03. Katekyo Hitman Reborn




[ Cloe : "Tapi.... Meski tempat ini begitu kacau, aku akan tetap berjuang untuk menyelamatkan dunia ini."

Giotto meremas selimut yang menyelimuti tubuhnya, dan menatap Cloe dengan sungguh-sungguh.

Giotto : "Apakah masih ada cara ? Bisakah kau ceritakan dulu? Supaya aku bisa punya kesimpulan."

Cloe : "Dan, kenapa aku harus memberitahukan rencanaku padamu ?" Tanya Cloe dengan tatapan curiga.

Meski Giotto adalah manusia, dan dia sangat mengharapkan kehadiran manusia lain selain dirinya, namun hal ini tidak membuatnya menjadi bodoh dengan menceritakan segalanya pada orang asing itu.

Siapa tahu apakah orang ini sehat secara mental dan tidak memiliki tujuan yang buruk ? ]

Gokudera : "Apa-apaan orang ini !? Bukankah dia terlalu paranoid !?"

Seberapa besar kemungkinannya seseorang akan mewaspadai orang lain yang baru saja ditemuinya sebagai pengidap penyakit mental !?

Giotto : "Tidak." Jawab Giotto sambil mengernyitkan keningnya.

Setelah beberapa detik berlalu.

Melihat bahwa temannya hanya menyangkal tanpa memberikan penjelasan, G memutuskan untuk menjelaskan semuanya menggantikan temannya yang telah tengelam dalam renungan nya.

G : "Dibandingkan paranoid, Cloe Gotti, lebih terlihat seperti mengidap brief psychotic disorder. Kecurigaan berlebihan yang muncul sebagai bagian dari episode psikotik akut yang dipicu oleh stres ekstrem dan trauma."

Biasanya, hal semacam ini akan muncul secara tiba-tiba dan hanya
berlangsung singkat, ditambah lagi, kondisi ini juga bersifat sementara dan biasanya mereda setelah pemicunya hilang.

Namun, disini lah masalahnya, apa sebenarnya yang telah memicunya ?

Apakah mungkin, pertanyaan tentang rencana itu ?

Atau, apakah itu adalah Giotto itu sendiri ?

Lagipula, didunia yang kacau, bahkan meski manusia memiliki musuh bersama sekalipun, dia percaya bahwa penghianat pasti akan tetap ada.

Dan Cloe Gotti, seharusnya tidak terkecuali. Dia pasti pernah merasakan perasaan dikhianati meski hanya sekali.

[ Giotto : "Aku ingin membantu, jika aku bisa."

Cloe : "...... Kenapa kamu memutuskan untuk melakukan itu ?"

Lagipula, untuk apa juga seseorang mengambil resiko demi dunia yang bahkan bukan tempat tinggalnya ?

Bukankah lebih baik berusaha mencari cara untuk kembali ke dunianya ?

Alih-alih tetap disini .... Di dunia yang sudah sangat kacau ini ....

Giotto yang merasakan kerentanan Cloe, berpikir bahwa dia harus jujur sekarang.

Dia percaya, bahwa kejujurannya akan menyampaikan ketulusan lebih baik daripada alasan.

Giotto : “Karena terkadang, kau tidak perlu alasan untuk membantu seseorang. Kau hanya melakukannya, karena kau ingin melakukannya. Tidak perlu banyak alasan untuk hal semacam itu.”

Cloe Gotti tertegun.

Dan dalam momen yang sebelumnya tegang itu, jantung Cloe berdebar kencang, apalagi saat mata mereka saling memandang, dia dapat melihat mata yang dipenuhi dengan kelembutan dan kehangatan yang tak terlukiskan, sedang menatap lurus kearahnya.

Dia, untuk pertama kalinya, melihat seperti apa ketulusan yang sesungguhnya.

Hal ini membuktikan bahwa keputusan Giotto ternyata benar.

Dan akhirnya, Cloe pun mulai menceritakan mengenai rencananya untuk membuat mesin ruang waktu demi bisa kembali ke masa lalu, agar dia bisa menyelamatkan lebih banyak orang, dan mengungkap misteri dari apa sebenarnya penyebab wabah di dunia ini bisa terjadi.]

Di ruang bioskop.

Kata dari mesin ruang dan waktu, membuat semua penonton terkesiap dan takjub.

Gin : "Apakah sihir bisa melakukannya ?" Tanya Gin pada Ophelia yang sedang mengernyitkan dahinya.

Ophelia : "Sihir memang mampu mengendalikan ruang. Tapi, waktu~"

Senyum di bibir penyihir itu membuat banyak orang merasa tidak nyaman, bahkan Gin pun tidak lepas dari pengaruh ini.

Ophelia : "Apa dia benar-benar yakin bahwa waktu dapat diputar kembali ? Lucu sekali~"

Padahal mereka jelas orang yang sama, tapi bagaimana bisa tubuh utama menjadi begitu bodoh secara tiba-tiba ?

Apakah ada yang salah dengannya ?

Tapi .... Apakah mungkin dia mendapatkan kemampuan itu secara tidak sengaja ?

Tunggu !

Tidak .... Tidak .... Itu mustahil, karena–

Ophelia : "Masalalu tidak bisa diubah. Hal yang paling mungkin terjadi adalah pergi ke dimensi alternatif, yang kau pikir merupakan masalalu mu, dan mengubahnya, tanpa tahu bahwa itu tidak akan merubah apapun di dunia yang telah kau tinggalkan."

Tsunayoshi : "...... Itu berarti....."

Melihat Sawada Tsunayoshi, si kelinci kecil yang pemalu dan lembut sedang mencoba bertanya dengan ragu-ragu, membuat Ophelia yang jiwa jahilnya terpikat oleh ekspresi takut anak itu, tersenyum dengan lebih bahagia.

Ophelia : "Ya, yang mati, akan tetap mati, dan kehidupan indah, tidak akan pernah bisa kembali."

Melihat hal ini, banyak orang merasa tidak senang.

Senyum Ophelia terlihat seperti dia menikmati melihat kemalangan seseorang sebagai lelucon yang bisa ditertawakan dengan mudah.

Tapi, beberapa orang lainnya menyadari bahwa dibalik senyum indah ini, yang seperti menertawakan orang lain, sebenarnya memiliki kekhawatiran dan kesedihan yang tersembunyi dibalik kejenakaannya.

Mereka tidak tahu, bahwa kekhawatiran ini sebenarnya ditujukan pada dirinya sendiri yang lain.

Tapi kesalah pahaman membuat beberapa orang yang peka berpikir bahwa wanita penyihir itu hanya sedang berusaha menyembunyikan perasaannya.

Nicoline, yang memperhatikan hal ini dan bisa melihat setiap detail dengan baik, telah memperkirakan jalur pemikiran mereka : "......."

Sebenarnya, ini cukup menguntungkan, tapi di lain sisi, ini juga agak menyedihkan.

[ Waktu dipercepat, dan adegan di layar kini berada di sebuah ruangan yang dipenuhi oleh buku dan perkamen yang hampir seperti perpustakaan dumbledore dalam film Harry Potter.

Di tengah-tengah, Cloe berdiri dan menggambar rumus molekul unsur di papan tulis, sedangkan Giotto, dia sedang duduk di kursinya, siap menulis apa saja yang penting ke dalam buku diatas meja dihadapannya. ]

Chuuya : "Begitu banyak buku, apakah Cloe akan mulai mengajarkan pemuda itu sihir yang dia gunakan sebelumnya ?"

Osamu Dazai membuat suara "tsk tsk tsk" sebanyak tiga kali, sambil membuat isyarat salah dengan menggoyang-goyangkan jari telunjuknya yang terjulur.

Dazai : "Menyedihkan sekali, aku meremehkan otak siput itu. Bahkan plankton pun bisa berpikir lebih baik darimu."

Chuuya : "Hah !? Kau benar-benar suka dipukuli kan !?"

Dazai : "Datanglah jika kau mampu, aku tidak akan menghindar."

Chuuya : "Kau !"

Lalu adu argumen antar anak TK itu pun dimulai, dan Ozaki Kouyou yang tidak tahan akhirnya angkat bicara.

Kouyou : "Dazai-kun, itu sudah cukup, dan kau juga Chuuya, kalian bisa berhenti sekarang."

[ Cloe : "Sōzō (penciptaan), adalah kemampuan yang dimiliki oleh semua alchemist untuk menciptakan benda/material mati apa pun, dengan mengubah struktur molekul apapun disekitarnya."

Sebagai contoh, Cloe mulai mencampur hidrogen dan oksigen untuk membuat H2O, atau yang juga dikenal sebagai air, langsung didepan pemuda yang menatap kosong tidak percaya pada air di cangkir yang dipegangnya.

Cloe : "Namun, untuk menciptakan sesuatu, para alchemist perlu memahami struktur molekul bahan atau objek tersebut. Tapi tentu saja, hal ini juga memiliki kelemahan yang cukup fatal, yaitu penggunaan stamina yang semakin banyak tergantung dengan betapa rumitnya benda atau material yang diinginkan." ]

Semua orang : "........"

Apakah ini benar-benar bisa disebut sebagai kelemahan !?

Bukankah selama mereka rajin berolahraga untuk meningkatkan staminanya, maka kelemahan ini tidak akan begitu terasa !?

Suguru : "He~ jadi ada juga kemampuan yang bisa menyaingi limitless selain kemampuan Kisa-chan ?"

Satoru : "Tunggu sebentar !"

Geto Suguru mengangkat sebelah alisnya dengan sorot mata menantang.

Suguru : "Apa ? Kamu tidak mau mengakuinya ?"

Satoru : "Siapa peduli dengan hal semacam itu."

Geto Suguru kebingungan, dia tidak menyangka bahwa ada hal lain yang lebih diperhatikan oleh sahabatnya daripada predikat sebagai orang terkuat.

Apa dia salah ?

Mungkinkah menjadi yang terkuat itu bukanlah hal yang begitu penting baginya ?

Satoru : "Kenapa kamu memanggil Kisa-chan, dengan tambahan chan dibelakangnya !? Kau bahkan belum mendapatkan izin darinya !"

Disini kah letak masalahmu !?

Geto Suguru yang tidak bisa berkata-kata : "........"

Apa yang dia harapkan ?

Seharusnya dia tahu untuk tidak mengharapkan apapun darinya.

Dia menyesal telah berpikir terlalu banyak, benar-benar menyia-nyiakan sel otaknya.

Dia menyesal telah berpikir terlalu banyak, benar-benar menyia-nyiakan sel otaknya


Bab sebelumnya

Daftar bab

Bab berikutnya

Comments

Popular posts from this blog

24. Hanya Hari-hari Biasa 2

23. Seseorang Yang Bisa Memberikan Rasa Nyaman

01. Detektif Conan