22. Detektif Conan (Akhir)




Mouri Ran yang masih menggenggam tangan ibunya, kini merasa bisa bernafas lega.

Setidaknya, tidak ada orang-orang yang dia kenal, mati dalam film ini.

Eri : "Sepertinya, cerita ini akan segera berakhir."

Kogoro : "Ya."

[ Waktu dilayar pun dipercepat, hingga jatuh tempo disaat mereka yang perlu pergi pun harus pergi.

Setelah membuka portal, Ophelia untuk mengirim pergi Hagiwara Kenji serta Morofusi Hiromitsu menuju wilayah gadis vampir Minerva.

Hagiwara : "Aku pergi dulu Jinpei-chan, Furuya-chan !"

Hiromitsu : "Jaga diri kalian baik-baik. Selamat tinggal."

Lalu setelahnya, dia mengantarkan sahabatnya dan dua muridnya, Kudo Shinichi dan Mouri Ran yang akan mulai tinggal bersama gadis elf itu.

Ran : "Selamat tinggal Bu, ayah, kamu juga Sonoko." Disaat berikutnya, mereka pun berpelukan.

Disisi lain, Kudo Shinichi juga melakukan perpisahan yang cukup lucu diantara keluarga itu.

Dimana Kudo Yukiko yang terus menerus memotret putranya, hingga mengakibatkan mereka terus beradu mulut tanpa henti.

Sedangkan Taluna ....

Taluna : "Aku.... Akan mencoba untuk mendapatkan izin untuk kembali lagi."

Menganggukkan kepalanya, Matsuda Jinpei menjawab dengan senyuman di wajahnya : "Aku akan menunggumu."

Taluna : "....... Ya....."

Mereka sepertinya yakin bahwa mereka berdua akan bertemu kembali.

Hingga akhirnya, giliran Ophelia dan Gin lah yang tersisa.

Mereka berdua pun memasuki portal yang sama, dan saat Ophelia mengira mereka akan berpisah setelah mereka tiba, Gin yang sedang berjalan pun berhenti, dan menoleh kebelakang, melihat wanita yang tertunduk sedih itu dengan heran.

Gin : "Apa kamu tidak berniat membawaku ke tempat tinggal mu ?"

Ophelia : "Eh ?"

Apa dia baru saja salah dengar ?

Apa dia baru saja mendengar kata 'rumahnya' ?

Gin : "Apa ? Kamu tidak bersedia ?"

Ophelia : "Kupikir kamu....."

Melihat kesulitan Ophelia, Pria itu langsung menyadari apa yang wanita ini pikirkan.

Gin : "Bodoh. Apakah aku terlihat seperti pria yang akan membiarkan wanita berputar-putar di sekelilingku, dan melindunginya sepanjang waktu ?"

Bagaimanapun, sebenarnya bersama wanita ini bukanlah satu-satunya pilihan yang dia punya.

Tapi, meski begitu, dia tetap ingin bersamanya, yang jelas sudah menunjukkan emosi apa yang benar-benar dia rasakan.

Gin : "Jika bukan karena suka, aku pasti sudah meninggalkanmu sejak lama."

Ophelia yang terharu langsung melemparkan dirinya kearah pria itu, seperti burung yang akhirnya kembali ke sarangnya, dia tertawa kecil sambil menangis didada pria yang baru saja dibentur oleh wajahnya.

Melihat betapa konyolnya dia, Gin hanya memeluknya sampai wanita itu selesai menghabiskan air matanya.

Lalu, layar pun menjadi gelap, dan saat orang-orang berpikir bahwa film telah berakhir, adegan pun kembali muncul setelahnya.

Didepan batu nisan dengan foto Matsuda Jinpei yang mengenakan seragam polisi, Taluna yang sekarang terlihat jauh lebih tua, sedang mengelus foto buram itu dengan linglung.

Dan dari kejauhan, seorang wanita tengah berjalan dengan anggun mendekati wanita elf itu.

Ophelia : "....... Aku dengar, dia selalu menunggumu." Ucap Ophelia dengan sedikit ragu.

Taluna : "Ah...... ?"

Dalam sekejap, kalimat itu langsung menghancurkan hatinya. Keheningan yang bergema menusuk jiwanya, dan Taluna jatuh berlutut, air mata mengalir deras saat dia meratapi kehilangan pria yang dicintainya.

Taluna : "Dia..... Dia benar-benar menepati janjinya."

Ophelia berlutut di samping sahabatnya, dan bertanya dengan yakin, seperti dia benar-benar percaya bahwa gadis ini tidak akan pernah bisa menyangkalnya.

Ophelia : "Kamu mencintainya."

Taluna : "......... Ya. Tapi aku terlambat."

Taluna bersandar pada pelukan Ophelia, terlihat seperti wanita itu ingin mencari kenyamanan dari temannya.

Ophelia : "Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya ?"

Setelah menunggu cukup lama, Ophelia merasakan gerakan wanita di pelukannya, dan Taluna yang bermata merah sehabis menangis pun bangun dengan suasana yang lebih tenang daripada sebelumnya.

Begitu cepat ?

Ophelia benar-benar dikejutkan oleh Taluna yang telah mencapai fase penerimaan dengan begitu cepat.

Memakai topi yang dipegangnya, Taluna pun menyembunyikan telinga panjangnya dengan hati-hati.

Taluna : "Aku ingin mengumpulkan semua hal tentangnya untuk disimpan."

Ophelia yang masih memasang ekspresi tercengang, langsung berubah menjadi senyuman saat mendengarnya.

Akhirnya, setelah percakapan itu, Ophelia membuat portal dan beraksi seperti akan kembali, tapi siapa sangka, tempatnya mendarat adalah- ]

Ophelia : "Apa yang-"

Tempat yang tidak dia kenali.

Satoru : "Oh~ ini dia~"

Gojo Satoru yang tidak memiliki rasa jarak, langsung mendekati wanita itu dan merangkul pundaknya, bertindak seperti mereka adalah teman lama.

Ophelia : "Hah ? Eh ?"

Satoru : "Selamat datang~ nona penyihir yang sudah ditunggu-tunggu !"

Iris mata merah Ophelia bergerak kesana-kemari dengan waspada, sampai saat setelah dia melihat Kisa, dan dia sepertinya telah mendapatkan jawabannya.

Tapi kenapa !?

Kembalikan dia ke dunianya !

Dia ingin memeluk Gin-kun nya !

Ophelia yang geram langsung menghentakkan tongkat sihirnya ke lantai, dan berakhir menatap dengan mata terbelalak saat rune miliknya menghilang tak bersisa.

Ophelia : "........... $#€}€}∆'§{[@#$!"

Gin yang akhirnya bisa terlepas dari cengkeraman kursi merah pun berjalan ke arah wanita itu, dan langsung menutup mulutnya yang terus mengeluarkan celotehan sumpah serapahnya yang tidak jelas.

Gin : "Berhenti mencicit. Kamu berisik."

Ophelia menatap kosong pada wajah Gin dari dunia lain, lalu mengangguk, dan bibir merah montok itupun segera mendapatkan kebebasannya.

Ophelia : "....... Ahem. Maaf, aku kehilangan ketenangan ku untuk sesaat."

Satoru : "Jadi~ apakah kita sudah bisa mulai babak tanya jawabannya ?"

Osamu Dazai dengan bersemangat mengangkat tangannya seperti murid yang antusias di kelas.

Dazai : "Aku ! Aku ! Aku juga memiliki banyak pertanyaan yang ingin ku tanyakan !"

Sudut mulut Ophelia berkedut kesal.

Meski dia tahu sifat Gojo Satoru itu menyebalkan, tapi dibandingkan dengan perlakuan yang Masamichi Kisa dapatkan, dia, Ophelia Delarosa, merasa ini benar-benar keterlaluan.

Benar-benar tidak ada kesopanan !

Dan lagi, kenapa Osamu Dazai juga ada di tempat ini !?

Sebenarnya, dunia anime berbahaya apa saja yang perlu dia datangi sebelum tubuh utamanya bisa kembali !?

Apakah dunia anime tentang kehidupan sekolah tidak cukup menyenangkan untuk didatangi !?

Dia ingin menangis untuk tubuh utamanya dan dirinya sendiri, karena harus berada di tempat ini untuk alasan yang tidak pasti.

Terjadi keheningan yang cukup lama.

Hingga semua orang saling melihat satu sama lain, dan tatapan mereka semua pun langsung tertuju pada Kurosawa Jin yang dirasa paling mungkin akan mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan.

Gin yang diisyaratkan oleh semua orang dengan tatapan tajam : "........."

Hah !

Memangnya keuntungan apa yang akan dia dapatkan jika dia membantu mereka mendapatkan jawaban ?

Tapi meski begitu, pada akhirnya, Gin tetap memutuskan untuk bertanya.

Gin : "Ophelia-san."

Ophelia : "Meskipun kamu bukan Gin ku. Tapi tolong, panggil aku Lia~"

Semua orang : "........"

Benar-benar keberpihakan yang begitu jujur dan terbuka.

Gin : "...... Jadi. Bisakah kau jelaskan apa itu alien Mi-Go dan yang lainnya ?"

Merasa bahwa dia tidak cukup sopan, Gin pun menambahkan kata "Tolong", diakhir kalimatnya, yang hampir tidak pernah dia gunakan sepanjang hidupnya.

Pada saat ini, semua orang dan bahkan Gin itu sendiri, bisa mendengar suara 'Doki' yang hanya akan muncul di acara tv dan anime sebagai efek suara jantung yang berdetak.

Semua orang : "......."

Serius ?

Gin : "........"

Kau pasti bercanda.

Tapi tidak. Karena sebenarnya jantung Ophelia benar-benar berdetak begitu kencang sekarang.

Dia tidak pernah menyangka, bahwa dia akan bisa melihat Gin yang benar-benar menunjukkan ekspresi permohonan seperti itu dalam hidupnya.

Meski bukan Gin nya, dia merasa sangat bahagia !

Ophelia : "Ok~ tentu saja. Aku akan ceritakan segalanya padamu."

Penekanan pada satu kata itu membuat orang-orang semakin yakin pada keberpihakan wanita penyihir ini.

Penekanan pada satu kata itu membuat orang-orang semakin yakin pada keberpihakan wanita penyihir ini

Bab sebelumnya

Daftar bab

Bab berikutnya

Comments

Popular posts from this blog

24. Hanya Hari-hari Biasa 2

23. Seseorang Yang Bisa Memberikan Rasa Nyaman

01. Detektif Conan