02. Kecantikan Yang Jatuh Dari Langit



Di hutan lebat dengan pepohonan yang menjulang tinggi melewati batas kewajaran, Adelia menatap kosong dengan tidak percaya pada dua sosok monster yang sedang saling beradu serangan sesaat setelah dia membuka matanya.

Tahu bahwa berdiri diam adalah keputusan bodoh, Adelia yang memiliki mentalitas kuat, langsung bergegas mengangkat kakinya dan melesat pergi bahkan tanpa menoleh ke arah belakang.

Dengan semua kekuatan yang dia miliki, gadis malang itu berjuang keras menghindari dua hewan raksasa yang saling bertarung memperebutkan wilayahnya.

Sangat menyedihkan ....

Namun apa daya, dia hanya bisa berlari karena tidak memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari kemampuan barunya, dan hanya bisa menyelamatkan diri dengan cara yang paling primitif meski telah diberikan kekuatan.

Melihat dari tempat yang terlihat sangat berbahaya, Adelia tahu bahwa sistem sedang berencana untuk mempercepat kematiannya. Karena sistem mengira dia hanya akan gagal, jadi mempertahankan bidak yang tidak berguna jelas terlalu membuang-buang waktu berharga.

Berjuang diantara hidup dan mati, Adelia akhirnya sadar seberapa lemah dirinya, dan dia yang dengan berani menentang sistem merupakan tindakan terburuk yang telah dia lakukan dalam hidupnya.

'Tidak main-main. Ternyata rasa takut saat mendekati kematian terasa sangat mengerikan. Betapa bodohnya aku, setidaknya aku seharusnya berpura-pura menjadi anak penurut sedikit lebih lama.'

Dia terlalu sombong hanya karena sistem bertindak sedikit baik padanya. Tindakan yang telah dilakukan olehnya hanya menjadi contoh terbaik dari lain yang diagak lain yang kena.

Adelia hanya ingin sistem menjadi sedikit lebih baik setelah tahu bahwa apa yang dilakukannya adalah hal yang salah, dengan tujuan membuatnya menyesal dan berubah, tapi apa yang dia dapatkan justru kaki yang berlarian mengindari garis kematian.

Dia menendang kerikil tanpa tahu itu sebenarnya adalah batu besar, dan berakhir melukai diri sendiri sebagai hasilnya.

Crunch

Suara ranting yang patah dibawah kakinya membuat jantungnya berdegup kencang, kering bercucuran, dan bulu kuduk berdiri dari singal marabahaya disekitar.

Suara yang agak keras membuatnya panik.

Salah langkah sedikit saja, hutan itu segera akan menjadi kuburan baginya.

Tapi untunglah. Entah karena keberuntungannya cukup tinggi, atau hewan-hewan lain melarikan diri karena monster yang sedang bertarung dibelakangnya, namun yang pasti, Adelia berhasil selamat.

Tidak seperti cerita-cerita dimana menemukan gua adalah hal yang mudah, Adelia yang kelelahan mencari tempat bersembunyi, hanya bisa pasrah memilih tempat seadanya karena gua bukan sesuatu yang bisa ditemukan kapan saja.

Dengan tempat yang jauh lebih kondusif dari sebelumnya, Adelia langsung berusaha untuk mulai mencari tahu kekuatan barunya.

Setidaknya dia harus memastikan apakah kekuatan itu benar-benar terikat dengannya, atau telah diambil kembali oleh sistem yang kecewa.

'baiklah, sekarang...... Dimana smartphone milikku ?'

Saat Adelia mengulurkan tangannya untuk merogoh tas selempang kecil yang sudah berada ditubuhnya dari awal dia muncul, secara ajaib, benda hitam berbentuk persegi panjang yang dia maksud tiba-tiba sudah berada digenggaman tangannya hanya dengan memikirkannya.

Kebahagiaan dan rasa syukur memenuhi dirinya, karena bagaimanapun juga kekuatan itu adalah satu-satunya cara baginya untuk bertahan hidup.

Setelah merasa lega, dia menjadi lebih tenang dan menghilangkan kepanikan yang menerornya.

"Hanya dua aplikasi dan jam, bahkan tidak ada kalendernya."

Menekan aplikasi game, layar berubah, dan menu game yang akrab muncul bersama suara BGM lembut dengan suasana yang manis. Namun, ada satu yang berbeda dari apa yang ada di ingatannya, dan itu adalah Avatar game yang telah digantikan oleh miniatur dirinya sendiri didalamnya.

Memilih set baju secara acak, Adelia menekan konfirmasi dengan cepat. Dalam sekejap, dia tiba-tiba berubah sama persis seperti Avatar di dalam game miliknya.

Mungkin ....

Adelia tidak yakin karena dia tidak bisa melihat wajahnya.

"Sekarang~ bagian paling pentingnya."

Bagaimanapun dia tidak mengatakan "sama persis" tanpa alasan. Meski game ini terlihat seperti game dress up biasa untuk para pemain baru, tapi nyatanya hal itu sudah berubah beberapa tahun yang lalu.

Mengetahui betapa terkenalnya game MMORPG di tahun itu, developer game yang tidak ingin kehilangan uang karena peminat telah beralih ke game lain pun merombak game ini beberapakali hingga sudah tidak terlihat seperti game yang sama seperti sebelumnya.

Banyak player bahkan telah menjulukinya sebagai game krisis identitas saking bingungnya mau dibawa kemana game itu sebenarnya.

Game dress up, tapi bisa bertarung seperti game MMORPG, bahkan statistik status player bisa diubah-ubah mengikuti statistik pakaian, aksesoris, rambut, makeup, dll.

"Ayo buat istana es."

Set pakaian yang saat ini dia gunakan adalah ice queen yang terinspirasi dari film anak-anak tertentu. Dengan rambut putih dan dress gradasi biru yang semakin putih di bagian atasnya. Serta wajah cantik namun dingin yang berwibawa, Adelia benar-benar telah menjadi sosok ratu yang sesungguhnya.

Berdiri.

Adelia membersihkan debu yang bahkan tidak ada dipakainya, dan mulai mencoba untuk memikirkan berbagai cara membuat es dari tangannya.

Beberapa menit kemudian.

Secara tiba-tiba dari kedua telapak tangannya, cahaya putih yang berkilauan muncul dan membekukan area disekitar secara membabi-buta tanpa bisa dikendalikan.

Melihat hal itu, Adelia jelas menjadi panik, namun senyum bahagia tetap muncul di wajah menariknya.

"Hahahaha......."

Tawa renyah wanita yang indah terdengar di kedalaman hutan yang berbahaya.

'Hebat ! Hebat sekali !'

Menggenggam tangannya, Adelia yang melihat hutan es disekitarnya langsung menjadi lebih percaya diri.

***

Disisi lain, anak dengan rambut pirang runcing dan mata biru, sedang tergeletak di tanah dengan memar di sekujur tubuhnya.

"Pergi ! Dasar monster !"

"Mengerikan ! Kenapa kamu tidak segera enyah dari desa ini ?!"

Cuih

Menghapus cairan menjijikkan yang diludahkan padanya, anak berambut pirang dengan tiga tanda kumis di pipinya mengerakkan gigi dengan mata berkabut menahan air mata.

"Hahahaha....... Bodoh sekali !"

Sekelompok anak-anak nakal berjalan pergi setelah puas dengan ekspresi menyakitkan yang dibuat oleh anak penuh lumpur yang tergeletak tak berdaya diatas tanah.

'Kenapa ? Kenapa ? Kenapa harus aku ? Kenapa semua orang sangat membenciku ?'

Tertatih-tatih kembali ke rumahnya, anak laki-laki itu mendongak tanpa sadar dan menyaksikan saat langit terbelah, dan dari lubang aneh itu sesuatu meluncur jatuh dengan kecepatan tinggi.

Dia mengabaikan suara panik orang-orang disekitar dan keributan, dan berlari ke tempat sesuatu itu jatuh untuk melihatnya secara langsung.

Jantungnya berdegup kencang.

Sesuatu yang terasa akrab semakin dekat.

"Apa itu kyūbi ?!"

"Tapi dia memiliki tubuh manusia !"

"Lalu siapa yang bisa menjelaskan kenapa dia memiliki telinga rubah dan sembilan ekor dibelakangnya !?"

"Siapa yang tahu !"

Sosok yang jatuh dari langit ternyata adalah wanita yang sangat cantik.

Setiap helai rambut perak panjangnya berkilau dengan sangat indah, mengingatkan orang-orang dengan bulan di langit malam. Lalu kulit putih seperti mutiara, dan bibir merah seperti kelopak mawar. Sosoknya yang sangat memukau hampir terasa tidak nyata.

Meski mereka sangat membenci dan takut pada kyūbi, entah kenapa mereka tidak bisa membenci wanita itu meski telinga dan ekornya mengingatkan mereka semua pada tragedi yang telah meneror mereka semua.

Meski mata wanita itu tertutup, mereka semua sangat yakin bahwa mata itu juga pasti seindah sosoknya.

Drip

Air mata menetes dan membasahi pakaian kotor yang penuh dengan lumpur. Anak berambut pirang yang akhirnya berhasil sampai hampir tidak bisa menahan isak tangis saat melihat sosok yang membuatnya sangat rindu entah bagaimana.

Jelas dia selalu berhasil menahan diri untuk tidak menangis lagi, setelah satu tahun yang lalu dia bertekad untuk menjadi shinobi terkuat dan menjadi hokage.

'Tapi..... Kenapa.... ? Kenapa aku sekarang tidak bisa menahannya ?'

Meski dia sangat ingin berada di dekat wanita itu, dia hanya bisa memperhatikan para shinobi membawanya pergi.

╔═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╗
✧*。 see you later 。*✧
╚═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╝

╔═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╗✧*。 see you later 。*✧╚═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╝

Bab sebelumnya

Daftar bab

Bab berikutnya

Comments

Popular posts from this blog

24. Hanya Hari-hari Biasa 2

23. Seseorang Yang Bisa Memberikan Rasa Nyaman

01. Detektif Conan