13. Menjadi Lebih Dekat



Setelah Gojo membawa Yuta menemui ku, dia menjadi lebih sering membawa anak itu lagi, entah apa tujuan dan manfaat dari melakukannya, tapi yang pasti .... Mereka mengg-

"Jeng..... Jeng.... Jeng~" Gojo membuat pose tangan terbuka lebar, dan dengan gerakan berlebihan dia berjalan kesamping dan menunjukkan Inuma-

Eh ?

Tunggu dulu ....

Inumaki ?!

"Toge-kun ?!"

Setelah berkali-kali gagal bertemu, aku sebenarnya sudah hampir menyerah untuk mendekatinya lagi.

Namun siapa sangka ....

Aku cabut kembali niatku tadi yang berpikir mereka mengganggu.

"Bahagia ?"

Memandangi wajah menyebalkan dengan seringainya dalam-dalam, aku tidak pernah sebahagia ini saat melihat wajahnya.

"Ya ! Sangat !"

Sedikit ....

Mungkin aku sedikit menyukaimu sekarang.

Lagipula, tidak ada seorang pun yang tetap sama. Apa yang dialami seseorang akan selalu meninggalkan bekas dalam hidupnya.

Siapa yang menyangka, aku yang seorang penjilat wajah akan membenci wajah cantik itu karena beberapa alasan, dan mengubah kembali pendapatku dengan mudah setelahnya.

Benar-benar plin-plan, jika dipikir-pikir lagi.

"Kupikir kamu tidak akan membiarkan Inumaki bertemu dengan ku lagi...."

Aku sangat yakin Gojo tahu, bahwa Inumaki, Maki, dan Panda sudah cukup trauma karena ku.

Meski aku tidak bermaksud begitu, tapi ku akui itu semua memang salahku.

Jadi, bahkan jika Gojo akan menjauhkan mereka dariku, aku tidak memiliki wajah untuk mengkomentari nya.

Tapi, saat ini ....

"Bukannya ada aku ? Kenapa aku harus khawatir ?"

"Kamu tahu bukan itu maksudku."

Namun bocah kemoceng hanya membalas ku dengan seringai yang semakin menyebalkan.

Meski masih sama menyebalkan tidak peduli mau seberapa banyak kamu menonton hal itu, kali ini aku tidak begitu mempermasalahkannya.

"Kamu.... Benar-benar menyia-nyiakan wajahmu. Tapi...."

Meski aku tidak tahu apa alasannya melakukan ini, aku tetap harus berterimakasih padanya.

"Um..... Itu..... Ngomong-ngomong....."

"Ya ? Apa ? Katakan dengan jelas~ Aka-chan~"

Aku merasa lidahku kaku, pupil ku bergetar, dan bibirku sulit digerakkan.

Padahal hanya satu kata saja ....

Kenapa bisa menjadi sesulit ini !?

Menundukkan kepalaku karena malu, aku berkata "..... Terimakasih....." Dengan suara lirih yang hanya sekeras dengungan nyamuk.

Tidak mendapatkan balasan apapun, aku memberanikan diri untuk mendongakkan kepala, dan dikejutkan oleh ekspresi empat orang dan satu panda yang melihatku kembali.

Aku tidak memiliki kesadaran tentang apa yang terjadi.

Sampai aku melihat Gojo mengeluarkan ponselnya, dan mengarahkan kamera belakang ke arahku sebelum suara jepretan yang bertubi-tubi menyadarkan ku kembali.

"Ap– ap– apa!?"

Aku melangkah mendekat untuk mengambil ponsel yang masih terus terarah pada ku. Namun sayangnya, sebelum aku berhasil, Gojo justru meraih pergelangan tanganku dan menarik ku kearahnya untuk ber-selfie.

Melepaskan ku dari pelukannya, aku yang masih tertegun hanya bisa melihatnya menggesek layar handphonenya dengan ekspresi kecewa yang berlebih.

"Ah~ sayang sekali ekspresi tadi tidak bisa disimpan dengan benar~"

"Ka– kamu !!!"

Meski aku tidak bisa melihat ekspresi seperti apa yang ku buat tadi. Tapi, melihat dari bagaimana Gojo bertingkah, itu pasti bukan ekspresi yang indah.

Aku benar-benar ingin mengubur diriku hidup-hidup (?)

(Jika kutukan bisa disebut hidup)

Yang lebih penting dari itu, memangnya wujud kutukan bisa diabadikan dengan kamera ?

"Baiklah. Aku sudah cukup mengganggumu untuk saat ini. Jadi, bagaimana jika sekarang kamu mulai berbicara dengan Toge ?"

Apa maksud mu untuk saat ini !?

Ah .... Tunggu ....

Benar juga, yang paling penting sekarang adalah .... Inumaki ....

Melirik pemuda yang berada ditengah-tengah teman-temannya, aku mengingat kembali tindakan memalukan sebelumnya dan segera berusaha untuk memperbaiki kesalahan tadi dengan menutupinya menggunakan acting wibawa ratuku.

Jika ini adalah game, exp skill perubahan wajah yang lebih cepat dari membalik halaman buku pasti telah +100 sekarang.

"Um..... Toge-kun."

".... Shake (salmon) ?"

"Aku..... Ku ingat, aku belum memperkenalkan diriku sebelumnya bukan ? Jadi biarkan aku memperbaiki kesalahanku sebelumnya."

Mengulurkan tangan kebanggaan ku yang bahkan lebih indah dari model tangan di berbagai media sosial, aku memperkenalkan diri dengan penuh harap dan sedikit rasa malu yang tertahan.

"Namaku Akari. Murasaki kumo no joō Akari (Akari sang ratu laba-laba ungu)."

Tidak puas hanya memperkenalkan nama, aku yang masih ingin terus mencari perhatian pejantan, dengan aktif berusaha mempromosikan diri sendiri.

"Aku tidak memiliki nama keluarga, jadi sangat mudah menambahkannya di masa depan. Lajang, belum pernah berpacaran, tidak ada hobi khusus, tidak memerlukan makanan, mudah dipuaskan, memiliki tubuh yang bagus, sangat cepat belajar, dan......."

Pengenalan diriku terhenti setelah ekspresi wajah mereka semua berubah halus menjadi sesuatu yang sulit di jelaskan.

Apa ?

Ada apa dengan mereka ?

Dan setelah memikirkan lagi ucapanku tadi, hawa panas mulai merembet dari leher hingga naik ke wajahku.

"Tunggu ! Aku bisa jelaskan–"

"Aku mengerti Aka-chan..... Kami mengerti~" tangan yang bahkan lebih indah dari milikku, menepuk bahuku dengan kekuatan sedang dan mengeluarkan perasaan seperti membujuk seorang anak.

"Kamu tidak !"

"Baiklah..... Baiklah..... Kami tidak~"

"Gojo Satoru !!!"

Akhirnya, demi menyelamatkan pejantan murni yang masih dibawah umur, aku dipisahkan lagi dari Inumaki.

"Berlebihan ! Padahal ini baru pengenalan !"

⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘

Malam pun tiba dengan sangat cepat setelahnya, dan itu adalah malam berkabut yang disertai bintang-bintang di langit dengan cahaya bulan jingga yang jatuh di atas dedaunan pohon yang rindang.

Aku yang sedang bersantai diatas pohon, mendongakkan kepala.

Aku melihat bulan purnama yang indah di langit, dan mengalihkan pandanganku ke samping untuk melihat iblis putih yang melayang di dekatku.

Mengingat kejadian tadi siang, aku yang masih menyimpan dendam pun mengatakan "Kamu pasti inkarnasi dari dewa wabah....." Tanpa sadar.

Namun ....

Skill kulit tebal diaktifkan, Gojo Satoru mengubah debuff menjadi buff.

"Wow~ apakah ratu laba-laba bahkan mengakui ku sebagai dewa !?"

"Itu dewa wabah !"

"Dewa wabah juga Dewa~"

Terkadang, aku mulai mempertanyakan apakah keputusanku untuk berteman dengan orang ini adalah hal yang benar untuk dilakukan.

Bahkan manusia yang sama dengannya saja tidak tahan, apalagi aku yang tidak satu ras dengannya.

"Hei~ Aka-chan....."

"Um.... Apa ?"

"Ingin mencoba cara manusia bersenang-senang ?"

Meski ucapannya terdengar agak .... Uh ... Terdengar salah, tapi aku yakin itu hanya karena kepalaku saja yang terlalu kotor, dan aku pun dengan santai bertanya "apa maksudmu ?" Tanpa mempermasalahkannya.

"Meskipun tidak mungkin bagimu untuk pergi ke kota secara langsung, tapi aku bisa menemanimu."

Apakah ini caranya dia menunjukkan penyesalan dan permintaan maaf karena hanya memberikan waktu yang sangat singkat bagiku untuk bertemu dengan Inumaki ?

Atau dia hanya merasa kasihan atas kesialan ku saja ?

"Bagaimana caranya ?"

"Tunggu dan nantikan~ aku akan membuat kejutan~" dia pun meninggalkan ku yang masih memasang ekspresi wajah curiga sendirian.

Dan tidak selang lama kemudian, ternyata itu memang benar-benar berhasil mengejutkanku.

Hutan gelap dan suram telah berubah menjadi seperti festival.

Lampion yang bersinar indah digantung dimana-mana, dan kios-kios kecil yang memajang berbagai jajanan dan mainan menambahkan suasana meriah di tempat ini.

Meski sepi tanpa adanya pengunjung lain selain aku dan Gojo, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa ini adalah festival yang meriah, dan sedikit kekurangan tidak membuatnya menjadi sebuah kegagalan.

"Sangat bersih. Apa kamu memurnikan semua kutukan di tempat ini ?"

"Tentu saja ! Siapa yang mau melakukan festival dengan kutukan jelek bersama mereka ?"

Tunggu sebentar ....

Bukankah sesuatu terasa salah ?

"Gojo, jangan bilang kamu yang melakukan semua ini sendiri ?"

"Bagaimana menurutmu~?"

Dia sangat berusaha merahasiakan ku, dan hanya orang-orang terpilihnya lah yang diberitahu dan dipertemukan dengan ku.

Bahkan Masamichi Yaga saja tidak diberitahu.

Jadi jawaban sebenarnya sudah jelas ....

Hanya saja aku yang terlalu tidak percaya meski hal itu mudah untuk ditebak.

"Entahlah.... Aku terlalu malas menebak~" membalas dengan nada main-main yang sama, Gojo terlihat terkejut sebentar sebelum kembali ke ekspresi default nya "tapi yang pasti, aku sangat menyukainya. Kamu berhasil, Satoru....."

Tiba-tiba, suara dering telepon di kantong celana Gojo terdengar dan berakhir mengganggu suasana bagus yang baru saja dimulai.

Kemudian pria itu mengeluarkan ponselnya dan menjawabnya begitu saja tanpa peduli bahwa aku masih di tempat ini bersamanya.

Mungkin itu bukan sesuatu yang penting ?

"Moshi~ moshi~ Yuta ?" Gojo terhuyung mendekati ku dan menjatuhkan dirinya ke perut laba-laba empuk milikku yang membuatnya memantul seperti itu adalah kasur "begitu~? Um.... Aku akan pergi dan mengantarkan mu ke bandara besok bersama yang lain juga."

Bandara ?

Apakah anak itu akan pergi ?

Jika dipikir-pikir lagi, dia memang sudah banyak berubah dan mungkin sudah saatnya baginya untuk menjalankan misi yang lebih penting.

Tapi .... Kenapa aku merasa seakan baru pergi sebentar dan sudah melewatkan lusinan episode ?

Perasaan macam apa ini !?

"Tenang saja~ umu~ umu~ serahkan saja masalah itu pada guru seksi Gojo Satoru~ !"

Hm ....

"Jangan terlalu banyak berpikir~ kamu hanya perlu memikirkan tentang dirimu sendiri~"

Sekarang aku sangat yakin ada yang salah ....

"Baiklah, sensei masih mempunyai urusan yang belum selesai. Jadi sampai besok lagi okay.....?"

Akhirnya percakapan mereka selesai, dan Gojo yang entah kenapa masih berbaring di perutku tidak kunjung bangun dan pergi.

Aku menggerakkan perutku untuk mengusirnya dan berakhir dengan sebaliknya, dia justru terlihat semakin nyaman seperti bayi yang sedang diayun-ayunkan.

"Hei ! Mau sampai kapan kamu akan terus berada disana !?"

"Eh~ entahlah, aku terlalu lelah setelah mendekorasi semua ini sendiri~"

"......"

Sepotong ingatan muncul di kepalaku setelah mendengar nada yang salah pada kata tertentu darinya.

"Tsk" mendecakkan lidah, aku mengabaikan bayi raksasa itu dan pergi melihat-lihat kios dengan berbagai pemikiran di kepalaku yang berusaha ku sembunyikan.

"Ngomong-ngomong, apakah bocah penakut itu akan pergi ?"

"Ya. Dia sekarang sudah sangat hebat kau tahu~?"

"....... Um.... Aku tahu....."

Hanya sebentar, seperti kedipan mata bagiku, dan anak itu tiba-tiba menjadi jauh lebih kuat ?

Dengan guru seperti Gojo, aku ragu itu terjadi secara alami.

"Kamu terlihat tidak bahagia Aka-chan~"

Berhenti berjalan, aku terdiam beberapa saat dan melanjutkan langkahku menuju kios dengan permen apel yang terlihat merah cerah dari kejauhan.

".... Berhentilah tersenyum jika kamu tidak benar-benar mau. Untuk saat ini, jangan buang-buang energi untuk hal yang tak perlu." Mengambil satu permen yang terlihat lezat, aku memberikannya pada sosok pria yang senyumannya tertahan dengan wajah kaku di belakangku. "Enam matamu menghabiskan sangat banyak energi, jadi pejamkan saja matamu di balik penutup itu, dan habiskan hari ini dengan beristirahat baik-baik. Aku akan mengurusnya."

Dan sekarang, senyuman Gojo Satoru telah benar-benar hilang dari wajah tampan itu.

"Apakah kamu mengasihani ku, Akari ?" Menarik penutup matanya, aku bisa melihat iris mata biru dengan berbagai palet warna biru dikumpulkan menjadi satu yang telah terbuka dari kain hitam itu.

Tidak mengejutkan, Gojo langsung memahami bahwa aku telah menyadari bahwa ada yang salah padanya.

"Aku tidak mengasihani mu. Hanya saja, sesaat.... aku tadi merasakannya, semacam..... Perasaan kesepian. Aku telah mengalami kesepian seperti itu hampir sepanjang hidupku, dan kurasa aku bisa sedikit memahami mu."

Mengulurkan tanganku, aku berusaha menutup matanya yang terbuka tanpa penutup apapun, namun berakhir tertahan oleh Infinity nya.

"Dan disaat seperti itu, yang terbaik adalah mengistirahatkan tubuh, pikiran.... Dan......" aku berhenti cukup lama sampai pada keputusan untuk mengatakannya hingga akhir. "Dan hatimu. Tidak sepertiku, kamu memiliki hati, Satoru. Itu adalah tempat yang paling mudah untuk di kutuk dan mendapatkan kutukan."

Entah dari orang lain atau dirimu sendiri. Hati adalah yang paling rawan dan tempat yang paling memerlukan perlindungan.

Jadi jangan abaikan itu hanya karena kamu pikir kamu baik-baik saja.

"Kalian para penyihir sangat sibuk, kan ? Jadi, jika kamu memiliki waktu luang dan tidak ada siapapun yang bisa menemanimu, kamu bisa pergi ke tempatku. Aku selalu ada waktu."

Atau harus ku katakan, aku memiliki terlalu banyak waktu luang.

"Hahahahahaha......... Kamu menarik sekali Akari......" Gojo mengambil tangan ku yang masih tertahan di atas matanya karena infinity, dan kembali melihatku dengan mata biru yang seperti bisa menembus mu "hati-hati aku mengutuk mu~"

Malam itu, seperti saranku, Gojo beristirahat dengan benar, tapi tentu saja itu dilakukan setelah kami menghilangkan barang bukti (tempat festival), dan dia membuat pengaturan agar aku dapat mengambil alih misinya untuk memurnikan kutukan atas namanya.

Beristirahat sebentar dan mengintip ke belakang punggungku, aku mendesah tak berdaya.

Melihat Gojo yang secara kasat mata terlihat baik-baik saja, siap sangka bahwa kondisi mentalnya sudah sangat buruk ?

Kelelahan, kemarahan, kesedihan, kekecewaan, dan keengganan ....

Enam mata majemuk milikku bisa melihat semua emosi besar yang tertahan darinya.

Sigh~

Aku menghela nafas untuk yang kedua kalinya hari ini ....

Menutup enam mataku, aku hanya menyisakan dua mata manusia dan membuka kunci ponsel Gojo yang memiliki wallpaper kikufuku mochi.

Lalu ... Betapa terkejutnya aku, aku .... Yang baru saja selesai memurnikan kutukan kelas satu untuk yang ke lima kalinya, sudah mendapatkan pesan tambahan yang menginformasikan misi baru.

Kamu pasti bercanda .... ....

Merasakan intensitas pekerjaan ini ....

Apakah mereka kira Gojo Satoru sudah bukan lagi manusia ?

⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘Jangan lupa berikan komentarmu, dan sampai jumpa di chapter berikutnya

⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘
Jangan lupa berikan komentarmu, dan sampai jumpa di chapter berikutnya.
⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘⫘
█║▌│█│║▌║││█║▌║▌║

Bab sebelumnya

Daftar bab

Bab berikutnya

Comments

Popular posts from this blog

24. Hanya Hari-hari Biasa 2

23. Seseorang Yang Bisa Memberikan Rasa Nyaman

01. Detektif Conan