16. Detektif Conan
[ Di tempat persembunyian Kurosawa Gin, tempat dimana cahaya tertutup oleh gedung-gedung tinggi dan gang-gang penuh kejahatan bisa terjadi kapanpun, Ophelia, yang sedang memegang buku, duduk bersila di atas tatami lusuh yang kasar. Di sampingnya duduk Kurosawa Gin, seorang pembunuh muda dari organisasi hitam, dengan mata menyipit memandang dua remaja yang penuh konsentrasi itu dengan tidak suka.
Lagipula, melihat wajah Scotch di tempat persembunyiannya sudah cukup membuatnya kesal, namun kini datanglah dua anak nakal yang elf itu dapatkan entah dari mana, ikut meramaikan ketenangan yang dicintainya.
Jika saja wanita ini tidak cukup berguna, dia pasti sudah menarik beretta kesayangannya dan menembaki dahi setiap orang tanpa terkecuali. ]
Vermouth melihat Gin dan menggelengkan kepalanya dengan lembut.
Vermouth : "Kejam sekali, Gin."
Bahkan Vodka secara mengejutkan pun menyesali hal itu.
Bagaimanapun, Ophelia-san telah banyak membantunya, tapi (aniki) kakak laki-lakinya bahkan tidak menaruh sedikitpun perasaan selain keuntungan.
Satoru : "Tsk..... Tsk.... Tsk...."
Gojo Satoru memeluk lengan Masamichi Kisa dan bersender di bahunya seperti kucing tak bertulang.
Satoru : "Benar-benar pria yang kejam. Kisa-chan, aku pasti tidak akan menjadi pria dewasa yang seperti itu~"
Mirisnya, hal ini dikatakan oleh seseorang yang telah berusia 28 tahun.
Suguru : "Tidakkah kau punya tulang !? Duduklah dengan tegak, Satoru !"
Yaga : "Satoru ! Kamu melakukan pelecehan !"
Daerah penyihir jujutsu benar-benar remai saat ini, dengan tarik-menarik, dorong dan memukul ....
Tunggu, memukul !?
Melihat pertarungan yang semakin sengit, Nicoline yang tidak bisa berkata-kata : "........"
Ku harap bioskop ini akan baik-baik saja.
Dan untungnya, Masamichi Kisa berhasil menghentikan dua penyihir kelas khusus plus kelas satu dari menghancurkan ruang bioskop menjadi debu.
Setelah tenang, semua kembali fokus pada layar.
[ Ophelia : "Kami para rune magecraft meminjam mana dari alam untuk menciptakan, membentuk, dan memanipulasi elemen-elemen yang dihasilkan secara biologis dan mengendalikan kekuatan-kekuatan unsur alam melalui media rune." Ophelia memberi instruksi, rambutnya yang panjang dan keperakan menjuntai di bahunya saat ia menulis berbagai simbol dengan gerakan tangan yang luwes diatas kertas.
Ophelia : "Tapi, para penyihir terkenal dengan kelemahannya dalam bertahan dari serangan fisik apapun. Jadi, untuk mengakalinya, para penyihir akan membuat tongkat sihir yang telah diukir dengan berbagai sihir agar mereka tidak perlu lagi menuliskannya dari awal."
Ophelia : "Tapi itu dulu."
Kudo Shinichi langsung mendapatkan kata kuncinya.
Shinichi : "Berarti sekarang sudah berubah ?"
Ophelia : "Ya~ para penyihir sekarang sudah mulai menggunakan sirkuit sihir sebagai pertahanan diri yang lebih baik. Bagaimanapun, kecelakaan bisa saja terjadi saat kita sedang menghindar atau melarikan diri."
Gin yang sebelumnya terlihat tidak peduli, mulai berkonsentrasi saat kata yang belum pernah dia baca di buku manapun, diucapkan oleh wanita disebelahnya, alisnya berkerut karena keinginan untuk bertanya yang tertahan di mulutnya, namun untungnya anak-anak itu tidak begitu tidak berguna sekarang, karena mereka akhirnya bertanya mengantikan dirinya.
Shinichi : "Apakah kamu bisa menjelaskannya lebih detail !?"
Ran : "Apakah anda tidak keberatan untuk menunjukkan nya, Ophelia-sensei ?"
Ophelia : "Tentu saja. Sekarang, lihat."
Sesaat setelah Ophelia mengatakan hal tersebut, saraf di tangan putih ramping wanita itu bersinar dengan warna kebiruan yang cerah, dan hanya dengan sedikit tekanan, ujung meja yang mereka gunakan telah memiliki retakan baru diatasnya.
Berbanding terbalik dengan kekaguman para remaja itu, ekspresi Gin berubah dari keingintahuan menjadi keserakahan.
Shinichi : "Oh!" Seru Kudo Shinichi, menggenggam tangannya.
Shinichi : "Apakah ini semacam sihir peningkatan "
Ophelia : "Ya. Selain meningkatkan kekuatan fisik secara instan, ini juga dapat meningkatkan pertahanan dari serangan fisik yang merupakan kelemahan fatal bagi para penyihir."
Gin yang paling berpengalaman dalam pertarungan nyata mulai merenung hingga alisnya sedikit berkerut.
Gin : "Meski terdengar luar biasa, tapi ketika seseorang berusaha menutupi kelemahan, hal itu biasanya cenderung akan menimbulkan kelemahan atau masalah baru."
Wajah Ophelia meredup sesaat sebelum berseri kembali.
Ophelia : “Ya. Kamu benar. Memang tidak semua penyihir bisa melakukannya dengan baik, karena ini memerlukan pengetahuan yang mendalam mengenai saraf manusia, dan jika gagal, rasa sakitnya sebanding dengan menusukkan batang besi panas ke tulang belakang." ]
Apa-apaan !?
Para penonton mulai mempertanyakan kelayakan cara ini.
[ Gin : "Dan jika berhasil, apakah benar-benar tidak ada batas untuk sihir ini ?"
Lagipula dia yang sudah membaca banyak buku sihir belakangan ini sudah tahu, bahwa semakin kuat sihirnya semakin banyak batasan dan bayaran yang perlu kamu berikan.
Jadi, pasti tidak akan semudah itu menyelesaikan kelemahan penyihir yang paling fatal.
Ophelia : "....... Ya. Sirkuit sihir sebenarnya tidak jauh berbeda dengan komputer, dimana kamu perlu menggunakan otakmu untuk menghitung segala hal untuk dapat melakukan pemrosesan. Dengan kata lain, otakmu terpaksa untuk bekerja keras, dan aktivitasnya akan menyebabkan rasa sakit hingga mati rasa pada penyihir, dan dalam kasus terburuk, mereka akan mengalami hipertermia jika menggunakannya terlalu lama."
Ran : "Bukankah itu buruk ?"
Kedengarannya kerugian ini lebih banyak dari keuntungan yang didapat ?
Tapi bagi Gin, hal ini tidak seburuk yang dibayangkan nya diawal.
Lagipula, selama kamu tahu batasan mu, kamu akan tahu kapan hal itu perlu digunakan.
Bagaimanapun, dalam pertarungan, keadaan unggul dan tidak unggul itu mudah berubah. Dinamika pertarungan tidak semudah game, ini sangatlah kompleks, dan segala hal dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat berubah dengan cepat.
Jadi, semakin banyak kartu yang bisa kau pegang, akan semakin tinggi pula kemungkinan mu untuk selamat, tidak peduli kelemahan apa yang dimiliki kartu-kartu ini, selama setiap kelemahan itu dapat dikendalikan oleh dirimu sendiri, maka hal itu layak untuk dipelajari. ]
Kisa : "Tidak buruk."
Meski beberapa orang juga berpikir demikian, namun mereka tidak menyangka bahwa dewi ini benar-benar akan mengatakannya secara langsung.
Satoru : "Eh~ kamu bahkan belum pernah memujiku !"
Kisa : "Ini adalah pertama kalinya aku bertemu denganmu, senpai dari dunia lain."
Mengabaikan dua penyihir tambah satu ayah yang akan kembali bertengkar, Toru Amuro lebih memilih untuk mempertimbangkan kelayakan mempelajari sihir bahkan meski dia dan tidak semua orang bisa melakukannya.
Lagipula, siapa tahu ada beberapa penyihir yang tertinggal seperti Kudo Shinichi dan Mouri Ran ?
[ Suara tepukkan tangan terdengar dari arah layar
Ophelia : “Baiklah. Sekarang saatnya praktek!"
Ophelia menoleh ke arah Gin, yang telah kembali tidak peduli.
Ophelia : “Bagaimana menurutmu tentang ini, Gin? Apakah tidak masalah bagi kami melakukannya di dalam ruangan ?”
Ophelia : "Atau kami perlu ke halaman depan ?" Tambahnya.
Wajah acuh Gin menjadi gelap, kebosanan awalnya berubah menjadi kemarahan.
Mau itu halaman atau didalam, semua pilihan jelas merugikan dirinya !
Akhirnya, karena penolakan keras dari Gin, Ophelia pun membawa pergi kedua remaja itu dari sana.
Dan dalam beberapa jam, mereka telah tiba di tanah lapang tanpa sedikitpun pepohonan, dan penghalang ajaib berkilauan di sekeliling mereka, memastikan pelajaran mereka akan tetap aman dari mata-mata yang mengintip.
Tak lama kemudian, sebuah portal kecil terbuka dengan pusaran cahaya, dan Ophelia minggir untuk memperlihatkan sesosok golem raksasa yang tingginya bahkan lebih dari lima meter.
Shinichi : "Ini......"
Ran : "Um, Ophelia-sensei, apakah ini benar-benar akan menjadi lawan kami ?"
Ophelia : "Yap ! Cukup mewah kan ?"
Kudo Shinichi tidak yakin apakah ini mewah atau tidak, tapi dia mulai curiga bawa guru ini berniat untuk membunuh mereka 'secara tidak sengaja' karena merasa kami terlalu merepotkan ?
Melawan golem raksasa dihari pertama kamu belajar !
Apakah itu normal !? ]
Satoru : "Wow~ golem~ sangat mewah !"
Dunai conan : "Hanga kamu yang merasa itu mewah !"
[ Ophelia melihat sedikit ketakutan dimata mereka dan mulai mengejek.
Ophelia : "Takut ?"
Dan sebagai pria dengan harga diri yang tinggi, tentu saja Kudo Shinichi merasa tertantang, dia dengan mata biru yang tajam menghilangkan semua keraguan sebelumnya dan mulai memancarkan rasa percaya diri, sementara Mouri Ran, perlahan-lahan terlihat bersemangat untuk mencoba.
Ophelia : “Sekarang kalian bisa melakukan apapun." Ucap Ophelia, suaranya hangat dan ramah.
Ophelia : “Selama kamu tidak mati, aku bisa langsung mengobati mu, jadi kalian tidak perlu menahan diri !”
Kudo Shinichi mengencangkan tali sepatunya, dan rasa penasaran terpancar di wajahnya.
Shinichi : “Apakah itu sihir penyembuh !?”
Ophelia : “Tepat sekali!”
Ophelia menimpali, antusiasmenya menular.
Ophelia : “Tetapi jangan pernah pikirkan sihir tingkat tinggi semacam ini dahulu, kamu terlalu muda untuk itu.”
Meski begitu mata Ran berbinar karena kegembiraan.
Ran : “Aku..... aku pasti akan belajar dengan giat–”
Ophelia : "Sayangnya. Tidak untuk mu sayang." Sela Ophelia membuat gadis itu kehilangan senyumannya.
Ophelia : "Beastman memang masih bisa menggunakan sihir, tapi sihir mereka terbatas karena keunggulan ras ini adalah sihir tranformasi dan penguatan alami. Jadi sihir penyembuh terlalu tidak mungkin kau pelajari."
Ran : "Ah..... Begitu....."
Saat Ophelia mengira bahwa gadis ini memerlukan waktu untuk menerimanya, yang mengejutkan, Mouri Ran dengan cepat menerima dan bahkan lebih termotivasi daripada sebelumnya.
Ran : "Karena aku tidak bisa mengobati, maka aku harus lebih kuat agar orang-orang disekitar ku tidak terluka dan memerlukan pengobatan ini !"
Ophelia : "Kamu lebih baik dari dugaan ku," kata Ophelia sambil tersenyum, dan memberi isyarat agar golem itu memulai tugasnya.
Ophelia : "Aku menantikan pertumbuhan kalian."
Seiring bergantinya hari menjadi minggu, apa yang awalnya hanya pelajaran berubah menjadi ikatan yang bahkan tidak perlu ucapan untuk mereka bisa saling mengerti.
Keduanya bersama-sama berlatih di bawah bimbingan Ophelia yang penuh perhatian. Sang penyihir terbaik, yang bahkan bisa membuat para penyihir muda dengan bakat biasa menjadi terkenal. Jadi, untuk mereka berdua yang berbakat dan penuh kerja keras, sudah jelas seberapa bagus bibit ini akan tumbuh dimasa depan.
Dan seperti dugaan, keduanya memang tidak mengecewakan.
Kudo Shinichi yang cerdas bahkan sudah mulai bisa menulis rune sihir jenis berbeda dengan kedua tangan, sementara Ran menemukan bakat unik untuk berbicara dengan hewan disekitar, menciptakan pelipur lara di saat-saat stres akibat latihan yang sangat melelahkan. ]
Sonoko : "Hebat sekali Ran ! Mungkin kamu bisa menjadi salah satu dari putri-putri Disney !"
Meski malu dengan kata-kata sahabatnya, tidak bisa dipungkiri, Ran memang sangat bahagia melihatnya.
Lagipula, siapa yang tidak pernah memiliki mimpi menjadi seorang putri ?
Dan berbicara dengan hewan, pasti banyak sekali orang-orang yang pernah memiliki keinginan ini.
Comments
Post a Comment