04. Cita Cita Sebagai Kunoichi Medis




Light novel, web novel dan komik.

Itu semua adalah buku yang menginspirasi banyak tindakan yang kulakukan setelah bereinkarnasi. Namun, kenapa tidak ada yang berakhir dengan baik.

Aku berusaha melatih pengendalian chakra ku sedari dini agar op.

Tapi hasilnya, tubuhku terasa sangat sakit seperti telah terjatuh berkali-kali dari tempat tinggi, apalagi setelahnya jika ada yang menyentuh ku, itu praktis akan menjadi tragedi !

Aku tidak berani melakukannya lagi, apalagi setelah melihat semua keluarga ku menjadi khawatir.

Lalu, dari sisi peradaban di duniaku sekarang yang belum cukup maju, mungkin aku bisa–

Bisa apa ?

Membuat pistol, laser, bom, telepon seluler, hal semacam itu, orang normal biasa tidak akan memiliki kesempatan untuk mempelajarinya bahkan jika mau !

Aku hanya orang biasa, orang yang sangat biasa sampai-sampai hanya mengetahui masa depan saja lah cheat yang ku punya, dan itu pun masih ada banyak sekali kemungkinan perubahan yang terjadi karena kelahiranku yang seharusnya tidak ada dalam cerita.

Semuanya hanya omong kosong !

»» ------- ►

(Sachiko usia 5 bulan)

Di umur ku yang ke-5 bulan, pertemuan antara ku dan para saudaraku akhirnya terjadi.

Di umur ku yang ke-5 bulan, pertemuan antara ku dan para saudaraku terjadi lima bulan setelah dilahirkan, waktu yang sangat lama memang. Tapi mengingat mereka yang ternyata sudah dalam pelatihan untuk menjadi shinobi, bahkan mulai mendapatkan misi-misi remeh, sebenarnya agak tidak terbayangkan.

Terlebih lagi, aku mendengar ibu memarahi ayah yang melatih mereka terlalu keras sampai-sampai mereka harus beristirahat di ranjangnya sampai sembuh. Itu adalah alasan kenapa mereka baru menemui ku sekarang.

Singkat cerita, kenangan yang paling berkesan adalah pertemuan pertama ku dengan Hashirama nii-sama, dia langsung menetapkan cita-cita untuk menjadi pelindung bagiku pada detik itu juga.

"Sebagai saudara laki-laki tertua, aku akan menjadi kuat untuk melindungi Sachi, jadi Sachi tidak perlu ikut perang atau menderita sedikit pun." Dengan lantang Hashirama .... Ahem .... Hashirama-nii, menyuarakan janjinya pada ayah untuk melindungi ku.

Di sisi lain, karena ini aku ragu aku bisa menjadi kuat untuk bisa melindungi diriku sendiri, maksudku, dengan para saudara protektif di sekeliling ku apa yang bisa kau harapkan dariku ?

Awalnya aku hanya berfikir bahwa saudaraku terlalu terbawa suasana karena baru pertama kali memiliki adik perempuan.

Tapi aku jelas salah, saudaraku .... Tidak, semua saudaraku, selalu berusaha untuk memanjakan ku di setiap kesempatan.

Melihat tren ini yang seperti tidak akan menurun sedikitpun, aku merasa tidak baik.

Tunggu ! Ini jelas sangat buruk !

Aku bisa saja menjadi anak manja egois jika aku sampai terlena. Anak normal tanpa mentalitas dewasa, pasti sudah akan menjadi anak mengerikan jika berada di posisiku sekarang.

Tapi, tanpa tahu kesedihan yang sedang ku lalui, para saudara kandungku ini justru memanjakan ku untuk menjadi orang yang tidak berguna !

Dan keadaan bahaya yang mungkin saja akan menimpaku, mungkin hanyalah mitos bagi mereka.

"Hehehehe........ Mau seberapa banyak aku memeluk Sachi, aku tidak pernah sekalipun merasa bosan. Sachi-chan sangat imut~" Hashirama-nii memeluk ku, dan tangannya yang seperti tentakel gurita, memelukku dengan erat tanpa membiarkan saudara lain mencuri ku darinya.

"Aniue curang, aku juga ingin memeluk Sachiko-chan~" Itama-nii dengan cemberut mengeluhkan ketidakadilan yang dirasakannya.

"Aku juga !" Dan pada akhirnya, Kawarama-nii akhirnya pun juga ikut serta dalam kegiatan memperebutkan ku.

Hanya Tobirama-nii yang mengawasi kami seperti satu-satunya pria dewasa diantara kami semua.

"Kalian..... tenanglah, bagaimana jika kamu membuat Sachi menangis ?"

Penuh sukacita dan kasih sayang, begitulah kira-kira keseharian kami para saudara.

Meski perasaan dimanja dan dilindungi ini terasa menyenangkan. Aku masih memiliki tujuan untuk menjadi kuat di dunia shinobi yang gelap ini.

Terlebih lagi, peluang ku untuk menjadi kuat tidaklah kecil. Maksudku, lihatlah mereka (menunjuk ke arah saudara-saudara nya.)

Ke-empat saudaraku sangatlah hebat, dan memiliki tubuh yang kuat, ditambah lagi aku merupakan putri dari klan senju, jadi ini bukanlah sekedar tujuan samar tanpa harapan.

Aku berniat untuk menjadi Tsunade pertama !

Uh.......

Kunoichi medis yang bisa bertarung di garis depan, pertama!

Abaikan yang sebelumnya.

Meski aku hanya mengerti garis besarnya saja untuk mengunakan pukulan sakti khas Tsunade, tapi aku memiliki keunggulan dalam hal usia. Aku bisa berlatih dari kecil, usia 3 atau 4 tahun untuk bisa menjadi seperti Tsunade !

Apalagi ini bukan cheat, mereka semua yang bereinkarnasi dan ingat dengan kehidupannya sebelumnya pasti akan melakukan hal yang sama.

Berlatih dari kecil demi masa depan yang tidak pasti, itu semua demi kepentingan pribadi, jadi semua orang seharusnya tahu.

(time skip Sachiko 1 tahun)

Setelah selesai dengan kenangan bersama saudara ku, mari kita move on dari situ dulu dan mulai dengan cerita baru.

Keseharian ku saat tidak ada siapapun, atau harus ku katakan, kegiatanku.

Dari mana aku harus mulai .... ....

Bagaimana dengan itu ?

Agak konyol jika dipikirkan, tapi aku selalu berusaha untuk berolahraga dengan segala cara yang ku bisa.

Contohnya, berguling-guling, atau berenang di tatami (meski hanya gerakannya saja), dan masih banyak lagi, itu semua demi menguatkan massa otot agar menjadi shinobi yang hebat !

Tapi jujur, aku sangat kesal jika ada para saudara yang melihatku sedang berlatih, mereka akan meneriakkan "kya......kya....kya~" yang sangat menggangu konsentrasi ku.

Memangnya kalian gadis SMA apa !?

Dan setelahnya, akan terjadi perebutan yang menjadikan ku sebagai pusat dari pertengkaran mereka.

Lalu~ tentu saja pemenang selalu ibu tercantik di dunia, para pria akan kalah dari ibu bahkan ayah sekalipun.

"Hahaue daisuki." Itu telah menjadi kata pertama ku.

Tentunya, setelahnya, para saudara yang mendengar hal itu pun bergegas saling berebut untuk menjadi orang kedua yang dipanggil oleh ku.

Sangat sulit menjadi imouto yang diperebutkan, tapi aku sangat bahagia.

#

#

#

(side story)

Karena terjadi pertengkaran yang cukup merepotkan, dan aku merasa terganggu.

Akhirnya–

"Tidak ada pilihan lain, ini tidak akan selesai jika aku tidak segera bertindak." Pikirku.

Dengan wajah malaikat kecil dan mata anak kucing yang lucu, aku bicara di hadapan mereka semua.

"Min'na daisuki." Dan dengan begitu pun, aku memilih untuk menjadi adil.

Setelahnya, meski terlihat kurang puas, pertengkaran mereka pun berhenti sebelum akhirnya beralih ke tren baru, yaitu ritual pelukan.

Tapi saat aku melihat lebih teliti, mereka sepertinya memulai pertengkaran sekali lagi untuk alasan yang tidak jelas.

Hm ....

Lelah menjadi pembawa damai, aku pun memilih berpura-pura tidak tahu apa-apa dan membiarkan mereka mengurus diri mereka sendiri.

✦ * ͙ * ❥⃝ ∗ ⁎.ʚɞ.⁎ ∗ ❥⃝ ** ͙✦


Bab sebelumnya 

Daftar bab 

Bab berikutnya 

Comments

Popular posts from this blog

24. Hanya Hari-hari Biasa 2

23. Seseorang Yang Bisa Memberikan Rasa Nyaman

01. Detektif Conan