21. Jujutsu Kaisen (Akhir)
[ Setelah selesai menghabisi kutukan otak tertentu, Masamichi Kisa pun berpisah dengan Choso yang ingin mencari adik laki-lakinya.
Dan setelah akhirnya dia tiba di kuil dan melihat jari Ryomen Sukuna yang diikat oleh tali dan kertas jimat, wanita itu langsung mengeluarkan tanto dari dadanya.
Tanto ini didapatkan oleh Masamichi Kisa yang saat itu masih yōkai tanpa nama dengan membunuh Ekibiogami, sang Dewa wabah dan epidemi untuk menyelamatkan para pengikut sahabatnya, Yamata no orochi.
Amanozako mengambil tanduk sang dewa wabah dan menjadikannya tanto yang terikat dengan jiwanya. Lalu memberikannya nama Zangyo (斬業) yang berarti memotong Karma, dan sesuai namanya, tanto ini dimaksudkan untuk memotong karma dari segala makhluk yang memiliki jiwa.
Untuk menggunakan Zangyo, Masamichi Kisa memerlukan musuh untuk tetap diam, karena dia harus beresonansi dengan karma yang mengeliling target dan mengaktifkan mata karma, Karuma no shiten (カルマの視点), yang memungkinkannya untuk melihat sebab dan akibat, sebelum memotong benang karma yang tepat dari sekian banyaknya benang yang mengikat jiwa yang tak terhitung jumlahnya disekitarnya.
Setelah mata merah milik Masamichi Kisa berubah menjadi warna emas, dia mulai fokus untuk melihat setiap cerita mereka dalam waktu sesingkat mungkin karena waktu yang terbatas.
Kisa : “Zangyo, ungkapkan padaku kebenaran takdir.” Bisik Masamichi Kisa saat ia akan menggunakan tanto nya.
Lalu, tanto itu pun bersinar terang, dan dalam pusaran cahaya biru, Masamichi Kisa mengayunkannya dengan anggun, membelah udara.
Dan pada saat itu, waktu terasa terhenti, saat wanita itu sedang mengiris benang yang dipilihnya, namun segalanya tidak akan mudah, karena benang akan melepaskan kilatan energi yang kuat untuk mendorong tanto untuk melawan, baru pada saat inilah, keduanya memulai pertarungan yang sesungguhnya.
Pertarungan antara hasrat bertahan lawan, dan tekad pemegang tanto yang akan terus diganggu oleh kebencian dan kesedihan target. ]
Ketika mereka mendengar kata-kata "gunakan sebab dan akibat untuk memutus karma masa lalu", mereka segera terkejut dengan kekuatan yang hebat untuk yang kedua kalinya.
Bahkan Hal semacam ini tidak pernah terdengar di dunia sihir.
[ Di alam kesadaran Ryomen Sukuna, sang raja kutukan yang sedang duduk di singgasana diatas tumpukkan tulang, tiba-tiba kehilangan kendali pada tubuh Fushiguro Megumi.
Saat pria itu terkejut, sosok wanita yang muncul di wilayahnya, di saat berikutnya, langsung menyadarkannya.
Sukuna : "Begitu..... Jadi itu kamu."
Siapa sangka wanita ini benar-benar memiliki kemampuan semacam itu.
Dia benar-benar meremehkannya.
Sukuna : "Kamu sangat berani. Apa kamu pikir kamu bisa memotong karma yang dipenuhi oleh kebencian ini ?"
Turun dari singgasananya, Ryomen Sukuna ingin mencekik leher rapuh wanita itu, tapi gagal.
Dia tidak bisa mendekatinya apapun yang terjadi, meski dia berada di wilayahnya sendiri.
Sukuna : "Kau terlalu melebih-lebihkan kemampuan mu. On'na !"
Energi kutukan yang kuat meledak dari tubuh sang raja kutukan saat dia dengan paksa berusaha mendekatinya.
Dan secara perlahan, bagian putih di mata Masamichi Kisa berubah menjadi hitam, yang menandakan bahwa dia mulai terganggu oleh kebencian pria itu. ]
Yaga : "Kenapa semua kemampuan Kisa memiliki resiko yang fatal ?"
Satoru : "Ini seharusnya batasan yang dimiliki oleh kemampuan yang terlalu kuat."
Seperti otaknya yang terasa selalu panas hingga tak tertahankan karena enam matanya.
Jika bukan karena dia berhasil mempelajari teknik kutukan terbalik, dan bisa mengobati dirinya sendiri kapan saja, dia mungkin tidak akan sesantai sekarang.
Dan kemampuan Kisa, jelas lebih kuat dari miliknya, yang berarti batasan yang dia miliki sudah sewajarnya menjadi lebih berbahaya daripada otak yang meledak karena saking panasnya.
[ Pada saat itu, di tempat lain, Gojo Satoru dan Geto Suguru yang melihat tubuh Fushiguro Megumi kehilangan kesadarannya, mulai memikirkan Masamichi Kisa.
Satoru : "Kisa sedang melakukan sesuatu. Aku akan membantunya, dan Suguru, kamu tetaplah di sini dan awasi tubuh Mei jikalau sesuatu yang buruk terjadi."
Suguru : "Hei !"
Tanpa memberikan kesempatan bagi sahabatnya untuk mengatakan sesuatu, Gojo Satoru sudah berteleportasi, meninggalkan pria yang sedang mengulurkan tangan untuk menangkapnya.
Suguru : "........"
Setibanya Gojo Satoru di kuil bobrok itu, dia langsung mendapati Masamichi Kisa yang sedang memegang tanto dengan bahan yang tidak diketahui, berusaha memotong sesuatu yang tidak bisa dilihat olehnya.
Melihat bagian putih mata kiri wanita itu yang sudah sepenuhnya hitam, Gojo Satoru memiliki sedikit tebakan akan apa yang sedang terjadi sekarang.
Berjalan mendekat dengan langkah yang lebar, dia memegang tangan Kisa yang sedang meremas tanto, dan membantunya mendorong senjata yang terasa sulit digerakkan seperti sedang tersangkut oleh sesuatu.
Sukuna : "Kamu sangat berani. Apa kamu pikir kamu bisa memotong karma yang dipenuhi oleh kebencian ini ? Kau terlalu melebih-lebihkan kemampuan mu. On'na !"
Satoru : "Itu hanya kebencian. Jika Kisa-chan tidak bisa menahannya sendirian, kita bisa berbagi, aku tidak keberatan~"
Sukuna : "Siapa !?"
Masamichi Kisa yang sebelumnya panik, langsung menjadi rileks, saat suara laki-laki yang sembrono dan santai terdengar dari arah belakangnya.
Tanpa sadar, wanita itu pun mulai memperlambat nafasnya, dan menoleh dengan rasa ketergantungan yang tidak pernah dilihat oleh Gojo Satoru sebelumnya.
Lalu, pria itu pun mencondongkan tubuhnya ke depan, dan menyandarkan dirinya ke tubuh Masamichi Kisa, dengan kedua tangannya yang tergantung di pundak wanita itu terlihat seperti pelukan yang bertindak sebagai perlindungan. ]
Ah .... Aku kalah. Pikir Geto Suguru menyesal.
Dia bahkan merasa ingin menertawai dirinya sendiri.
Benar-benar .... Menyebalkan ....
Nanako dan Mimiko yang melihat Geto-sama mereka terlihat sedih, hampir tidak bisa menahan air matanya.
Jelas ....
Jelas-jelas Geto-sama sangatlah luar biasa.
Geto-sama juga yang pertama membantu Kisa-san, tapi kenapa ....
Semua orang, mau itu dari dunia jujutsu atau berbeda, meski mereka mungkin tidak bisa meramalkan masa depan, namun hampir dengan suara bulat, mereka percaya bahwa pilihan Masamichi Kisa pada akhirnya adalah pria berambut putih yang sekarang terlihat sangat bangga.
[ Sukuna : "Tsk. Enam mata."
Satoru : "Ada kata-kata terakhir, raja kutukan ?"
Sukuna : "Kamu benar-benar membuatku kesal."
Satoru : "Sebuah kehormatan dapat membuat sang raja kutukan merasa kesal~"
Meski kedua pria itu terlihat seperti tidak serius, namun sebenarnya keduanya sedang berusaha menekan satu sama lainnya dengan energi kutukan mereka.
Dan di dunia nyata, angin menderu dengan mengancam, saat Masamichi Kisa dan Gojo Satoru yang berhadapan dengan Ryomen Sukuna menjadi semakin unggul.
Udara berderak karena ketegangan, setiap detak jantung bergema dalam keheningan, tanah bergetar saat Sukuna melepaskan gelombang dari semua energi terkutuknya yang paling menakutkan dari kedalaman penguasaannya, Masamichi Kisa dan Gojo Satoru tahu bahwa raja kutukan ini sudah tidak akan bertahan lama lagi.
Dan seperti yang telah diduga, Ryomen Sukuna, sang raja kutukan, telah sampai batasnya.
Dengan suara "Pats", benang itu pun terputus, dan sang raja kutukan yang paling ditakuti pun menghilang dari dunia. ]
Tsunayoshi : "Sepertinya film ini akan segera selesai."
Yosano : "Aku senang bahwa ini berakhir dengan happy ending."
Dazai : "Ya~ tapi mengingat kerusakan dan kekacauan yang terjadi di berbagai tempat, aku rasa ini bisa menjadi cerita baru."
[ Setelah Gojo Satoru dan Masamichi Kisa kembali ke sekolah menengah jujutsu, mereka menemukan Zenin Maki yang memiliki bekas luka bakar di sekujur tubuhnya. ]
Panda : "Maki !?"
Yuta : "Apa yang terjadi !?"
Toge : "Takana !"
Mei : "........"
[ Maki : "Kisa...... Sensei. Kamu akhirnya kembali."
Kisa : "Aku kembali."
Maki : "Kemana saja– tidak..... Terimakasih, sudah kembali......"
Kisa : "........."
Masamichi Kisa sadar betul bahwa tanpa mereka sadari, orang-orang di dunia sihir sebenarnya sangat bergantung padanya.
Jika Gojo Satoru adalah simbol dari kemenangan, maka dia adalah simbol dari ketertiban, dan setelah kepergiannya, kekacauan memang tidak bisa dihindari.
Karena itulah, dia tidak terkejut bahwa banyak yang akan menyalahkannya atas masalah ini.
Karena mereka lupa, bahwa dia bukanlah pemimpin yang tak tergantikan, dan berakhir membuat merekapun bercerai berai seperti lalat tanpa kepala.
Tapi–
Kisa : "Aku akan berusaha memperbaiki kekacauan ini."
Satoru : "Bukan aku~ Kisa-chan~ tapi, kita....."
Maki : "Ya. Kita, jangan coba-coba mengambil semua tanggung jawab ini sendiri, dan pemerintah juga harus ikut andil !"
Benar juga, pikir Masamichi Kisa.
Sejak kapan dia menjadi penuh kepedulian pada orang asing seperti ini ?
Jelas itu bukanlah tanggung jawabnya, kenapa dia merasa bertanggung jawab untuk memperbaiki kekacauan yang terjadi ?
Padahal dia hanya perlu memperdulikan orang-orangnya .... ]
Panda : "Kisa-san seperti menjadi semakin seperti manusia."
Maki : "Ya. Kamu benar."
[ Beberapa potongan adegan dimana semua orang berusaha memperbaiki kekacauan pun diperlihatkan, dan diatas gedung yang menjulang tinggi, Masamichi Kisa yang sedang bekerja di tumpukkan dokumen yang menggunung tiba-tiba menghilang. ]
Masamichi Kisa yang tiba-tiba muncul di bioskop, tepat di depan semua orang : "..........."
Kugisaki : "Kisa-san !"
Yuji : "Itu benar-benar Kisa-san !"
Nanako : "Kisa-sama !?
Tsunayoshi : "Apa– apa yang terjadi !?"
Kisa : "Kebetulan, aku juga ingin menanyakan ini."
Singkat cerita, setelah Masamichi Kisa selesai mendengarkan penjelasan semua orang, Gojo Satoru yang menyadari bahwa dia tidak lagi menempel pada kursi pun langsung menghampirinya.
Satoru : "Aku Gojo Satoru dari dimensi yang berbeda, salam kenal, Kisa-chan~"
Kugisaki : "Ah ! Sudah tidak menempel !"
Namun sayangnya, saat orang-orang dari dunia lain mencoba berdiri, mereka dibuat kecewa oleh kenyataan bahwa mereka masih tidak bisa melepaskan diri.
Mengabaikan Gojo Satoru yang terlihat seperti merak jantan yang berusaha memamerkan ketampanannya, Masamichi Kisa justru lebih fokus pada junior berambut pink yang tidak jauh darinya.
Satoru : "Eh~ jangan bilang kamu lebih tertarik pada Yuji-kun~?"
Kisa : "Sigh, jangan bercanda, senpai."
Satoru : "Kamu bisa langsung memanggil ku Satoru."
Kisa : "Ok. Satoru, nah sekarang tolong minggir dulu."
Setelah mendorong pergi pria yang menghalangi, Masamichi Kisa berjalan ke arah Itadori Yuji.
Dan saat anak itu kebingungan karena tiba-tiba menjadi pusat perhatian, wanita berambut hitam dan bermata merah itu dengan lembut menepuk kepalanya.
Kisa : “Yuji, dengarkan aku. Kau bukan sekadar alat. Kau adalah manusia, manusia dengan mimpi, ketakutan, dan emosi sendiri. Nilai dirimu tidak ditentukan oleh siapa yang melahirkan mu.”
Yuji : "..... Aku...... Aku tahu...."
Kisa : “Bahkan di saat-saat tergelap sekalipun, ada benang tujuan yang terjalin dalam hidupmu. Kau punya teman-teman yang bergantung padamu, yang peduli padamu. Dan itu, Nak, bukanlah sesuatu yang dimiliki alat.”
Dengan pelukan hangat yang penuh rasa keibuan, Masamichi Kisa membisikkan suatu rahasia pada pemuda itu sebagai kenyamanan terakhir darinya.
Kisa : "Ibumu tidak pernah menyesal membiarkan hal itu melahirkan mu."
Yuji : "Eh !?"
Dalam sekejap, Itadori Yuji mendapatkan ingatan dari roh ibunya yang masih terjebak dalam tubuh yang telah dikendalikan sebagai mayat, dan meski dipenuhi kesedihan, tapi dia masih bisa dengan jelas merasakan kasih sayangnya dan bahkan cinta dari wanita yang bahkan belum pernah ditemuinya.
Kisa : "Itu benang ingatan yang diberikan olehnya."
Masamichi Kisa pernah menunjukkan ingatan itu pada Itadori Yuji di dunianya, dan kini, dia memperlihatkannya pada Itadori Yuji dari dunia yang berbeda.
Yuji : "Terimakasih."
Comments
Post a Comment