21. Dibawa Ke SMA Jujutsu
Gelap .... Sesak ....
Aku merasa sulit sekali bernafas dan bergerak ....
Berusaha keras untuk bernafas, aku merasa seperti bisa mencium aroma tanah yang kuat.
Mungkin didorong oleh rasa takut dan keinginan untuk bertahan hidup, aku benar-benar menunjukkan potensi dan kekuatan yang sangat besar seperti ledakan energi bertekanan tinggi, dan dengan perjuangan yang panjang, aku pun berhasil merangkak naik dengan tangan kiriku yang telah berhasil mencapai permukaan.
Saat ini, setelah aku berhasil melarikan diri dari garis kematian, otakku pun akhirnya mulai bekerja dengan baik seperti semula.
Aku yang awalnya bingung dengan apa yang sedang terjadi, akhirnya menyadari bahwa aku telah terkubur hidup-hidup, dan baru saja merangkak keluar dari tanah seperti zombie dalam film horor murahan yang sudah tidak terlalu menarik lagi di pasaran.
Setelah lega saat setengah dari tubuhku mulai keluar dari tanah, aku tiba-tiba merasakan sakit yang amat kuat datang dari pinggangku.
DUAK !!!
Dan dengan suara benturan yang keras, aku akhirnya mengerti apa penyebab dari rasa sakit ku ini.
Di kejauhan di tempatku tadi baru saja keluar, aku melihat seorang pria dengan warna rambut putih dan kacamata hitam bulat ikonik, yang saat ini masih mempertahankan pose menendangnya, membuatku sangat yakin mengenai siapa pelaku dari penyerangan barusan.
Kesal akan dendam lama dan baru, aku melesat ke arahnya dan mulai menyerang dengan sekuat tenaga.
"Tidak tahukah kamu apa itu sopan santun !?"
Aku yang sudah siap dihentikan oleh infinity dan tidak berharap akan hasil apapun dari serangan ku, dibuat terkejut oleh sentuhan lembut, dan suhu hangat yang ditransmisikan oleh tubuhnya saat kulit kami saling bersentuhan.
Gojo Satoru yang sebelumnya sangat percaya diri "........ !?"
Geto Suguru yang masih mempertahankan posisinya sebagai pengamat "........ !?"
Dan aku sebagai alasan kedua orang itu terkejut juga sama bingungnya "........ !?"
Dimana teknik kutukan infinity yang dijanjikan ?
Kenapa aku bisa menyentuhnya sekarang ?
Aku tidak berani berpikir, bahkan dalam mimpiku, dimana Gojo Satoru gagal mengaktifkan infinity yang sudah menjadi ciri khasnya. Jadi, hanya ada satu kemungkinan ....
Hanya dalam tiga detik singkat itu, Plak ! Tangan Gojo menepis ku dengan kuat.
Sangat tidak kenal ampun, sampai-sampai aku yakin jika aku hanya manusia biasa, tangan ini pasti sudah bukan memar atau keseleo lagi, melainkan terpisah dari tubuhku saat ini.
Geto yang menyadari kelainan temannya pun mencoba mendekat, setidaknya sebelum cakar indah kucing putih tertentu bergerak untuk menyentuhku.
"Apa itu barusan ?" Tidak merasakan sensasi sentuhan dari kulit ataupun suhu, aku tahu bahwa infinity milik Gojo baik-baik saja, lalu "...... Aneh....." Tangannya turun ke bahu, pinggang dan bahkan ada tanda-tanda akan turun lebih jauh ke bawah.
Merasa dilecehkan meski tidak benar-benar disentuh, aku balas menampar tangannya dengan kekuatan penuh.
Aku benar-benar bingung sampai-sampai aku membiarkannya berprilaku seenaknya.
"Apa tidak ada yang mengajarimu jarak sosial yang pantas antar lawan jenis !?"
"Ei~ membosankan sekali~"
Mengetahui betapa menyedihkannya aku sekarang, karena tidak dianggap serius olehnya sejak awal hingga akhir, aku pun mulai mempertimbangkan untuk menyerangnya menggunakan Domain Expansion.
Tapi .... ....
"Satoru..... Minta maaf padanya. Kamu lah yang salah lebih dulu."
Entah apakah dia menyadari bahayanya, atau sekedar merasa bersalah atas perbuatan temannya, pria berponi di samping memutuskan untuk menjadi pembawa damai diantara kami.
"Tapi dia lah yang lebih dulu mengejutkan kita~" ucap Gojo Satoru tanpa sedikitpun rasa bersalah.
"Satoru, itu bukan alasan untuk memukul dan menyentuh tubuh seorang wanita."
Benar !
Pria macam apa kamu !?
"Lagipula siapa suruh dia terasa seperti kutukan ? Bahkan muncul dari dalam kuburan dengan cara yang begitu megah. Aku yakin itu bukan apa yang orang normal akan lakukan~"
"Aku tidak ingin mendengarnya darimu !"
Setidaknya jadilah manusia normal sebelum mengatakan itu padaku !
Tapi, yang lebih penting dari itu, melihat dari segi interaksi dan kedekatan mereka berdua, aku cukup beruntung untuk langsung mendapatkan informasi penting mengenai perkiraan garis waktu keberadaan ku saat ini.
Sepertinya ini berada di masa DK masih menjadi sahabat yang tak terpisahkan, dan itu sebelum salahsatunya membelot.
Hm .... ....
Tapi, siapa peduli ?
Ok, ayo pergi. Aku tidak ingin bersama Gojo Satoru untuk saat ini.
Itulah rencananya, namun tangan dari enam mata di pundak ku berkata lain.
"Eh~ mau pergi kemana ? Kenapa begitu terburu-buru ?"
Tidakkah enam matamu melihat bahwa kedua kaki ini sangat ingin menjauh karena membencimu ?
Tapi aku mengabaikan ucapannya, tetap diam, dan hanya berusaha untuk melepaskan tangannya dari pundak ku.
Namun penyihir kelas khusus layak atas gelarnya, tangan itu menjepit pundak ku dengan erat tanpa sedikitpun bergerak, benar-benar sekuat tang. Bahkan aku lah yang merasa sakit saat aku sedang berusaha menepis tangannya dariku.
"Lepaskan !"
"Tidak mau~"
"Jangan coba-coba membuatku mengulanginya !"
"Ayo ulangi~ Aku ingin mendengarnya lagi !"
Aku yang kehilangan sistem bahasa saking kesalnya : "......"
Setelah tahu bahwa ancaman tidak berhasil, kaki kanan mulai menunjukkan kehadirannya dengan tendangan depan yang menarget selangkangan lawan, tapi–
"Hahahaha hahaha............."
Aku ditertawai saat kakiku terhenti akibat kimono yang sempit menghentikan penyerangan, bahkan sebelum ditengah proses berlangsungnya tendangan.
"Ya ampun...... Kamu benar-benar lucu ......"
"Ka– kamu........ !!!"
Aku benar-benar kesal !
Sangat kesal !
Dengan pikiran hanya untuk menjauh darinya, aku tanpa pikir panjang mengulurkan kedua tanganku ke dadanya untuk mendorongnya menjauh dariku, tapi lagi dan lagi .... Semua tidak sesuai dengan ekspektasi.
Gojo Satoru dengan mudah memegang pinggangku dengan kedua tangannya, dan aku yang masih terkejut dengan tindakannya yang tiba-tiba, hanya bisa memperhatikannya saat dia mengangkat ku ke bahunya.
Dengan perut yang tertekan oleh bahu pria di bawahku, dan posisi yang tidak nyaman karena tubuh yang tertekuk, aku tidak percaya bahwa aku baru saja digendong seperti sekarung beras olehnya.
Melihat Geto disana yang sama terkejutnya denganku, kita berdua berakhir dengan saling bertatapan, dan dengan bingung mendengar Gojo yang bersemangat tinggi berkata "Suguru ! Ayo kembali sekarang" dan berjalan pergi sambil membawaku bersamanya juga.
"Tunggu ! Ini penculikan !"
Berusaha memberontak, namun berakhir gagal.
Kini aku benar-benar merindukan tubuh kuat milik kutukan laba-laba Akari dahulu.
"Hei, Suguru, kamu mendengar sesuatu ?"
"....... Satoru......"
"Aku sepertinya mendengar suara hewan kecil yang mencicit tak berdaya....."
"Jangan membuatnya semakin marah. Bagaimana jika dia pingsang karena tekanan darah tinggi karena ucapanmu barusan ?"
"Brengsek ! Bocah tak beretika ! Poni yang menggangu mata ! Jangan abaikan aku, kalian berdua !"
"Oh~ reaksi yang luar biasa... !"
Dengan suara yang meninggi di akhir kalimat, Gojo terdengar semakin bersemangat.
Pria berponi aneh di depanku yang masih tersenyum ramah, dengan anggun mengeluarkan tisu dari sakunya, dan dengan lembut menyeka pipiku yang ternoda oleh debu dari tendangan Gojo Satoru sebelumnya.
Sekilas, orang ini mungkin terlihat baik hati dan mudah bergaul, tapi jangan tertipu, karena dia sebenarnya–
"Aneh kalau reaksinya tidak besar, lidahnya yang tajam sekarang mungkin hanya simbolis karena dia tidak bisa melawan."
Juga memiliki hati hitam yang sama dengan pria yang sedang menculik ku saat ini !
Meski terlihat memperdulikan mu, dia sebenarnya benar-benar tidak memiliki niat untuk membantu, dan justru terlihat ikut bersenang-senang bersama dengan kamu sebagai mainan mereka.
Pribahasa dari burung-burung hanya akan berteman dengan jenis yang sama, sangat tercermin dalam diri dua orang ini !
Akhirnya, aku pun duduk di dalam mobil, dengan dua DK yang berada di sebelah kanan dan kiri ku, praktis menghalangi ku dari membuka pintu yang merupakan jalur pelarian.
Meski aku bisa menggunakan kekerasan ....
Tapi aku belum mau menggunakan cara yang barbar.
Tak berdaya, aku pun menyerah berpikir lebih jauh dan memutuskan untuk mengikuti kemauan sang tuan muda klan Gojo untuk saat ini.
Lalu .... Waktu pun berlalu, dan setelah tiba di sekolah menengah atas jujutsu, aku yang mulai bekerja sama pun tidak lagi dibawa seperti sekantung karung oleh Dk putih yang tidak senang karena penyerahan ku yang begitu cepat.
Fufufufu .... .... Memang itu mau ku. Meski baru mengenal makhluk ini sebentar, aku sebenarnya sudah bisa melihat beberapa sifat alaminya.
Bahkan, meski ini mungkin terdengar agak salah, tapi di mataku, dia agak mirip dengan Sukuna, dan yang membedakan mereka hanyalah sisi kemanusiaan dan tindakannya saja yang masih terkendali.
Sedangkan untuk sifat alami mereka .... Mereka berdua layak menjadi yang terkuat di masanya. Sombong, suka bermain-main, mudah bosan, dan meremehkan hampir semua orang.
Intinya ....
Aku yang sangat mengenal Sukuna, bisa memperkirakan hal apa yang bisa membuat Gojo Satoru yang mirip dengannya agar kehilangan minat dengan cepat.
Turuti saja kemauannya (setidaknya untuk saat ini), dan semua beres.
Fufufufufu .... ....
Dengan ini, aku sangat yakin akan kebebasan yang sudah ada di depan mata !
Tapi sayangnya, ekspetasi hanyalah ekspektasi, hal itu terlalu indah untuk menjadi kenyataan, karena .... ....
"Jadi~ aku mendapatkannya" jari telunjuk Gojo menunjuk ke arah wajahku dengan tidak sopan, "di kuburan dekat tempat misi ku dan Suguru tadi, dan membawanya kembali sebagai jarahan."
Aku .... Apa !?
"Satoru ! Bagaimana kamu bisa memperlakukan seseorang seperti barang ! Apa maksudmu dengan jarahan !?"
Masamichi Yaga yang marah langsung memberikan pukulan penuh 'cinta' kepada murid 'terbaiknya', dan sedikit menoleh ke arahku dengan ekspresi permintaan maaf standar, yang sering dilakukan oleh seorang ayah yang merasa malu karena putranya telah melakukan suatu kesalahan.
Pada saat ini, aku menatapnya, dan menggunakan gelombang otak untuk mengenkripsi panggilan kami :
'Serius .... Jaga baik-baik muridmu.'
'Meski sering membuat onar, dia sebenarnya tidak seburuk itu.'
'Bukanya saat ini kamu sedang meminta maaf padaku !? Ada apa dengan pembelaan barusan !?'
'Itu tidak disengaja.'
'Kamu membelanya karena dia muridmu !'
'Aku tidak akan menyangkalnya. Aku benar-benar menyesal !'
Meski merasa dirugikan, aku mau tidak mau hanya bisa memaafkannya dengan meremehkan.
Sama sekali tidak ada ketulusan dalam hal ini !
Disisi lain, Gojo yang mungkin merasa diabaikan akibat percakapan aneh yang baru saja aku serta gurunya lakukan, tiba-tiba berjalan ke depanku.
Dia mengambil langkah besar, dan menyelinap di antara aku dan gurunya. Lalu meninggikan suaranya seolah-olah berusaha menunjukkan kehadiran pada kami.
"Aku, Gojo Satoru !"
Ada apa dengan anak ini ?
Membuat gerakan mendorong kacamata, dia memasang ekspresi aku tahu segalanya dan lanjut berkata : "Aku pemilik enam mata, dan aku bisa langsung mengetahui keanehanmu."
Hah !?
Melihatnya membuat pose yang terinspirasi dari anime jojo, aku mulai bertanya-tanya, apakah dia masih belum lulus dari sindrom anak kelas delapan nya.
Berbeda dariku yang tercengang, Yaga mengabaikan kelakuan aneh muridnya, dan melirik kearah Geto untuk meminta penjelasan.
"Wanita itu keluar dari dalam kuburan, dan energi kutukannya begitu melimpah sampai-sampai hampir tidak bisa dibedakan dengan kutukan kelas khusus. Tapi secara tiba-tiba menyusut dan sekarang hampir tidak ada bedanya dengan orang biasa."
Dan sekarang bahkan Yaga mulai menunjukkan ekspresi kecurigaan padaku !
Menurunkan kacamatanya ke pangkalan hidung, mata biru Gojo Satoru yang bening, seolah-olah diciptakan oleh batu permata blue zircon menatap langsung padaku, dengan dagu yang terangkat menunjukkan kesombongannya sebagai putra dewa, dia memasukkan tangannya ke dalam saku dan mulai memberikan ultimatum.
"Mengingat kemampuan aneh mu dan asal-usul yang terlalu mencurigakan."
Tunggu sebentar !
Kamu bahkan belum menanyakan asal-usul ku !
"Jika kamu tidak mengikuti ku dengan jujur, aku akan dengan senang hati membantumu pergi menuju roda reinkarnasi."
".......... Apakah aku tahanan ? Sepertinya aku benar-benar diperlakukan selayaknya barang jarahan....."
Namun ucapan Gojo berikutnya sedikit menenangkan ku, meski hanya sedikit : "Biar ku jelaskan sebelumnya, bahwa makanan dan akomodasi sudah termasuk, tetapi tidak ada uang yang akan diberikan" setidaknya aku masih memiliki perlakuan yang pantas.
"..... Memang apa yang kamu dapatkan dengan mengawasi ku ?"
"Tentu saja memuaskan rasa ingin tahu~ memang ada yang lain yang bisa ku dapat darimu ?"
Sekali lagi .... Izinkanlah aku untuk mengatakannya lagi padamu, betapa brengseknya sifatmu itu !
Sudahlah, lagipula untuk saat ini aku lah yang diuntungkan. Meski harus diawasi olehnya, tapi karena Gojo menawarkan makanan dan tempat tinggal, ku rasa aku cukup diuntungkan.
Mengingat bahwa aku tidak memiliki kartu identitas, pasti sulit untuk mencari pekerjaan.
Paling banyak mungkin hanya menjadi pesuruhnya.
Jadi seharusnya baik-baik saja.
"Ok. Aku akan mengikuti mu."
"Hanya sampai aku bisa memiliki rencana yang lebih baik." Aku menambahkannya dalam hati.
Akhirnya, setelah percakapan tadi selesai, kami pun–
"Satoru, kamu tetap di sini. Biarkan Suguru dan...... Um..... Maaf, jika boleh tahu, siapa nama anda ?"
Ia juga .... Kita mengobrol lama sekali tapi bahkan belum saling memperkenalkan diri.
"Bukankah umum untuk memperkenalkan diri lebih dulu sebelum menanyakan nama orang lain ?"
"Benar. Namaku Masamichi Yaga, aku guru dua orang ini. Lalu–"
Melirik dua DK, mereka akhirnya sadar dan mulai membuka mulut untuk memperkenalkan diri.
"Maaf karena lupa memperkenalkan diri sebelumnya. Namaku, Geto Suguru. Salam kenal."
Ok .... Cukup sopan.
Lalu yang berikutnya ....
"Gojo Satoru."
Ya .... Hanya itu ....
Mengingat sifatnya, ini normal.
Akhirnya giliranku.
"Namaku...... Akari. Hanya Akari, aku tidak memiliki nama keluarga."
Meski heran, Yaga tidak mempertanyakannya, dan memintaku pergi bersama Geto, karena Gojo dipaksa tinggal untuk membicarakan sesuatu dengannya.
Sepertinya masih banyak yang perlu mereka bicarakan ....
Jadi .... Sebagai orang yang sadar diri. Aku yang tahu bahwa identitas ku yang mencurigakan pasti menjadi pembahasan utama mereka pun pergi meninggalkan tempat itu tanpa masalah.
⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘
Jangan lupa berikan komentarmu, dan sampai jumpa di chapter berikutnya.
⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘
█║▌│█│║▌║││█║▌║▌║
DK adalah singkatan dari 男子高校生 (danshi kōkōsei, “high-school boy”).
Comments
Post a Comment