34. Kekacauan
Sesaat setelah sistem mengejar Tia.
Sistem merasakan ledakan energi yang besar dari arah berlawanan.
Ledakan energi itu sangat mirip dengan miliknya, sampai-sampai dia curiga bahwa sedang terjadi malfungsi pada programnya.
Dan yang lebih mengkhawatirkan adalah, saat dia berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi, hanya ada tulisan EROR di mana-mana.
[Apa lagi ini ?!]
Diwaktu yang bersamaan, Adelia yang terbang di langit dengan awan putih dibawah kakinya, sedang menghancurkan portal dimensi yang menghubungkan ruang sistem dengan dunia anime.
"Kuharap cara ini benar-benar berhasil....."
Memasang lapisan pelindung anti lacak, Adelia kembali ke rumah untuk memeriksa hasilnya, dan pemandangan dari kucing hitam yang dipenuhi luka terpampang jelas didepan matanya.
Merasa marah, khawatir dan sedih, dia bergegas untuk berteleportasi ke tempat terdekat dimana Tia berada.
Meski sudah menggunakan kecepatan tercepatnya, namun sayangnya–
"Hanya makhluk yang tidak berguna."
Dia masih terlambat.
Seseorang datang lebih cepat.
***
Di hutan sekeliling desa yang terbakar, para shinobi, root, dan anbu berinisiatif untuk datang mengamati, memadamkan api, dan berjaga-jaga dari musuh yang tidak diketahui.
Menilai dari tempat pertarungan yang sengit, hingga suara ledakan yang dahsyat, sampai tim pendeteksi yang bahkan tidak mampu mendeteksi penyusup yang melewati batas tak terlihat di desa Konoha melalui sistem penginderaan otomatis, para shinobi di desa Konoha sudah memiliki gelombang besar di hati mereka.
Saat musuh ditemukan, tim sensor di desa mereka akan menggunakan ninjutsu tipe penghalang untuk menjebak musuh mana pun, tapi kekacauan ini membuktikan bahwa ada musuh kuat yang mampu menyelinap tanpa mereka sadari.
"Ini benar-benar sangat buruk."
Inuzuka Tsume mencium jenis bau yang belum pernah dia temui sebelumnya, dan instingnya memberitahu dia bahwa itu bukanlah makhluk yang bisa untuk sembarangan dihadapi. Perasaan itu mengingatkannya pada wanita rubah tertentu.
"Mungkinkah ada lagi yang seperti wanita itu ?"
Tiba-tiba, suara aneh seperti berbagai jenis suara yang tercampur menjadi satu terdengar jelas dan keras. Dibarengi dengan membekunya awan putih diatas langit yang sebelumnya bergerak normal, dan tampak pemandangan langit yang indah ditumpangkan oleh kotak-kotak berbagai warna yang berkedip-kedip menunjukkan kekacauan.
Segera, semua shinobi di luar bergegas kembali untuk bersiap bertarung.
***
Seluruh dunia kacau, dan kegaduhan terjadi diberbagai tempat karena rasa takut akan ketidak tahuan. Bahkan tidak terkecuali bagi kota bawah tanah di uzu no kuni, mereka semua merasakan sesuatu yang salah dan semua orang keluar sambil menengadahkan kepala untuk melihat langit yang telah berubah.
"Aku harap, aku melakukan hal yang benar."
Jiyuu sebagai satu-satunya yang tersisa di dalam kota, dengan lembut memegang tangan Hae-In yang masih tergeletak tidak sadar di futon nya.
Adelia mengingat kembali pembicaraannya dengan Tia, yang juga merupakan asal mula inspirasi perubahan mendadak dari rencana yang digunakan Adel untuk men-distract sistem yang sebelumnya masih akan mengejar rekannya.
Kilas balik terjadi, dimulai dari beberapa waktu sebelumnya disaat setelah Tia secara resmi telah menjadi asisten Adelia, yang hampir setara dengan kontrak jiwa.
"Tia, apa yang akan terjadi pada orang-orang di dunia ini jika dunia menjadi tidak stabil ?"
Telinga kucing hitam terus berkedut, dan ekor yang fleksibel bergerak naik turun saat melihat ekspresi tidak nyaman wanita didepannya.
"Kenapa kamu tiba-tiba bertanya hal semacam itu padaku ?"
"Aku hanya ingin tahu."
Meski ekspresi wajah dan bahasa tubuh Adel terlihat normal, justru karena hal yang sangat normal tanpa celah itulah yang telah menunjukkan bahwa dia tidak mengatakan hal yang sebenarnya.
"Yang terburuk, banyak makhluk mau apapun jenis dan asalnya akan melakukan lintas dimensi ke tempat lain yang tujuannya tidak pasti."
"Begitu..... Pasti akan menjadi sangat kacau."
"Um. Memang."
Tidak apa-apa jika dia tidak mengatakannya, tetapi ketika dia menyetujui hal itu begitu saja, Adelia semakin benar-benar tidak percaya diri untuk memberikan pulau apung pada Uchiha.
"Jadi..... Apakah setelah itu sistem akan menghancurkan tempat ini jika sampai kacau ?"
"Hah.....?!"
Tia yang tersadar kembali setelah tercengang selama beberapa saat, memutar matanya.
"Tidak~ tidak~ apa kamu kira sistem sangat maha kuasa ?
"Lalu ?"
Seakan teringat sesuatu yang buruk, Tia menghela nafas dan memalingkan kepala kearah jendela seperti memandang sesuatu yang sangat jauh sekali.
"Sistem hanya bisa membuang dan menyegel dunia alternatif ini di dump dimensions."
"Pembuangan sampah ?!"
Informasi baru, langsung mengejutkan Adelia yang selalu mempertahankan ekspresi 'aku dalam kondisi normal' diwajahnya, dan topeng indah pun retak.
Dengan lembut dia menutup matanya, dan tangannya yang ramping terulur untuk mencubit pangkal hidungnya yang terpahat dengan indah, terlihat tampak sangat lelah.
Mendengar dari namanya, dia bisa sedikit menebak apa maksud dari tempat sampah itu.
"Ya. Meski dengan dibuang di tempat pembuangan sampah, sistem sama dengan melepaskan tanggung jawabnya, dan dia akan kehilangan pengaruhnya pada dunia apapun yang ada di dalamnya. Namun, sebagai gantinya para penjahat kuat dari dunia alternatif lainnya bisa saja ikut terpanggil ke dunia ini dan semakin memperburuk keadaan."
Kembali ke waktu saat ini.
Mengesampingkan bagian minus dari rencana itu, Adelia sudah mempersiapkan diri untuk secara habis-habisan mengeluarkan semua kemampuan dan item yang dia punya.
Bagaimanapun juga, Adelia tidak bodoh.
Dia tahu bahwa kotak sampah berarti adalah kekacauan, dan bebas melakukan apapun berarti tidak ada aturan.
Meski dunia shinobi di anime Naruto sudah cukup kacau, setidaknya masih ada aturan berlaku yang disepakati bersama (moral dan etika) untuk menjaga dunia tidak menjadi semakin berantakan lebih dari yang seharusnya.
Tapi, meskipun dia sudah mengetahui hal negatif apa yang mungkin akan terjadi, dia tetap melakukannya.
"Setidaknya, tanpa sistem aku bisa mengeluarkan semua yang ku punya tanpa takut."
Dia tidak mau memerankan sosok pahlawan yang menyelamatkan semua orang, atau menjadi juru selamat dengan memikirkan masa depan dunia.
Dia hanya ingin menjaga seperlunya, anak-anak miliknya yang memerlukan bantuan.
Bukannya dia tidak peduli lagi pada orang-orang yang hidup di dunia ini, hanya saja ....
"Aku sudah tidak naif lagi."
Dia pikir dia mampu melakukannya, tapi setelah kedatangan Tia, dia baru menyadari betapa kekanak-kanakan nya apa yang dia harapkan.
Seperti cita-cita seorang anak yang belum dewasa, betapa indahnya pahlawan idealis yang menyelamatkan dunia. Begitu heroik dan ingin menjadi dirinya.
Namun pada akhirnya, hal yang terlalu indah hanya bisa ada dalam cerita.
"Maaf....."
Pada saat yang sama, dengan sangat tepat waktu, Hae-In membuka matanya bertepatan dengan Jiyuu yang sedang meminta maaf padanya.
"...... Aku tidak menyangka kamu benar-benar melakukannya."
"Kamu–"
Tanpa Adel sadari, Tia sudah tahu pertimbangan dan pertentangan batin yang terjadi pada rekannya dari jauh-jauh hari sebelumnya.
Terus mengundur-undur hingga dia pikir rencana itu tidak akan pernah digunakan pada akhirnya, tapi–
"Kenapa ? Aku kira kamu tidak akan pernah memakai rencana yang begitu putus asa ini."
Adelia sangat peka terhadap emosi orang lain, dan tentu saja dia bisa merasakan kebahagiaan disertai keragu-raguan dari temannya.
"Sudah jelas kan, ini semua karena kalian. Keluargaku !"
"Ku pikir kamu tidak ingin dunia ini menjadi kacau."
"Keluargaku..... Lebih penting dari dunia. Apa gunanya dunia jika aku kehilangan orang-orang yang berharga bagiku. Setidaknya, dengan cara ini aku masih bisa menggunakan semua kekuatanku untuk melindungi kamu dan anak-anak tanpa terjerat oleh sistem dunia atau apapun itu !"
Tanpa kerabat, dia tidak tahu harus berbuat apa ketika sendiri. Perasaan bahwa dunia ini besar, tetapi tidak ada rumah untuknya kembali, sangat menyayat hati.
Dia tidak ingin merasakannya lagi.
Di Rumah yang kosong dan sunyi, bangun dan tidur sepanjang waktu tanpa ada satupun orang yang bisa menemani.
"Sekarang, aku pikir menjadi egois tidak seburuk itu."
Dia sudah merencanakan tentang bagaimana cara membawa Tia dan anak-anak untuk melarikan diri jikalau sesuatu yang buruk dan tidak bisa lagi ditangani sampai terjadi.
Bukankah kejam meninggalkan dunia yang telah kau kacau kan dan hanya menyelamatkan orang-orang mu saja ?
Tentu saja ....
Tapi mau bagaimana lagi.
"Tia, kamu pernah mengatakannya. Tidak berguna kebaikan tanpa kekuatan. Sekarang aku benar-benar ingin menggantikan posisi sistem dunia."
Maka dengan begitu dia bisa melindungi semuanya.
Keluarga, mortalitas, ideologi, dan segalanya.
Tapi ....
Apakah tanggung jawab besar dari kedudukan yang tinggi mudah untuk dilakukan ?
╔═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╗
✧*。 see you later 。*✧
╚═════ ⊹⊱✫⊰⊹ ═════╝
Author note : wawawawa...... Ceritanya semakin kacau.
Oc ku tiba-tiba punya tanda-tanda akan menghitam !
Aku bingung gimana cara menyelamatkannya ...
Maaf karena kemampuan pengembangan karakter yang ku buat tidak terlalu bagus.
Comments
Post a Comment