01. Jujutsu Kaisen






[ Dilayar, seorang wanita berambut hitam panjang dan iris mata merah, menggunakan seragam jujutsu yang sangat akrab bagi para penyihir.

Setelah beberapa saat hening, wanita dengan ekspresi wajah yang tegas itu pun mulai bicara.

??? : "Ayah, aku berencana untuk berhenti menjadi penyihir."

Yaga : "Kamu...... Apa kamu sudah yakin dengan keputusanmu, Kisa ?" ]

Melihat wajah Masamichi Yaga yang begitu jelas di layar, dan kata ayah yang diucapkan oleh wanita itu, area tempat penyihir langsung menjadi berisik.

Satoru : "Apa ini sensei, kamu ternyata memiliki anak perempuan sebesar itu dibelakang kami !?"

Yuji : "Ini hanya perasaanku, atau dia terlihat seperti Maki-senpai ?"

Satoru : "Benar ! Jangan-jangan–"

Sebelum muridnya yang baik membuat teori konspirasi yang keterlaluan, Masamichi Yaga langsung angkat bicara.

Yaga : "Diam !"

[ Senyum tipis menghiasi wajah tegas wanita itu, yang membuatnya menjadi beberapa kali lebih lembut dan mudah didekati.

Kisa : "Ya, lagipula semuanya sudah selesai."

Yaga : "Kamu...... Berhasil..... ?"

Meski dia tahu bahwa putri angkatnya memiliki kemampuan yang luar biasa, dia tidak berharap apa yang direncanakan bisa selesai secepat ini.

Dan seakan tahu apa yang sedang dipikirkan oleh ayah angkatnya, Kisa menjelaskan.

Kisa : "Bukan, kami lah yang berhasil. Aku tidak akan bisa menyelesaikannya secepat ini jika hanya seorang diri." ]

Satoru : "Ah~ ternyata anak angkat."

Mengabaikan ucapan Gojo Satoru yang tidak mengenakkan, semua orang lebih peduli pada makna yang dibawa oleh percakapan dua orang dilayar.

Utahime : "Apa yang sebenarnya sedang mereka bicarakan ?"

Satoru : "Lagipula Utahime tidak mungkin tahu~"

Utahime : "Kamu pasti juga sama !"

Satoru : "Tidak~ aku punya tebakan samar~"

Mendengar ucapan Gojo Satoru, beberapa penyihir yang tanggap mulai bertanya-tanya, apakah itu benar-benar mungkin ?

Dan mereka yang tidak tahu cerita dalam, hanya terus melihat film tanpa mau banyak berspekulasi.

[ Layar tiba-tiba menjadi gelap, dan sudut pandang mereka kini berada diatas langit, menunjukkan tempat yang kini telah berubah menjadi jepang era kuno.

Lalu warna merah yang sangat akrab bagi banyak orang pun tercermin di layar saat mereka tidak siap.

Begitu banyak ....

Sangat banyak ....

Banyak sekali darah, hingga tanah pun berwarna merah.

Dan ditengah-tengah tumpukan mayat, seorang wanita cantik ber kimono hitam dengan wajah yang sama dengan protagonis wanita diawal, sedang mengelap tangan indahnya yang ternoda darah menggunakan saputangan, sebelum akhirnya membuangnya begitu saja. ]

Melihat hal tersebut, raja kutukan yang duduk di atas singgasananya dengan bosan di dalam alam bawah sadar Itadori Yuji, akhirnya terlihat tertarik, dan mulai menonton film dengan penuh minat.

Jika ada yang tertarik pada adegan yang berdarah-darah, tentu saja ada yang merasa tidak nyaman karenanya, contohnya detektif idealis tertentu.

Conan : "Itu semua...... Mayat ?"

Meski merasa mual, Conan masih memikirkan teman masa kecilnya yang sedang gemetar dan memejamkan matanya.

Menepuk lembut punggung tangan Ran, Conan berusaha memberikan sedikit kenyamanan meski mungkin tidak berarti.

Tsunayosi : "Sebelumnya, hyper intuisi ku memberitahu bahwa Kisa-san itu baik, tapi.... Ini......"

Ini terlalu kejam ....

[ Adegan pun berubah kembali, kini Kisa dan seorang pria yang terlihat tampan namun licik dan kejam seperti ular, sedang meminum teh bersama seperti sepasang teman.

Mereka mengobrol tentang berbagai hal, hingga ....

Keduanya melihat kearah yang sama pada saat yang bersamaan.

Kisa : "Orochi-sama. Mau ikut ?"

Sangat sepi jika hanya seorang diri.

Ditambah lagi, sudah lama dia dan Yamata no orochi tidak bermain bersama semenjak mereka sekuat saat ini.

Orochi : "Kamu tidak pernah berubah, Amanozako. Kamu bisa pergi sendiri."

Bagaimanapun, posisi tinggi seperti dewa sangatlah sepi, kamu harus segera terbiasa.

Karena .... Mereka tidak mungkin akan selalu bersama.

Amanozako (Kisa) : "Sayang sekali. Jika begitu aku akan pergi melihat-lihat dulu." ]

Nicoline : "Ah ! Aku ingin mati !"

Berpikir bahwa semua orang melihatnya melakukan akting dengan serius bersama npc, bahkan isi hati pun bisa terdengar, itu benar-benar sangat memalukan.

Namun setidaknya dia bersyukur, bahwa penyakit chunninbyou nya telah terukir dalam gen yang memberinya sedikit keuntungan, dan membuatnya tidak terlalu memalukan, karena terlihat lebih meyakinkan.

Tapi, walau begitu, ini bukanlah sesuatu yang dia ingin semua orang lihat !

Maki : "Yamata no orochi barusan tidak terlihat seperti kutukan, tapi seharusnya tidak ada orang aneh yang cukup gila untuk memberikan nama semacam itu pada putra mereka, kan ?"

Mengelus tangan yang merinding, Maki tidak bisa tidak bertanya dengan heran.

Namun di sisi port mafia, alih-alih merasa terancam, Mori Ogai yang tahu bahwa dunia mereka berbeda, justru lebih tertarik untuk membandingkannya dengan kader terkuatnya di mafia.

Ogai : "Aku ingin tahu, mana yang lebih kuat, Chuuya atau dewa itu ?"

Chuuya : "...... Maaf."

Meski dia ingin mengatakan sesuatu yang bagus, tapi Chuuya sadar betul bahwa dia tidak akan bisa menang. Bahkan instingnya saja membunyikan alarm saking takutnya, jadi apalagi yang bisa dia katakan.

Bukannya dia lemah, tapi pihak lain lah yang terlalu kuat. Chuuya benar-benar menyesal.

Di sini, Nakahara Chuuya tidak tahu bahwa perasaannya tadi, terjadi akibat otoritas dewa yang lebih tinggi sedang menekankan akan posisi mereka yang berbeda.

Ogai : "Tidak apa-apa Chuuya, lagipula perbandingannya adalah dewa asli."

Dazai : "Lagipula siput itu hanyalah dewa buatan, jadi apa boleh buat~"

Chuuya : "Apa kau bilang !? Dasar ikan tenggiri !"

Mendengar kata dewa buatan, semua orang dari dunia lain langsung tertegun.

Namun untuk Geto Suguru yang lebih memperdulikan dewa asli di layar, kata dewa buatan tidak terlalu menarik perhatiannya.

Karena mau bagaimanapun, yang palsu tidak akan sebanding dengan yang asli.

Suguru : "Heh...... Dewa....."

Bagi seseorang yang telah menyangkal akan adanya dewa, dan bahkan membencinya, dia tidak tahu perasaan apa yang saat ini sedang ia rasakan.

Apakah itu marah ?

Ataukah itu sedih ?

Mimiko : "Geto-sama ?"

Nanako : "Apakah anda baik-baik saja ?"

Ekspresi Geto Suguru-sama mereka tidak terlihat baik.

Suguru : "Tidak apa-apa...... Hanya..... Aku merasa–"

Meski dia sangat tidak ingin mempercayainya, tapi tekanan dan perasaan bahaya yang kuat bahkan hanya dari balik layar, membuatnya sulit untuk menyangkal hal tersebut.

Jadi ....

Apakah dewa dan yōkai benar-benar ada ?

Jika ia .... Maka ....

Suguru : "Sangat menyebalkan....."

[ Kisa, atau Amanozako, sedang bergerak dengan begitu cepat, hingga gambar di layar menjadi kabur dan agak sulit terlihat.

Sampai di suatu saat akhirnya dia berhenti, dan mulai berjalan biasa seperti orang normal pada umumnya.

Namun hanya beberapa langkah dia berjalan, kakinya tiba-tiba berhenti, dan dia dengan santai melambaikan kipas lipat ditangannya saat sesuatu tiba-tiba melompat kearahnya.

Dan dalam sekejap, seperti slow motion telah diaktifkan, tubuh humanoid dengan kulit berwarna biru dan tanduk yang menonjol di dahinya, secara perlahan tercincang bak bubur daging diatas tanah. ]

Gambar yang begitu besar didepan mata, jernih dan detail tanpa sensor, telah berhasil membuat orang-orang mual parah, namun harga diri dan kebersihan yang harus dijaga membuat mereka tetap berusaha menahannya dengan penuh perjuangan, yang benar-benar sangat luar biasa.

Karena, bahkan para penyihir, polisi, pembunuh dan mafia yang sudah terbiasa dengan adegan kekerasan pun tidak tahan, apalagi mereka orang biasa.

Sungguh sebuah keajaiban tidak ada yang memuntahkan isi perut mereka meski hanya setetes.

[ Setelah membuat banyak orang menderita, wanita itu pun berjalan kembali dengan tujuan yang pasti.

Lalu tersenyum lembut, dan berhenti didepan semak-semak yang cukup lebat, namun masih tidak mampu menyembunyikan rumput bercahaya yang sangat menonjol seperti jempol yang sakit disana.

Amanozako : "Aku hitung sampai tiga, jika kalian tidak segera keluar, aku akan langsung memakanmu~"

Awalnya hanya ingin main-main, tapi siapa sangka, disaat ini dia sebenarnya telah menemukan hidup barunya.

??? : "Tidak apa-apa Yuki, aku yakin Amanozako-sama tidak akan benar-benar memakan ku."

Melihat kepercayaan dirinya, Amanozako menjadi lebih tertarik.

Dia memang meremehkan cara menjadi kuat dengan memakan yōkai, dan anak yōkai itu sepertinya tahu banyak tentang dirinya meski mereka bahkan belum pernah bertemu sebelumnya.

??? : "Nama saya Kusa, saya benar-benar berterimakasih pada anda karena telah membunuh yōkai jahat yang berniat untuk memakan kami."

Yuki : "Saya...... Nama saya Yuki, saya juga sangat berterimakasih pada anda, Amanozako-sama. Terlepas dari apakah anda hanya sekedar iseng atau memang ingin melindungi kami, anda tetap adalah dermawan kami."

Setelah mengajak anak-anak itu mengobrol sebentar, Amanozako mulai merasakan keistimewaan mereka.

Anak-anak ini ....

Amanozako : "Kalian sepertinya tidak takut padaku ? Bahkan kamu yang awalnya khawatir pun menjadi lebih berani....."

Dan mata yang jernih itu ....

Haruskah aku bawa mereka kembali ? ]

Melihat adegan di layar, Nicoline pun teringat kembali pada naskah kejam yang dibuatkan oleh AI sialan untuk latar belakangnya.

Dan jika keluar dari dunia sebelum paling sedikit empat anime diselesaikan itu sangat berbahaya, dia pasti sudah keluar dari dunia itu sejak lama karena saking traumanya dia.

Harus dikatakan, bahwa PTSD telah benar-benar dia dapatkan, dan bahkan sekarang pun, dia masih ingin menghancurkan AI tersebut karena telah membuat banyak naskah yang begitu kejam.

Dia bahkan curiga bahwa AI ini memiliki dendam pribadi padanya, karena jika tidak, kenapa setiap cerita yang dibuatnya begitu dipenuhi darah dan air mata ?

Tapi sayangnya dia tidak punya cukup bukti untuk membuktikan asumsinya ini.


Note : gambar oc diatas ku buat menggunakan aplikasi PixAi, credit Made by @hanay0ri

Note : gambar oc diatas ku buat menggunakan aplikasi PixAi, credit Made by @hanay0ri.

Tapi sebenarnya mata dan alis sudah ku edit sendiri karena hasil asli agak aneh, ya .... Walaupun yang ku edit juga tidak luar biasa bagus, tapi masih lumayan lah ....


Bab sebelumnya 

Daftar bab

Bab berikutnya 

Comments

Popular posts from this blog

24. Hanya Hari-hari Biasa 2

23. Seseorang Yang Bisa Memberikan Rasa Nyaman

01. Detektif Conan