RITN Chapter 10
(3 hari kemudian)
Aku sudah lama menunggu hari ini. Akhirnya hari dimana aku akan pergi lagi ke desa .... desa apapun itu namanya, aku lupa bahkan setelah diberi tahu.
Hari ini aku menggunakan yukata pendek yang telah aku jahit sendiri, yang memiliki ruffle cantik di beberapa tempat untuk mempermanis.
Aku pergi dengan memakai topeng rubah ku yang telah ku cat biru agar senada dengan yukata ku.
Memakai topeng ternyata tidak terlalu aneh bagi shinobi, beberapa diantara mereka lebih menyukai topeng oni yang terkesan mengeluarkan aura yang mengintimidasi.
Jadi tidak terlalu mengejutkan tentang aku yang memakai topeng ini, hanya saja topeng rubah imut dan tubuh kecil mungil membuatku terlihat sangat mudah diintimidasi. Alhasil beberapa shinobi bodoh mencoba bermain dengan ku, yang tentu saja akan aku ladeni.
"Huff..... sigh~ banyak sekali orang bodoh."
Sialnya sekuat apapun aku, tidak bisa mengubah kenyataan bahwa aku masihlah anak-anak. Aku berani mengatakan bahwa aku kuat, tapi jika terus menerus bertarung, aku juga akan merasa kelelahan.
"huff...... Puff..... Huff..... Puff....." aku bersembunyi dengan terengah-engah karena kelelahan.
"Shit..... saat aku sudah dewasa nanti, akan ku pastikan untuk memukul bokong mereka semua hingga rata!!"
Kenapa ini tidak semudah seperti saat pertamakali aku pergi !?
"Hey Ojousan, aku tidak peduli jika kamu ingin bersembunyi di tempat ini juga, tapi tolong cobalah untuk tidak bersuara sebisa mungkin."
"GYAH!!!!"
Aku terkejut dengan orang yang tiba-tiba muncul entah dari mana.
Iris mata putihnya hampir membuatku pingsan, ku pikir dia yūrei.
Tunggu !!
Iris mata putih .... .... buta ?
Bukan .... dia .... hyūga ?
"Bukankah saya sudah berkata untuk tenang, Ojousan !?" Dengan suara berbisik anak laki-laki itu memarahiku.
"Gomen'nasai....., tunggu!! kamu terluka!!"
"Ya..... lagipula ini kesalahan ku juga, karena pergi tanpa izin dan berakhir bertemu musuh."
"Kamu tidak takut aku juga musuh mu? Kamu santai sekali....."
"Kamu tidak terlihat berbahaya."
"Maaf karena terlihat lemah dan mudah diintimidasi !!"
"Bukan itu maksudku, kamu.... itu..... perempuan."
"Apakah dunia ini memiliki dendam dengan wanita !? Kenapa wanita selalu mendapatkan perlakuan yang berbeda dari para pria !!?"
"Uh..... aku menyesal."
"Sudahlah, tidak masalah. Suatu saat nanti aku akan tunjukkan bahwa wanita itu bisa setara dengan pria."
Sekarang bertambah lagi alasanku untuk menjadi semakin kuat, jika aku kuat mungkin saja perlakuan pada wanita akan berubah.
Aku ingin wanita tidak lagi dianggap sebagai makhluk yang lemah !
"Oh ngomong-ngomong kamu terluka, mau ku obati ?"
"Kamu tidak terlihat membawa obat."
"Aku memang tidak bawa, tapi aku bisa mengobati luka dengan jutsu ku."
"Jutsu yang dapat mengobati luka !?"
Ya ... normal baginya untuk terkejut. Bagaimanapun jutsu medis belum ditemukan dan aku adalah yang pertama menggunakannya.
"Ya, sekarang diam dan biarkan aku berkonsentrasi."
"Ah..... baik."
Tidak butuh waktu lama aku sudah menghentikan pendarahannya, dan juga mempercepat regenerasi luka yang bisa dilihat dengan mata telanjang. Dalam kurun waktu 30 menit, kini aku sudah mampu mengobati luka tusuk yang lumayan dalam.
Semua usahaku terbayarkan, dan ini mungkin debut pertamaku sebagai Iryō-nin.
Selamat tuan- ah .... siapa lagi namanya ?
Kini anda telah menyaksikan dan menjadi saksi terciptanya sejarah dari perkembangan medis di dunia ini.
"Hebat sekali ... bagaimana ini bisa terjadi !?"
"Tentu saja hebat. Aku sudah berjuang dengan keras (memakan banyak ikan) demi jutsu ini. Tapi soal jutsu ini, maaf aku tidak bisa memberitahu mu lebih banyak."
"Ah...... aku mengerti, itu jelas jutsu yang sangat berharga dan langka. Normal untuk tidak membicarakannya."
"Baguslah jika kamu mengerti."
"Benar, maaf karena tidak mengenalkan diri sebelumnya. Namaku Hyūga Hiroshi."
"Kamu ! Bagaimana bisa kamu dengan mudah mengatakan nama klan mu !?"
Aku menunjuk ke wajahnya. Aku tahu betapa tidak sopan nya melakukan itu, tapi apa boleh buat, aku terlalu terkejut.
"Soalnya kamu baru saja membantu ku, dan ku rasa kamu bukanlah musuh. Bahkan jika aku tidak mengatakan bahwa aku seorang hyūga, mataku pasti sudah menjelaskan identitas ku, jadi untuk apa lagi aku berbohong ?"
Tidak merasa tersinggung dengan kelakuan ku barusan, dia menjawab dengan santai tanpa rasa kesal.
"Meskipun itu benar.... tapi.... ah... sudahlah, namaku Yukiko."
"Ku tebak, itu bukan nama asli mu ?"
"Sudah jelas kan ? Mana mungkin aku akan dengan mudah mengatakan nama asliku."
"Kamu tidak perlu terlalu berhati-hati."
"Kehati-hatian ini yang telah membuatku berumur panjang."
Meski alasan terbesarnya aku takut ketahuan oleh keluarga ku. Tapi mari kita bertindak seperti orang teliti yang waspada pada sekitar.
"Kamu menyumpahi ku berumur pendek ?"
Kenapa dia bisa berfikir sampai ke arah situ ?
"Aku tidak pernah mengatakan itu, kamu sendiri yang merasa."
"Ugh....."
Selanjutnya Hiroshi terus menerus berusaha mengobrol dengan ku. Setelah diperhatikan dia terlihat sangat senang hanya dengan obrolan normal.
Meski aku tahu aku cantik, tapi mengingat bahwa sekarang aku menggunakan topeng, tidak mungkin dia tahu. Jadi satu-satunya kemungkinan adalah-
"Hiro-san, kamu..... tidakkah kamu terlalu bersemangat ?"
"Tapi.... aku... ini pertama kalinya aku berbicara dengan seseorang yang tidak terlalu menghormati ku."
"Tapi aku cukup yakin aku cukup menghormati mu, jika tidak, aku pasti sudah mengeluarkan deretan kosa kata sumpah serapah ku yang bervariasi."
"Bukan ! Bukan itu yang ku maksud...... yang ingin ku katan adalah, kamu memperlakukan ku seperti orang normal, jadi aku senang."
Jadi .... seperti dugaan ku, dia kesepian.
Tapi, hm .... .... agaknya hal ini cukup akrab, dimana aku pernah mendengarnya ?
Sudahlah, masa bodo dengan sesuatu yang tidak bisa ku ingat.
"Aku tahu ini mungkin tidak sopan, tapi .... apakah kamu memiliki teman ?"
"Itu...... .... .... tidak."
Kya~ wajahnya yang sedih dan murung terlihat imut.
Omo~ omo~ hati bibi tidak tahan.
"Jadi.... mau berteman dengan ku ?"
"Bisakah ? Kamu mau ?"
Lagipula klan Hyūga dan Senju tidak bermusuhan, jadi sebenarnya ini jauh lebih mungkin dilakukan daripada berteman dengan klan Uchiha.
"Tentu~ kenapa tidak ?"
"Aku senang...... terimakasih Yukiko-san !"
Aku memperhatikan betapa bahagianya Hiroshi hanya dengan hal sepele semacam itu. Tapi, kupikir ini bukan hal yang aneh jika mengingat klan Hyūga yang sifat kebangsawanannya sangat tinggi.
Klan Senju juga masih bangsawan, walaupun tidak sekomprehensif Hyūga. Pasti sangat jarang anak-anak yang masih menggemaskan seperti Hiroshi.
Sudah kuduga anak-anak memang yang terbaik !!!
"Um..... Yukiko-san....."
"Tidak perlu menggunakan 'san', gunakan saja 'chan' jika kamu mau."
"Kalau begitu, Yukiko-chan."
"Ya~ ngomong-ngomong tadi kamu mau mengatakan apa ?"
"Itu, aku senang memiliki teman, tapi aku tidak tahu bagaimana cara menghubungimu saat kita berpisah nanti."
Heh .... .... benar juga, bagaimana bisa aku tidak terpikirkan hal yang sepenting itu.
"Apa kamu tahu desa di dekat sini ?"
"Ia, ada apa dengan desa itu ?"
"Kamu bisa datang setiap hari kamis pada waktu siang hari di tempat kedai keluarga Mori. Aku akan datang untuk minum teh dan mengobrol dengan mu disana."
"Baik !!"
Melihat wajahnya yang tampan tersenyum dengan begitu manis, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memerah.
Sepertinya tidak hanya klan Uchiha yang seharusnya terkenal dengan ketampanannya, Hyūga seharusnya juga masuk ke dalam daftar list pria tampan itu. Maksudku lihat saja, dengan wajah tampannya, dia bisa langsung debut sebagai artis tanpa perlu bersusah payah.
"Jadi aku akan permisi dulu. Ada urusan yang belum selesai."
Aku hampir saja lupa dengan tujuan awal ku !
"Baiklah !!"
Sebelum pergi, aku teringat untuk memberikan saran yang tulus, karena melihat betapa polosnya anak ini.
"Ngomong-ngomong Hiro-kun, ada baiknya kamu sedikit lebih waspada pada orang-orang yang tidak kamu kenal, untuk berjaga-jaga."
Akan buruk jika dia sampai terluka atau dibohongi oleh orang jahat !
"Hahahahaha...... kamu sangat lucu Yukiko-chan. Aku sangat berhati-hati loh pada mu."
"Apa !? Tapi....."
"Aku punya insting yang bagus dan mata yang baik dalam menilai seseorang. Kamu tidak mengeluarkan sedikitpun gerakan mencurigakan atau aura yang berbahaya, jadi aku yakin pertemuan ini murni kebetulan, apalagi kamu membantu ku barusan. Aku melihat kamu tulus saat menawarkan diri untuk membantu, tapi aku tetap mengawasi mu untuk melihat apakah kamu akan melakukan gerakan yang tidak wajar."
"Hiro-kun........"
Aku merasa akulah badut itu.
"Aku selalu diajarkan untuk berhati-hati, tapi berhati-hati bukan berarti tidak tahu diri. Kamu membantu ku, jadi tentu saja aku harus ramah padamu. Itu cara kerja untuk mencari sekutu."
Aku lupa ini dunia shinobi, dimana anak-anak dipaksa untuk dewasa sebelum waktunya. Kekhawatiran ku menjadi sia-sia.
"Hahahaha....... yeah..... kamu benar."
Aku pasti terlihat konyol saat mengatakan itu tadi.
Waaaaa .... ah .... malu sekali !!!
Lebih baik cepat melarikan diri, atau aku tidak akan bisa tahan dengan rasa malu ini.
"Jika begitu aku...... aku pergi dulu."
"Un~ hati-hati Yukiko-chan."
Melihat Hiro-kun yang melambaikan tangan, aku mempercepat laju lariku yang hampir mirip seperti melarikan diri.
Untung ini hari minggu, masih lama sampai hari pertemuan yang aku janjikan.
"Aku ingin tahu, apakah semua Hyūga seharusnya seramah itu pada kenalannya ?" Bisikku yang terdengar samar, terbawa oleh angin dan menghilang dalam sekejap.
Tapi yang pasti setidaknya aku baru saja mendapatkan teman baru, dan itu dari klan yang kuat.
Terlebih lagi, dia sepertinya memiliki posisi yang tinggi di klannya. Sangat menguntungkan jika memiliki banyak teman yang kuat.
Ini bagus, rasanya semua berjalan mulus.
Ku harap ....
✦ * ͙ * ❥⃝ ∗ ⁎.ʚɞ.⁎ ∗ ❥⃝ ** ͙✦
Bab selanjutnya
Comments
Post a Comment