07. Detektif Conan




[ Dahulu kala, umat manusia hidup dalam harmoni dengan ras-ras kuat yang menggunakan kekuatan misterius yang tak terbayangkan, dan Ophelia Delarosa, penyihir terbaik di antara manusia, berdiri sebagai mercusuar persatuan, yang sering kali berusaha menjembatani jurang antara rasnya dan makhluk-makhluk yang ajaib diluar sana.

Namun, kekacauan pun terjadi. Monster-monster yang sebelumnya tersegel, kini muncul dan membuat kekacauan di dunia lagi.

Dan setelah diselidiki lebih lanjut, alasan segel itu rusak adalah karena luapan energi magis dari berbagai planet terlihat besar.

Akhirnya, Di bawah pengaruhnya, sebuah kesepakatan pun terbentuk. Ras-ras unggul turun ke planet utama yang diberi nama the supreme realm, yang dikenal karena bentang alamnya yang berbahaya dan sihir yang tak terkendali, untuk menciptakan tempat kekuatan untuk menahan kekuatan utama kegelapan yang mengerikan.

Tentu saja beberapa diantaranya tidak menyetujui hal tersebut pada awalnya, namun setelah berbagai bujukan, para ras unggul pun meninggalkan planet yang kini hanya diisi oleh manusia, dengan perjanjian bahwa mereka akan menjaga segel yang berada di planet mereka dari para pelayan-pelayan dewa jahat yang mengintai, dan jika mereka tidak mampu, mereka diwajibkan untuk meminta bantuan pada ras unggul.

Namun waktu adalah majikan yang kejam, dan seiring berlalunya generasi, kenangan akan perjanjian kuno itu memudar menjadi debu.

Manusia menjadi puas diri, kota-kota mereka yang ramai menjulang ke langit sementara bisikan-bisikan masa lalu yang menghantui, bahkan segel yang dulunya merupakan benteng melawan teror, hampir terlupakan.

Taluna : "Begitulah..... Masih ada pertanyaan ?" ]

Dazai : "Menurut Kisa-chan–"

Kunikida : "Kamu bahkan tidak terlalu mengenalnya, bagaimana bisa kamu memanggilnya dengan cara yang begitu akrab seperti itu !?"

Ranpo : "Dazai sedang serius, Kunikida."

Kunikida : "Ah.... Maaf."

Merasa tidak akan ada lagi gangguan, Dazai melanjutkan ucapannya yang telah disela sebelumnya.

Dazai : "Monster bernama Mi-Go adalah spesies alien, dan merupakan ras yang maju secara ilmiah serta teknologi, dan pengetahuan ini secara otomatis didapatkan oleh Kisa-chan saat dia secara sah masuk ke jajaran Dewa dan Dewi, yang merupakan posisi yang seharusnya tertinggi di sana."

Dazai : "Kisa-chan juga dapat pergi ke dunia atau planet lain, yang semakin menegaskan bahwa dunia lain memang benar adanya,

Bagaimanapun, meski mereka sudah berspekulasi bahwa orang-orang di dalam bioskop ini adalah orang dari dunia atau dimensi yang berbeda, namun itu tidak secara gamblang diberitahukan oleh entitas yang menjebak mereka untuk menonton film ini sekarang.

Lagipula, masih ada kemungkinan lain seperti waktu atau era yang berbeda.

Meski hal ini bisa diketahui hanya dengan saling bertukar informasi, namun film di layar muncul disaat yang tepat, dan terlihat lebih bisa diandalkan hingga bertanya pun sempat diabaikan untuk sementara waktu.

Dazai : "Dan wanita penyihir Ophelia serta gadis elf itu yang jelas berasal dari sistem yang berbeda dengan dua dunia sebelumnya, memiliki satu hal yang sama. MI-GO."

Dazai merangkum semua informasi yang didapatkannya, dan orang-orang pintar disekitar bisa langsung tahu apa yang ingin dia sampaikan.

Ranpo : "Kamu curiga."

Dazai : "Ya."

Ranpo : "Mungkinkah menurutmu itu benar ?"

Dazai : "Mungkin..... Tapi kita masih harus melihat lebih banyak film untuk memastikan."

Merasa tidak bisa mengikuti arah pembicaraan dua orang pintar di kelompok, Nakajima Atsushi bertanya dengan ragu-ragu.

Atsushi : "Ini...... Apa yang sebenarnya sedang kalian bicarakan ?"

Tapi harimau putih yang malang tetap berakhir dengan diabaikan.

Satoru : "Itu sebenarnya memang mungkin. Bagaimana menurutmu Kisa-chan ?"

Kisa : "Terlalu berbahaya. Jika bisa, lebih baik dihindari saja."

Satoru : "Eh~ kenapa kamu jadi penakut begitu ?"

Kisa : "Tidak perlu berpura-pura, aku tahu kamu juga sangat mewaspadainya."

Bahkan penyihir terkuat dan Dewi pun berhati-hati, Conan yang melihat dunianya sedang diserang, semakin pusing dan khawatir.

Masa depan dunia ....

Masa depan dunia mereka ....

Apakah masih ada harapan pada akhirnya ?

[ Jinpei : "Ophelia Delarosa yang sebelumnya kamu ceritakan, apakah dia juga ada di bumi, sekarang ?"

Taluna : "Seharusnya. Tapi ku sarankan untuk tidak berharap terlalu banyak darinya."

Jinpei : "Kenapa ? Bukankah dia adalah pahlawan menurut ceritamu barusan ?"

Elf itu merasa geli dan tidak menyembunyikan tawanya samasekali.

Keringat dingin membasahi punggung Matsuda Jinpei.

Apakah dia salah ?

Jika sosok semacam itu saja tidak bisa dijadikan harapan, apakah masih ada kemungkinan bagi bumi ini untuk memiliki masa depan ? ]

Hebatnya, seperti hal yang menular, keringat dingin juga mulai membasahi punggung orang-orang dari dunia Conan.

Tidak peduli dari pihak mana mereka, baik ataupun buruk, mereka marah dan sedih saat menyadari bahwa keselamatan mereka ternyata bergantung pada tali tipis yang tidak bisa diharapkan ini.

[ Taluna : "Itu karena dia sudah hidup terlalu lama bersama para ras ber afinitas gelap, yang membuatnya mulai terbawa oleh kebiasaan buruk mereka."

Jinpei : "Kenapa dia harus berinteraksi dengan ras-ras yang seperti itu ?"

Taluna : "Keseimbangan. Dia akan menjaga keseimbangan di sisi gelap, sedangkan aku bertugas untuk menjaga keseimbangan di bagian terang. Ini adalah hal yang sudah disepakati oleh semua ras, karena aku dan Ophelia lah yang paling dipercayai oleh mereka sebagai pihak netral."

Jinpei : "Meski kamu memiliki ras mu sendiri ?"

Taluna mengingat kembali saat dimana dia membuat keputusan untuk terlepas dari klan dan ras nya demi berpetualang dengan sahabatnya.

Saat itu, sungguh penuh dengan kenangan indah ....

Tapi sekarang, sangat sulit bagi mereka bahkan hanya untuk sekedar bertemu dan saling menyapa.

Taluna : "Karena ras, tidak lagi mengikatku."

Mendapatkan jawaban yang ambigu, Matsuda Jinpei mengira bahwa ras elf telah punah, hingga hanya menyisakan gadis ini seorang diri, dan rasa kasihan serta simpati pun muncul karenanya.

Taluna yang tidak mengerti mengapa dia tiba-tiba dikasihani : "......."

Jinpei : "Hm......"

Taluna : "Apa apa ?"

Jinpei : "Aku sudah menghubungi rekan polisiku untuk pergi ke tempat ini, tapi mereka masih belum juga datang. Ini aneh."

Meski petugas polisi di negara mereka bukanlah yang tercepat, namun ini jelas terlalu lambat.

Apakah terjadi sesuatu ?

Taluna : "Mungkin..... Hm !?"

Merasakan hawa gelap menjijikan yang dapat membuatmu mual bahkan dari kejauhan, Taluna mengabaikan pria kebingungan di dekatnya dan langsung berlari menuju kota.

Sesuatu .... Sesuatu akan segera datang !

Matsuda Jinpei yang ditinggalkan : "Hei ! Tunggu aku !"

Mengejar sang elf yang berlari begitu cepat, Matsuda Jinpei yang merupakan manusia bisa akhirnya tertinggal dibelakang, namun dia tidak menyerah dan semakin mempercepat langkahnya, sampai–

Benda raksasa tak dikenal menimpah gedung tinggal hingga menghancurkannya.

Getaran di tanah yang seperti gempa, membuatnya goyah untuk beberapa saat

Jinpei : "Apa yang....."

Tak lama kemudian, beberapa monster muncul, dan teriakan permintaan tolong dari banyak sekali orang bermunculan di berbagai tempat.

Menghela nafas, dia akhirnya memutuskan untuk berhenti mengejar Taluna dan membantu sebanyak mungkin orang-orang di sekitarnya.

Meski monster itu hampir mirip dengan monster sebelumnya, namun dia yang sudah tahu kelemahannya mengambil bensin dan korek api dari toko terdekat dan mulai membasmi satu persatu monster ini, dan orang-orang yang melihat bahwa api adalah kelemahan mereka, mulai menjarah bensin dan apapun yang bisa menghasilkan api di toko-toko terdekat.

Meski kerusuhan semakin menjadi-jadi, namun dengan begini, lebih banyak orang yang bisa selamat karena alat yang mereka curi. ]

Kogoro : "....... Rasanya seperti menonton film bertema apocalypse."

Sonoko : "Rasanya aku ingin membeli banyak senjata yang bisa menghasilkan api. Tapi....."

Melihat ke sisi polisi, Sonoko mendesah sedih dan menggelengkan kepala dengan menyesal.

Sonoko : "Di Jepang..... Senjata semacam itu pasti ilegal kan ?"

Ekspresi tegas dan ketidak setujuan mereka seperti mengatakan pada gadis itu untuk tidak coba-coba melanggar hukum.

Tapi pihak hitam jelas tidak peduli pada ancaman dan kecaman para polisi.

Tapi .... Setelah kembali, aku akan pastikan menyimpan sebanyak-banyaknya bom molotov dan flamethrower, pikir Gin yang sudah mulai merencanakan berbagai kemungkinan dimasa depan.

Entah apakah hal di layar nyata atau tidak, bersiap-siap menghadapi hal yang tidak diketahui, jelas lebih baik daripada tidak samasekali.

Entah apakah hal di layar nyata atau tidak, bersiap-siap menghadapi hal yang tidak diketahui, jelas lebih baik daripada tidak samasekali

Bab sebelumnya

Daftar bab

Bab berikutnya

Comments

Popular posts from this blog

24. Hanya Hari-hari Biasa 2

23. Seseorang Yang Bisa Memberikan Rasa Nyaman

01. Detektif Conan