuan asli kedatangannya.

"Bolehkah aku memegang kepala anda ?"

Dengan masih memiliki senyum yang lembut di bibirnya, Inoichi bertanya dengan nada yang sangat sopan.

"Permisi ?"

"Ini adalah cara di tempat kami untuk mengintrogasi tahanan, namun dengan cara yang lebih lembut. Karena anda terlihat sangat cantik, orang-orang ragu untuk menyakitimu."

"Ara~ ? Baiklah, kamu telah mendapatkan izin dariku."

Tanpa Inoichi tahu, itulah yang Hasina sudah tunggu-tunggu.

Mengulurkan tangannya, Inoichi meletakkan telapak tangannya tepat di pucuk kepala Hasina dengan lembut dan memperlakukannya sangat hati-hati dengan penuh kesopanan, seakan-akan takut menyinggung perasaannya.

Namun tanpa dia sangka, disaat berikutnya dia dibuat terkejut dengan dunia yang begitu indah. Berbagai bentuk aneh manusia, dengan ekor, tanduk dan telinga yang tidak wajar namun tetap terlihat cantik dengan caranya sendiri.

Lalu tempat terus berubah-ubah sepanjang waktu, dari gua yang dipenuhi dengan kristal, pantai yang dihuni oleh manusia dengan bagian bawah tubuh ekor ikan, gunung dengan orang-orang kerdil, manusia kucing berkostum miko, taman bunga ajaib, dan yang terakhir, kuil megah.

'Ini....... Dunia macam apa ini ?!'

Di dalam kuil itu, wanita dengan telinga dan ekor sembilan panjang berwarna perak yang berkilauan, menatap dengan bosan kearah luar.

Sesaat.

Manusia kucing yang sebelumnya sedang menyapu diluar, masuk dengan kue indah di atas nampan.

"Hasina-sama. Saya membawakan manisan kesukaan anda."

Ekor kucing itu berkibas-kibas dengan sangat bahagia. Namun sayang, sosok yang dia layani hanya mengabaikan.

"Apakah anda merasa bosan ?"

Tanya manusia kucing dengan suara yang menggemaskan.

Namun tuannya yang dilayaninya justru terlihat sedih.

"Bukan begitu nak. Kamu tahu ? Hidupku sangat panjang. Satu persatu dari kalian akan mati dan meninggalkanku seorang diri. Bahkan setelah aku akhirnya berhasil bertemu dengan orang baru yang aku ingin ajak berteman, aku hanya berakhir melihat orang disekitar ku mati lagi dan lagi."

"Hasina-sama......."

"Aku akan terus menjadi satu-satunya yang mengantarkan kepergian orang lain. Andai saja aku bukan satu-satunya yang tersisa di ras ku."

Melihat sosoknya yang melankolis, Inoichi merasa sedih untuk wanita cantik itu.

Dia akhirnya bisa melihat sosok nyata dari wanita berwibawa yang selalu mempertahankan postur elegannya. Namun tanpa siapapun tahu, dibalik sosok yang mengagumkan itu, tersembunyi rahasia sedih yang selalu ia pendam sendiri didalam hati.

Tidak ada yang bisa membantu menyelesaikan kesedihannya.

Tidak akan ada yang bisa ....

"Betapa aku harap dia bisa bahagia."

Di sisi lain, ditempat dimana Inoichi tidak bisa melihatnya, Hasina yang asli sedang memegang popcorn seperti sedang menikmati pertunjukan.

Apa yang Inoichi kira sebagai ingatan, nyatanya adalah mimpi yang diberikan oleh Hasina demi mendapatkan cerita latar belakang untuk dirinya.

Bagaimanapun, karena mimpi bukanlah genjutsu, jadi siapapun tidak akan pernah tahu bahwa semua itu palsu.

Dan Hasina yang saat ini sedang menjadi sutradara dadakan dalam serial film yang berjudul Make past, terkekeh kecil sambil mengunyah popcorn di dalam mulutnya.

Dia tidak menyangka Inoichi adalah pribadi yang sentimental.

Meski pada awalnya dia ingin merasa bersalah, tapi setelah dia ingat bahwa Inoichi lah yang pertamakali berbohong padanya lebih dulu, rasa bersalah miliknya diawal pun terbang menembus awan.

Adelia sangat tahu, bahwa bukan mereka yang tidak mau menyakitinya. Namun, orang-orang dari pihak mereka pasti sadar betul ada cara yang lebih efektif untuk mengekstrak informasi darinya tanpa kekerasan tak berarti.

Yaitu, dengan melihat kedalam ingatannya.

Namun sayangnya, tidak ada siapapun yang suka seseorang melihat-lihat kedalam isi kepalanya. Apalagi tanpa seizinnya.

╔═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╗
✧*。 see you later 。*✧
╚═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╝

╔═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╗✧*。 see you later 。*✧╚═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╝

Bab sebelumnya

Daftar bab

Bab berikutnya

Comments

Popular posts from this blog

24. Hanya Hari-hari Biasa 2

23. Seseorang Yang Bisa Memberikan Rasa Nyaman

01. Detektif Conan