15. Detektif Conan




[ Beberapa hari sebelumnya.

Taluna yang baru saja mendengar masalalu Matsuda Jinpei, pergi menemui Ophelia untuk curhat.

Lalu, setelah menyadari perasaan sahabatnya, penyihir itu pun menunjukkan ekspresi serius.

Ophelia : "Jika kamu bisa membantu anak itu (Jinpei) bertemu kembali dengan sahabatnya, apakah kamu akan melakukannya ?"

Taluna : "Hah ? Tapi orang itu sudah mati– tunggu, maksudmu sihir kuno kebangkitan benar-benar ada ?"

Ophelia : "My~ tentu saja bukan itu maksudku."

Ophelia : "Yang berarti itu bukanlah sihir kuno kebangkitan, tapi sesuatu yang tidak baik."

Merasakan firasat buruk, Taluna yang mirip seseorang tertentu, tidak suka menembak-nebak dan langsung bertanya.

Taluna : "Apa kamu telah melihat sesuatu ?"

Mengingat bahwa sahabatnya ini mampu meramal, dia langsung menetapkan bahwa Lia pasti telah melihat masa depan.

Ophelia : "Mungkin~" ]

Kogoro : "Apa yang sedang mereka bicarakan ?"

Kogoro Mouri yang berpikiran sederhana tidak bisa mengikuti arah pembicaraan dua wanita itu, tapi sayangnya orang-orang pintar disekitar lebih peduli pada hal lain, daripada menjelaskan segalanya pada pria tua yang tidak terlalu pintar itu.

Satoru : "Meramal masa depan, kedengarannya sangat berguna."

Kisa : "Tapi sayangnya masa depan itu seperti ratusan benang dengan berbagai kemungkinan."

Suguru : "Kamu terdengar seperti bisa meramal juga, Kisa."

Menyentuh kelopak mata kanannya, jari-jari Masamichi Kisa yang ramping sedikit melengkung, dan bulu mata yang setebal kipas kecil, berkibar beberapa kali saat dia mengingat sesuatu.

Kisa : "..... Ya....."

Merasakan tekanan rendah darinya, bahkan Gojo Satoru pun menelan kembali setiap pertanyaan yang ingin dia katakan.

[ Setelah transisi, adegan entah bagaimana menunjukkan sosok seseorang dengan wajah yang seharusnya telah lama mati.

Dan orang itu ialah, Hiromitsu Morofushi, yang kini sedang berhadapan dengan nona penyihir dengan ekspresi yang penuh kebingungan.

Ophelia : "Ok~ meski kamu baru bangun dan belum tahu apa yang sedang terjadi, tapi sekarang ambilah ini lebih dahulu."

Memberikan kalung dengan liontin berbentuk semanggi berdaun empat, Hiromitsu mengambilnya secara refleks.

Ophelia : "Un~ un~ aku sebenarnya tidak suka terlalu ikut campur. Tapi, mengingat bahwa sahabatku cukup dekat dengan anak itu, maka aku pun memutuskan untuk membantumu."

Setelah berkata demikian, tanpa melihat ekspresi pria di depannya yang tak terlukiskan, dia memberi isyarat kepada pria itu untuk segera mengikutinya.

Dan sembari mengikuti dari belakang, Hiromitsu Morofushi yang meski kesadarannya masih belum pulih sepenuhnya, dia bisa merasakan bahwa ada yang salah.

Mau itu wanita asing didepannya, ataupun dirinya.

Lalu, setelah beberapa saat kebingungan, dia akhirnya mengingat nya, mengingat adegan kematiannya.

Hiromitsu : "Aku sudah mati." Ucapnya yakni.

Ophelia : "Ya."

Hiromitsu : "Apakah aku telah menjadi kelinci percobaan dari laboratorium tertentu dan dibangkitkan ?"

Kenapa semua orang selalu memikirkan tentang kebangkitan ? Pikir Ophelia dengan kebingungan.

Yang lain berpikir dibangkitkan oleh sihir, dan yang ini, berpikir bahwa dia dibangkitkan oleh sains.

Ophelia : "Rasakan baik-baik, apakah jantungmu berdetak ?"

Setelah diingatkan, Hiromitsu baru sadar, bahwa sepertinya tubuhnya mengalami keanehan, seperti kulitnya menjadi sangat pucat, kaku, dan dingin.

Meraba denyut nadi di pergelangan tangannya, dia tidak bisa menemukannya dimana-mana.

Masih belum menyerah, dia pun mencoba untuk menahan nafasnya, dan .... Sepertinya tidak terjadi apa-apa.

Dia .... Sepertinya tidak lagi memerlukan oksigen untuk bertahan hidup.

Jadi, makhluk semacam apa sebenarnya dia saat ini ?

Hiromitsu : "...... Zombie ?"

Ophelia : "Hm..... Mirip."

Hiromitsu : "Mirip ?"

Jika hanya mirip, apa artinya dia bukanlah zombie ?

Ophelia tersenyum dengan cara yang aneh, dan Hiromitsu seakan merasa merinding di bulu kuduknya saat melihatnya.

Ophelia : "Anggap saja kamu sekarang adalah boneka milik Great old ones."

Great old ones ?

Mendengar kata-kata yang tidak familiar baginya, Hiromitsu Morofushi mengerutkan dahi dan ingin bertanya, namun untungnya Ophelia yang perhatian sudah menjelaskan kepadanya.

Ophelia : "Itu adalah makhluk luar angkasa raksasa. Katakanlah itu alien, sebenarnya hampir sama."

Tapi jawaban yang didapatkannya adalah sesuatu yang membuatnya mempertanyakan kewarasannya.

Apa dia sebenarnya belum mati, dan semua kejadian adalah khayalannya karena dia sakit jiwa ? Pikir Hiromitsu, yang pandangan hidupnya telah hancur tak bersisa. ]

Menoleh ke arah wanita cantik berambut hitam disampingnya, Gojo Satoru yang minatnya terusik pun dengan santai bertanya padanya.

Satoru : "Kisa-chan, apa itu Great old ones ?"

Namun yang tak terduga, Kisa justru menggelengkan kepalanya.

Kisa : "...... Aku tidak tahu. Bagaimanapun, aku hanyalah Dewi kecil yang tidak terkenal dan kurang memiliki kekuasaan. Yang berarti, dunia lain jelas tidak termasuk dalam lingkup cakupan wilayah yang bisa ku pegang."

Mendengar hal itu, Nicoline yang mengawasi dari jauh langsung menerima jawaban itu dengan baik, dan tidak terkejut sama sekali.

Lagipula, dia memang belum tahu naskah sistem saat itu.

Tapi bagi yang lain, yang notabenenya adalah manusia biasa, jawaban ini jelas sangat mengejutkan mereka. Karena meski Masamichi Kisa telah mengatakan sendiri bahwa dia hanyalah Dewi kecil yang tak terkenal, namun gelar sebagai Dewi ini nyata, dan jelas adalah posisi yang jauh lebih tinggi dari mereka yang hanya sekedar manusia.

Bahkan Gojo Satoru yang merupakan manusia terkuat pun hanya dikatakan sebagai putra dewa, atau dewa diantara manusia, yang berarti dia sendiri bukanlah dewa yang sesungguhnya mau seberapa kuatnya pria itu di dunia mereka.

Tapi, Dewi ini bahkan tidak tahu apapun mengenai Great old ones yang sedang dibicarakan oleh sang penyihir di layar.

Jadi .... Apa sebenarnya Great old ones ini ?

Dan kenapa penyihir itu tahu akan sesuatu yang bahkan seorang Dewi pun tidak ketahui ?

Rahasia apa dibalik semua ini ?

Tanpa mengetahui kekhawatiran banyak orang, layar terus menunjukkan adegan tanpa hambatan.

[ Setelah Ophelia membawa Hiromitsu ke tempat persembunyian Gin, Gin yang masih mempraktekkan ilmu sihir pun menatap tamu tak diundang itu dengan tatapan mata yang mengancam.

Gin : "..... Scotch."

Apa apaan ini !?

Hiromitsu merasa dirinya pasti telah dijebak.

Ophelia : "Ayolah Gin~ jangan terlalu kejam pada mereka yang telah mati."

Gin : "Zombie ?"

Ophelia : "...... Mirip."

Gin : "Sihir kuno kebangkitan ?"

Apakah itu sesuatu yang bisa diketahui dengan mudah ?

Dan apakah dia telah tanpa sengaja memberikan buku terlarang ?

Ophelia kini benar-benar ingin menyortir kembali semua buku yang telah dipinjamkannya pada pria itu.

Ophelia : "Ya ampun..... Rasanya seperti dejavu....."

Setelah menjelaskan dari a sampai z, Ophelia yang merasa mulutnya telah kering, tanpa basa-basi langsung memperlakukan Hiromitsu bak pelayan dengan memerintahkannya untuk mengambilkan segelas air.

Gin : "Jadi, apa itu Great old ones ?" ]

Ya !

Semua orang mengulangi pertanyaan itu didalam hati mereka.

Apa itu Great old ones ?

[ Ophelia : "........."

Merasa bahwa penjelasan yang menyusul akan sangat panjang, pada akhirnya penyihir itupun memutuskan untuk menyerahkan buku yang bersangkutan agar Gin bisa membacanya sendiri.

Mengambilnya, Gin yang merasa kesal melihat wajah Scotch, langsung pergi menuju kamarnya untuk membaca di tempat yang tidak ada pria itu disepanjang mata memandang.

Gin : "Un. Aku akan kembalikan setelah selesai."

Ophelia : "Ok....."

Hiromitsu yang menanti penjelasan : ".........."

Jadi bagaimana dengan penjelasannya ? ]

Ya, jadi bagaimana dengan penjelasannya ? Pikir semua orang.

Namun sampai akhir mereka tidak mendapatkan penjelasan yang mereka harapkan.

Namun sampai akhir mereka tidak mendapatkan penjelasan yang mereka harapkan

Bab sebelumnya

Daftar bab

Bab berikutnya

Comments

Popular posts from this blog

24. Hanya Hari-hari Biasa 2

23. Seseorang Yang Bisa Memberikan Rasa Nyaman

01. Detektif Conan