Di ruang penuh lembaran kertas dan beragam buku serta berbagai ukuran kuas, berdirilah seorang wanita berambut ungu, dengan kedua tangannya yang sibuk memindahkan setumpuk kertas mantra dengan aroma tinta yang tersebar di seluruh ruangan. Tangan dan kakinya terus bergerak tanpa henti, dan mata yang menyipit terlihat seperti dia marah dan akan meledak kapanpun. "Gojo !" Bentak ku karena marah setelah kesabaran semakin berkurang dari waktu ke waktu. "Ada apa ?" "Hentikan narasi narasi aneh itu !" Menghela nafas berat, aku berusaha menjelaskan dengan sangat baik : "tolong mengertilah, aku butuh ketenangan saat sedang bekerja." Tapi sayangnya putra dewa yang bangga ini tidak peduli pada masalah remeh manusia biasa sepertiku. "Kamu bisa menganggapnya sebagai latihan mempertahankan fokus dan kesabaran." "...... Haruskah aku berterimakasih ?" "Sama-sama. Aku tidak keberatan." Aku keberatan ! "Tidak bisakah kamu berm...
Duduk di ruang kelas, aku merasa seperti telah bergabung menjadi salah satu murid di sekolah ini. Setidaknya, selama yukata yang ku gunakan bukan hanya aku yang memakainya, ini akan jauh lebih baik, karena yukata benar-benar sangat berbeda dengan seragam DK penyihir jujutsu lainnya, meski aku meminta yang polos dan berwarna gelap, itu tidak akan mengubah terlalu banyak. A~ah .... Perbedaan membuatku merasa sangat tersisih dari semua yang ada disini. "Kelas selesai. Sebelum itu, Satoru, kamu memiliki misi di kota Miyawaka, Prefektur Fukuoka, sedangkan Suguru, kamu di Osorezan, Prefektur Aomori. Supervisor tambahan akan mengantarkan kalian seperti biasa. Ingat untuk tidak pergi sendiri menggunakan teknik terkutuk, dan jangan lupakan tirai sebelum menyucikan kutukan itu. Kalian mendengarkan !?" "Hai~ hai~ hai~" (Gojo) "Tenang saja sensei." (Geto) "Un. Kalian benar-benar harus mengingat ini, aku sudah sangat lelah mengingatkan hal yang sama terus menerus...
Saat semua orang fokus pada Masamichi Kisa yang tiba-tiba muncul, layar yang tadinya menjadi gelap, kini menyala kembali dan menunjukkan seorang wanita dewasa seksi yang sangat cantik. Rambutnya yang berwarna putih, terlihat begitu bersih seperti salju pertama di musim dingin, dan matanya yang berwarna merah, seindah mawar yang masih segar. Jika Masamichi Kisa adalah kecantikan yang anggun, tegas, dan dingin seperti bunga di puncak gunung es, maka wanita di layar, adalah kecantikan menggoda yang seperti rubah, lirikan darinya mampu membuat para pria maupun wanita mempercepat detakan jantung mereka. Apalagi ditambah dengan asetnya yang berlebihan, membuat beberapa anak muda yang masih polos itu menjadi malu dan bingung harus melihat kearah mana. [ Rubah putih berlari kearah wanita itu, lalu melompat dengan anggun dan mendarat tepat di pundak si cantik. ??? : "Apa yang kamu lakukan, Ker ?" Rubah putih bernama Ker, yang berarti roh kematian perempuan dalam bahasa Yunani, menjaw...
Comments
Post a Comment