Mulai Menonton Film




Nicoline Celice benar-benar merasa putus asa.

Sebagai putri satu-satunya pemimpin tertinggi badan administrasi ruang dan waktu, dia telah sangat dimanja dan hampir melakukan apa saja tanpa pernah mendapatkan hukuman, karena semanja apapun dia, dia masih tahu untuk tidak melakukan hal yang melanggar hukum, dan selalu selamat dari setiap masalah yang dibuatnya karena kesadaran tersebut.

Namun sayangnya, masalah kali ini berakhir dengan berbeda dari biasanya.

Meski dia sudah mengantisipasi kemungkinan bahwa dia akan ketahuan melanggar hukum untuk pertama kalinya saat bermain menggunakan mesin laboratorium tanpa izin, dia tidak menyangka dia akan mendapatkan hukuman paling memalukan dalam hidup ini.

Dan itu adalah jenis hukuman dimana adegan chunninbyou nya ditonton sebagai film oleh karakter anime kesukaannya.

Nicoline : "Ayah~ tidak bisakah hukumannya diganti ?"

Rollan : "Tidak ada tawar menawar. Ini sudah hukuman paling ringan yang bisa ku berikan !"

Nicoline : "Tapi......"

Rollan : "Jangan mengeluh lagi. Jika itu orang lain, kamu kira hukumannya akan semudah ini ?"

Nicoline : "Tapi, hampir setiap karakter berhasil mendapatkan HE. Bukannya itu bagus ?"

Rollan : "........."

Nicoline : "Tenang saja ayah, aku tidak lupa SOP perusahaan, avatar milikku sudah diisikan kecerdasan buatan, dan kepribadian serta ingatan juga telah ku tanamkan."

Memang, apa yang dilakukan oleh Nicoline, putrinya, sebenarnya tidak ada bedanya dengan pegawai lain di badan administrasi ruang dan waktu, dan mengingat akhir bahagia di dunia itu, dia jelas melakukan prestasi yang sangat luar biasa.

Tapi !

Rollan : "Selain menggunakan alat tanpa izin, kamu juga dengan cerobohnya telah membawa konsep dunia lain ke dunia paralel di sana, yang membuat kesadaran berbagai dunia telah menjadi kacau !"

Nicoline : "I–itu......"

Nico tidak bisa berkutik, lagipula itu memang salahnya karena terobsesi pada genre isekai dan akhirnya mencoba melakukan sesuatu yang baru tanpa mempertimbangkan masa depan.

Rollan : "....... Ah......"

Dibuat menghela nafas oleh keheningan putrinya, Rollan yang sudah tidak tahan pun langsung melemparkan putrinya ke bioskop sebagai tukang pemutar kaset VHS.

Rollan : "Kamu hanya bisa kembali jika semua kaset film telah diputar !"

Dengan kalimat terakhir yang terdengar seperti ancaman itu pun, Nicoline menghilang dari kantor dengan titik-titik cahaya yang masih sedikit tersisa disana.

***

Diruang gelap bioskop, sekelompok orang yang tiba-tiba muncul ditempat itu dan dipaksa untuk duduk di kursinya, mulai berbisik diantara mereka, dan mulai memikirkan berbagai konspirasi atas apa yang sedang terjadi.

Yuji : "Gojo sensei, apakah ini teknik sihir atau sesuatu ?"

Megumi : "Meski kemungkinan besar memang teknik sihir, tapi aku belum pernah mendengar yang semacam ini."

Yaga : "..... Satoru....."

Merasakan kewaspadaan semua orang, Gojo Satoru, yang tidak melihat sedikitpun bahaya disekitar, mencoba menenangkan mereka semua.

Satoru : "Ini hanya bioskop biasa. Tidak ada masalah~"

Dan dengan kalimat singkat itu, semua penyihir yang percaya pada enam mata Gojo Satoru pun langsung merasa lega.

Setelah mencoba untuk bangun dari kursi beberapa kali namun gagal, Dazai yang telah berhenti berjuang pun memutuskan untuk melihat-lihat ke sekitar untuk mengumpulkan informasi, dan segera mengernyitkan kening dengan tidak senang saat orang-orang yang dikenalnya, mulai dari mafia pelabuhan, agen detektif bersenjata, hingga divisi khusus ternyata berada ditempat ini juga.

Saat dia pikir ini sudah cukup buruk, dia justru menemukan tikus yang duduk tidak jauh darinya juga sedang melihat kearahnya.

Dazai : "Apa ini~ ? Tikus itu juga disini. Kupikir tidak akan ada yang bisa menjebak tikus yang bahkan lebih licin dari belut."

Fyodor : "Ha-ha-ha. Bukannya kamu sama saja ? Kenapa kamu tidak menggunakan [Bukan Manusia Lagi] milikmu untuk melepaskan diri, lalu memakai keahlian mu dalam menggunakan lock pick untuk keluar dari sini ?"

Selagi Osamu Dazai dan fyodor dostoevsky bertukar kata dengan senyuman rubah di wajah mereka, Gin yang merasakan banyak sekali orang-orang berbahaya disekitar, dengan tidak nyaman memegang tempat kosong dimana dia bisa menyimpan beretta kesayangannya.

Ran : "Karena ini bioskop, seharusnya kita sedang diminta untuk menonton film, kan ?"

Sonoko : "Ini benar-benar mengasikkan ! Aku tidak menyangka hal-hal supranatural benar-benar akan terjadi pada kita !"

Ran : "Sonoko...... Pelan-pelan....."

Melihat bayi bertopi sedang memperhatikan mereka, Mouri Ran yang malu berusaha mengingatkan temannya.

Reborn : "........."

Tsunayosi : "Reborn ?"

Reborn : "Tidak apa-apa."

Melihat anak berkacamata dengan akting buruk disamping gadis dengan gaya rambut aneh untuk terakhir kalinya, Reborn mengalihkan kembali perhatiannya pada orang-orang yang dikenalnya, alih-alih memuaskan rasa penasarannya pada ketidak konsistenan anak itu yang cukup menarik mintanya.

Reborn : "Meski tidak ada bahaya untuk saat ini, jangan sampai kehilangan kewaspadaan mu. Kalian mengerti !?"

Semua orang di vongola : "Ya !"

Bagaimanapun juga, bisa membawa banyak orang seperti mereka ketempat ini pada saat yang bersamaan dan bahkan menggunakan metode yang tidak diketahui, dia tidak tahu betapa menakutkannya orang dibalik ini.

Disi lain, ditempat yang sama sekali tidak terlihat oleh orang lain, bahkan enam mata sekalipun, Nicoline meneteskan air mata saat memegang kaset VHS ditangannya.

Ini terlalu memalukan, sangat memalukan ....

Dia tidak tahan, tapi dia tidak punya pilihan.

Akhirnya, dengan tekad yang berhasil ia kumpulkan, Nicoline memasukkan kaset VHS ke VCR.

Dan disaat dia pikir dia sudah cukup menyedihkan sekarang, takdir dengan kejam memberitahunya bahwa dia bisa lebih menyedihkan lagi dari ini.

Beberapa tempat duduk yang sebelumnya kosong, tiba-tiba terisi oleh orang baru.

Orang baru yang seharusnya sudah mati di universe itu.

Nicoline : "Kamu pasti bercanda !"

Bahkan orang mati tetap harus menonton sejarah kelamnya ....

Betapa kejam ayah tua itu ....

Ayah yang tidak tahu orang mati ada di bioskop : "........."

***

Geto Suguru pikir dia sudah mati. Tidak, dia yakin dia sudah mati.

Sahabatnya, Gojo Satoru lah yang membunuhnya.

Tapi .... Bagaimana dia bisa menjelaskan bagaimana dia berada ditempat aneh yang dipenuhi orang-orang ini ?

Bahkan teman-teman dan gurunya ....

Mimiko : "Geto-sama !"

Nanako : "Geto-sama..... Hiks..... Benar-benar Geto-sama......"

Bahkan kedua putri angkatnya juga ?

Lalu ....

Yu !?

Haibara Yu !?

Bukannya dia sudah mati ?

Shoko : "...... Suguru..... Haibara juga...."

Melihat teman dan juniornya yang seharusnya sudah mati, kini sedang bernafas dan bergerak tepat didepan matanya, Shoko hampir mengira dia gila.

Menolehkan kepalanya ke teman berambut putih yang telah melepas penutup matanya, dia jelas juga sama terkejutnya dengan dirinya.

Ini nyata ....

Sedangkan untuk Nanami Kento, sejak kemunculan orang-orang batu yang tiba-tiba, seluruh fokusnya hanya tertuju pada teman lama yang sedang tersenyum kepadanya.

Haibara : "Nanami, apa yang sedang terjadi ?"

Nanami : "...... Aku juga tidak tahu."

Saat tangisan dua gadis yang terus terdengar, dua orang disisi lain yang juga melihat temannya bangkit dari kematian, sedang meremas pegangan kursi dengan penuh semangat, hingga retak dan kembali seperti semula di detik berikutnya.

Sedangkan disisi vongola, mereka terlihat begitu tenang meski bos pertama vongola famiglia muncul tepat didepan wajah mereka, yang sangat bertolak belakang dengan suasana haru disekitar.

Saat beberapa diantara mereka mulai merasa canggung karena merasa tidak pada tempatnya, film pun dimulai.


Bab sebelumnya 

Daftar bab 

Bab berikutnya 

Comments

Popular posts from this blog

24. Hanya Hari-hari Biasa 2

23. Seseorang Yang Bisa Memberikan Rasa Nyaman

01. Detektif Conan